Semuanya Tergantung Presiden Prancis

Selasa, 24 Mei 2016 - 13:48 WIB
Semuanya Tergantung Presiden Prancis
Semuanya Tergantung Presiden Prancis
A A A
PARIS - Banyak jalan mengusir kebosanan. Salah satu yang paling populer adalah bermain dengan ponsel. Setidaknya, itulah resep yang diterapkan Petra Kvitova. "Mau apalagi, ya lihat lihat ponsel, itu yang sering saya lakukan," katanya.

Sedangkan Milos Raonic lebih banyak mengusir waktu tunggunya dengan jalan jalan. "Kalau ada makanan yang enak ya makan. Tapi biasanya cukup snack saja," ujar petenis Kanada ini.

Menunggu menjadi salah satu bagian rutinitas semua petenis yang akan berlaga di Roland Garros. Pasalnya, jika cuaca buruk, khususnya turun hujan, tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu hingga hujan reda.

Dua hari pertama turnamen Prancis Terbuka 2016, banyak dilewatkan dengan menunggu hujan reda. Hari pertama, pertandingan tertunda hampir dua jam, hari kedua juga tertunda tiga jam.
Semuanya Tergantung Presiden Prancis

Dan masalah ini baru akan terpecahkan empat tahun mendatang. "Rencananya pembangunan atap stadion dilaksanakan tahun 2020," janji Direktur Roland Garros, Guy Forget.

Terlalu lama? Agaknya demikian. Forget mengaku tak bisa melakukannya lebih cepat. "Karena pembangunan atap centre court Philippe Chatrier dilakukan paling akhir dari proyek renovasi Roland Garros," imbuhnya.

Roland Garros tercatat sebagai kompleks tennis serial Grand Slam terkecil dan tertinggal di dunia. Ketika Wimbledon, New York atau Melbourne sudah mulai membangun atap kedua atau ketiganya, Roland Garros masih terus berkutat dengan izin perluasan stadion.
Semuanya Tergantung Presiden Prancis

Direktur tahun silam, berkelakar akan menjual Roland Garros dan memindahkannya ke kawasan Versailles. "Karena sudah tak ada tanah lagi yang bisa dipakai," katanya.

Upaya mencaplok jalan tol di sebelahnya, yang akan dibangun stadion di atasnya tak menadapatkan lampu hijau dari pemerintah Perancis. Alasannya saat itu, tidak layak secara finansial. Ketika FFT, federasi tennisPerancis, penyelanggara Roland Garros, melakukan studi ulang dan kelayakan finansial diperoleh, pemerintah Perancis tetap tidak memberikan izin.

Mengapa?, tanya seorang wartawan. "Jangan tanyakan itu ke saya, tapi tanyakan ke Presiden Prancis," kata Guy Forget.

*Laporan langsung Krisna Diantha Akassa dari Prancis
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0124 seconds (0.1#10.140)