Ogah Jadi Penghianat, Sri Wahyuni Menolak Pindah Daerah

BANDUNG - Sukses meraih medali perak cabang angkat besi di Olimpiade Rio 2016, membuat Sri Wahyuni Agustiani mendapat banyak berkah. Selain diguyur bonus besar, dia juga kebanjiran tawaran.

Sri membuat Indonesia bangga lantaran naik podium di Brasil. Lifter berusia 22 tahun itu merebut juara dua cabang angka besi wanita di kelas 48 kg. Dia mampu mengangkat total 192 kg. Alhasil, atlet asal Bandung, Jawa Barat itu bakal menerima hadiah Rp2 miliar dari pemerintah pusat.

Bukan hanya uang, popularitas Sri juga meningkat. Itu membuatnya menerima banyak tawaran untuk membela daerah lain di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar).

Berkat torehan luar biasanya di Rio de Janeiro, Sri jadi favorit peraih medali emas di PON XIX/2016 Jabar. Alhasil, dia diburu pencari bakat. Dia diajak membelot dan bergabung dengan daerah lain. Tapi, Sri tidak tergiur tawaran itu dan memilih tetap setia membela tanah kelahirannya.

“Saya senang membela Jawa Barat, enggak mau pindah tempat (untuk dibela). Pernah ada tawaran, tapi jangan disebut lah,” beber Yuni, panggilan akrabnya, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (19/8/2016).

Saat PON XIX/2016 Jabar, Yuni juga akan mengikuti cabang angkat besi di kelas 48 kg. Atlet yang di Asian Games 2014 juga merengkuh medali perak itu mengaku telah melakukan berbagai persiapan. Soalnya, dia ingin meraih hasil manis di kampung halamanya. “Persiapan sudah matang, tinggal bertanding saja. Sekarang tinggal dipoles lagi,” sambungnya.

Sedangkan di luar target PON, Yuni masih memiliki hasrat besar kembali tampil dalam Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Dia ingin meraih prestasi lebih tinggi dari saat ini. “Targetnya (Olimpiade) 2020 harus dapat emas. Saya harus latihan dan lebih matang lagi,” tandasnya.