Asprov PSSI Jateng Geber Kompetisi KU-18
A
A
A
SEMARANG - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jateng akan menggelar turnamen untuk mengisi kekosongan kompetisi pada Minggu (17/5) mendatang. Turnamen tersebut akan diikuti oleh klub-klub amatir dengan batasan usia maksimal 18 tahun.
Sejauh ini, sudah ada 15 klub yang mendaftar ke sekretariat Asprov PSSI Jateng di Kompleks Stadion Citarum, Semarang. Di antara peserta yang ambil bagian di antaranya PSIS junior, Persik Kendal, PSD Demak, Persikas Kabupaten Semarang, Persiku Kudus dan klub di Jateng lainnya. ''Ini merupakan inisiatif dari klub, untuk mengisi kekosongan kompetisi. Daripada vakum, akhirnya kita sepakati ada turnamen,''kata Wakil Ketua Asprov PSSI Jateng Edi Sayudi.
Seperti diketahui, setelah PSSI dibekukan semua kegiatan kompetisi dihentikan, termasuk kompetisi amatir, seperti Liga Nusantara. Kondisi ini membuat para pemain di klub-klub amatir harus menganggur sampai dengan waktu yang belum ditentukan. ''Kalau dihentikan semua, kasihan pemain. Turnamen ini sekaligus untuk pembinaan usia dini,''ujarnya.
Edi menambahkan, pembinaan pemain sepak bola dibagi dalam beberapa kelompok usia. Ada kelompok umur (KU) 10, 12, 15 dan 18 tahun. ''Kalau usia 18 tahun ini merupakan pembinaan amatir di klub. Kalau sudah di atas 18 tahun, itu sudah profesional,''katanya,
Turnamen akan digelar dengan sistem setengah kompetisi. Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho sangat mendukung digelarnya turnamen tersebut. Dengan adanya pertandingan, ini bisa menambah incoma pemain, setelah kompetisi dihentikan.''Bagi pemain PSIS junior akan sangat membantu,''jelasnya.
Sejauh ini, sudah ada 15 klub yang mendaftar ke sekretariat Asprov PSSI Jateng di Kompleks Stadion Citarum, Semarang. Di antara peserta yang ambil bagian di antaranya PSIS junior, Persik Kendal, PSD Demak, Persikas Kabupaten Semarang, Persiku Kudus dan klub di Jateng lainnya. ''Ini merupakan inisiatif dari klub, untuk mengisi kekosongan kompetisi. Daripada vakum, akhirnya kita sepakati ada turnamen,''kata Wakil Ketua Asprov PSSI Jateng Edi Sayudi.
Seperti diketahui, setelah PSSI dibekukan semua kegiatan kompetisi dihentikan, termasuk kompetisi amatir, seperti Liga Nusantara. Kondisi ini membuat para pemain di klub-klub amatir harus menganggur sampai dengan waktu yang belum ditentukan. ''Kalau dihentikan semua, kasihan pemain. Turnamen ini sekaligus untuk pembinaan usia dini,''ujarnya.
Edi menambahkan, pembinaan pemain sepak bola dibagi dalam beberapa kelompok usia. Ada kelompok umur (KU) 10, 12, 15 dan 18 tahun. ''Kalau usia 18 tahun ini merupakan pembinaan amatir di klub. Kalau sudah di atas 18 tahun, itu sudah profesional,''katanya,
Turnamen akan digelar dengan sistem setengah kompetisi. Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho sangat mendukung digelarnya turnamen tersebut. Dengan adanya pertandingan, ini bisa menambah incoma pemain, setelah kompetisi dihentikan.''Bagi pemain PSIS junior akan sangat membantu,''jelasnya.
(aww)