Trio Legiun Asing Persegres Angkat Koper
A
A
A
GRESIK - Tiga pemain asing Persegres Gresik United memutuskan pulang kampung setelah tidak ada kegiatan. Centreback Sasa Zecevic pulang kampung ke Serbia, Shohei Matsunaga mudik ke Jepang. Demikian pula Herman Dzumafo yang pilih berkumpul dengan keluarganya di Pekanbaru.
Belum adanya keputusan apa pun dari manajemen membuat mereka sulit bertahan di Gresik tanpa kegiatan. Pulang kampung pun menjadi solusi walau pun mereka berjanji akan tetap memantau situasi sepak bola di Indonesia dan siap kembali.
"Mereka akan terus memantau situasi sepak bola Indonesia dari negaranya masing-masing. Herman Dzumafo pulang ke Pekanbaru karena selama ini berdomisili di sana. Kalau nantinya tenaga mereka dibutuhkan, mereka siap balik ke Gresik," jelas Hendri Febry, Sekretaris Persegres.
Sebenarnya tidak hanya pemain asing saja yang pilih pulang dan berkumpul keluarganya, tapi juga semua pemain lokal. Hingga sekarang tim memang tidak ada kegiatan apa pun karena belum ada kejelasan soal kompetisi alternatif yang digagas PT Liga Indonesia.
Pelatih Persegres Liestiadi juga masih menunggu keputusan manajemen terkait program tim ke depannya. Walau dirinya yang bertanggungjawab dalam tim berjuluk Laskar Jaka Samudra, tapi semuanya tetap mengacu pada sikap manajemen.
"Saya hanya menangani masalah teknis. Untuk kepastian latihan atau tidak, tentu saya hatus tunduk pada manajemen. Pihak manajemen yang menggaji pemain, jadi saya juga menunggu arahan dari manajemen," jelas pelatih asal Medan ini.
Liestiadi membenarkan semua pemain pulang ke kampung halamannya masing-masing tanpa mengetahui kapan bakal kembali berlatih. "Saya tetap stand by, jadi kapan saja manajemen memutuskan berlatih, saya siap menjalankan," tegas dia.
Situasi yang dihadapi Persegres sama persis dengan klub-klub level satu lainnya. Walau membayar gaji pemain hingga April, tapi belum ada pemutusan kontrak secara permanen karena sewaktu-waktu pemain bisa dipanggil saat ada kegiatan sepak bola.
Belum adanya keputusan apa pun dari manajemen membuat mereka sulit bertahan di Gresik tanpa kegiatan. Pulang kampung pun menjadi solusi walau pun mereka berjanji akan tetap memantau situasi sepak bola di Indonesia dan siap kembali.
"Mereka akan terus memantau situasi sepak bola Indonesia dari negaranya masing-masing. Herman Dzumafo pulang ke Pekanbaru karena selama ini berdomisili di sana. Kalau nantinya tenaga mereka dibutuhkan, mereka siap balik ke Gresik," jelas Hendri Febry, Sekretaris Persegres.
Sebenarnya tidak hanya pemain asing saja yang pilih pulang dan berkumpul keluarganya, tapi juga semua pemain lokal. Hingga sekarang tim memang tidak ada kegiatan apa pun karena belum ada kejelasan soal kompetisi alternatif yang digagas PT Liga Indonesia.
Pelatih Persegres Liestiadi juga masih menunggu keputusan manajemen terkait program tim ke depannya. Walau dirinya yang bertanggungjawab dalam tim berjuluk Laskar Jaka Samudra, tapi semuanya tetap mengacu pada sikap manajemen.
"Saya hanya menangani masalah teknis. Untuk kepastian latihan atau tidak, tentu saya hatus tunduk pada manajemen. Pihak manajemen yang menggaji pemain, jadi saya juga menunggu arahan dari manajemen," jelas pelatih asal Medan ini.
Liestiadi membenarkan semua pemain pulang ke kampung halamannya masing-masing tanpa mengetahui kapan bakal kembali berlatih. "Saya tetap stand by, jadi kapan saja manajemen memutuskan berlatih, saya siap menjalankan," tegas dia.
Situasi yang dihadapi Persegres sama persis dengan klub-klub level satu lainnya. Walau membayar gaji pemain hingga April, tapi belum ada pemutusan kontrak secara permanen karena sewaktu-waktu pemain bisa dipanggil saat ada kegiatan sepak bola.
(aww)