Kepergian Xavi Akhiri Era Tiki-Taka

Selasa, 19 Mei 2015 - 22:29 WIB
Kepergian Xavi Akhiri...
Kepergian Xavi Akhiri Era Tiki-Taka
A A A
BARCELONA - Kepastian kepergian Xavi Hernandez dari Barcelona pada akhir musim ini, semakin menegaskan akhir dari era tiki-taka yang selama ini melekat sebagai gaya bermain tim berjuluk La Blaugrana itu. Tiki-Taka yang berada di bawah komando Xavi Hernandez sebagai jenderal lapangan tengah berhasil membuat Barca menggondol tiga trofi Liga Spanyol, dua trofi Copa Del Rey, tiga Piala Super Spanyol, dua gelar juara Liga Champions, dua trofi Piala Super Eropa, dan dua trofi Piala Dunia antar Klub.

Bersama Iniesta dan Lionel Messi, kehadiran Xavi terbukti jadi pilar utama kehadiran tiki-taka dalam skuat Catalan. Gaya bermain yang diperkenalkan Josep Guardiola mampu diterapkan dengan sempurna oleh Xavi saat berada di lapangan, untuk membuat Barca tidak hanya berjaya di Liga Spanyol tapi juga di kompetisi kasta tertinggi Eropa. Dalam era tiki-taka keberadaan Xavi tidak dapat tergantikan, akurasi umpan, kemampuannya mengolah bola serta visi permainan membuatnya selalu jadi pilihan utama.

(Baca Juga: HOT NEWS: Xavi Tinggalkan Barcelona)

Messi boleh saja jadi pencipta keajaiban, tapi Xavi yang membuat visi Guardiola tetap hidup saat pertandingan berlangsung. Tidak terlalu berlebihan bila dikatakan tanpa Xavi, tiki-taka tidak ada. Belakangan perannya mulai tergantikan saat Barcelona di bawah asuhan Luis Enrique. Terpinggirnya Xavi sedikit banyak mempengaruhi perubahan gaya bermain Barca yang kini tidak lagi fokus kepada umpan singkat satu dua, dengan sentuhan seminim mungkin.

Sepanjang musim ini saja Xavi hanya 18 kali membela Barca dan menyumbang dua gol serta delapan assists. Seiring berjalannya waktu, sosok Xavi sebagai jendral lapangan tengah Barcelona perlahan mulai tergantikan. Sempat diramal bakal hengkang musim lalu, tapi Xavi tetap setia bersama Barca meski memainkan peran yang lebih sedikit. Banyak pemain memilih berubah dengan gaya permainan mereka, tapi tidak halnya dengan Xavi. Gaya tiki-taka dan permainan Xavi sempat menjadi sasaran kritik, lantaran dinilai terlalu memperlihatkan umpan monoton dan hanya fokus pada penguasaan bola.

(Baca Juga: Tiki-Taka Terkubur di Depan Parkir Bus)

Tapi kondisi ini tidak membuat Xavi berubah, ia tetap menjadi pengatur di lapangan tengah dan menjadi kunci permainan lewat umpan-umpan akuratnya. Dengan bola di kakinya, Xavi selalu menjadi pusat perhatian selama bertahun-tahun bersama Barcelona. Musim mungkin selalu berubah, tapi Xavi tetap sama. Tapi sepertinya kita tidak akan lagi melihat magis Xavi maupun keajaiban yang mampu diperlihatkan tiki-taka yang kerap menimbulkan decak kagum, setelah sang pemain memutuskan hengkang dari klub yang telah dibela sepanjang karirnya tersebut.

Xavi memilih melanjutkan karirnya bersama klub asal Qatar, Al Sadd musim depan. Dipenghujung karirnya, Xavi masih sempat membawa Barca meraih gelar Liga Spanyol musim 2014-2015 sekaligus jadi yang kedelapan buat pemain veteran asal Spanyol itu. Bersama Xavi, Barca telah mencapai kesuksesan sensasional dengan merengkuh enam trofi sekaligus pada 2009. Kini Barca telah berubah dan harus dibayar mahal dengan kepergian sang legenda hidup, Xavi Hernandez yang hidup matinya bersama tiki-taka.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0039 seconds (0.1#10.140)