Inilah Curhat Frustrasi Young Guns Persebaya
A
A
A
SURABAYA - Pembatalan turnamen pramusim QNB Indonesia Champions Cup 2015 yang digagas PT Liga Indonesia membuat mental pemain ambruk. Persebaya misalnya, sejak Kamis (21/5) terpaksa harus menyudahi program latihan.
Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan mengatakan latihan sudah dihentikan sambil menunggu kelanjutan nasib kompetisi. "Terpaksa kita liburkan dulu mas, belum tahun kapan latihan lagi. Karena turnamen sudah pasti tidak ada. Semua kecewa, tapi inilah kondisi yang ada sekarang,''ujarnya
Sebelum memutuskan membubarkan latihan, Persebaya sendiri sebarnya sudah sempat tiga hari menjalani latihan bersama. Bahkan, sempat melakukan laga ujicoba melawan tim Porprov di Lapangan Brigif, Rabu (20/7) kemarin. Dalam laga uji coba itu, Persebaya menang telak 8-0. "Semangat pemain langsung hancur mendegar kabar turnamen dibatalkan,''ucap Ibnu
Akibat pencekalan turnamen oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)ini, aktivitas sepak bola di Indonesia lumpuh total. "Pengeluaran klub bisa membengkak, sementara pemasukan tidak ada. Para pemain terancam kehilangan pemasukan utamanya, kompetisi tidak boleh, turnamen juga dilarang," jelas mantan pemain Persebaya era 90 an ini.
Bahkan, menurut Ibnu, dampak dari kondisi ini bakal merambat pada penampilan Timnas Indonesia, "Kemampuan pemain tidak terasah. Mentalnya juga turun. Imbasnya Timnas pun sulit bersaing dengan negara-negara lain," jabar Ibnu.
Senada, young guns Persebaya mengaku kecewa dengan pembatalan turnamen pra musim yang seharusnya dilangsungkan akhir bulan Mei ini. Pembatalan ini dianggap benar-benar merusak semangat pemain untuk bertanding. "Saya dan pemain lain hanya ingin main bola dan bekerja. Kami bisa-bisa frustrasi. Apalagi saya baru pertama kali main di level profesional seperti saya,"keluhnya.
Sedangkan Fandi Eko Utomo mengaku tak habis pikir dengan fenomena yang terjadi di sepak bola Indonesia akhir-akhir ini. "Kalau kompetisi dilarang, turnamen juga dilarang, lantas kami harus main bola apa," protesnya
Pelatih Persebaya, Ibnu Grahan mengatakan latihan sudah dihentikan sambil menunggu kelanjutan nasib kompetisi. "Terpaksa kita liburkan dulu mas, belum tahun kapan latihan lagi. Karena turnamen sudah pasti tidak ada. Semua kecewa, tapi inilah kondisi yang ada sekarang,''ujarnya
Sebelum memutuskan membubarkan latihan, Persebaya sendiri sebarnya sudah sempat tiga hari menjalani latihan bersama. Bahkan, sempat melakukan laga ujicoba melawan tim Porprov di Lapangan Brigif, Rabu (20/7) kemarin. Dalam laga uji coba itu, Persebaya menang telak 8-0. "Semangat pemain langsung hancur mendegar kabar turnamen dibatalkan,''ucap Ibnu
Akibat pencekalan turnamen oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)ini, aktivitas sepak bola di Indonesia lumpuh total. "Pengeluaran klub bisa membengkak, sementara pemasukan tidak ada. Para pemain terancam kehilangan pemasukan utamanya, kompetisi tidak boleh, turnamen juga dilarang," jelas mantan pemain Persebaya era 90 an ini.
Bahkan, menurut Ibnu, dampak dari kondisi ini bakal merambat pada penampilan Timnas Indonesia, "Kemampuan pemain tidak terasah. Mentalnya juga turun. Imbasnya Timnas pun sulit bersaing dengan negara-negara lain," jabar Ibnu.
Senada, young guns Persebaya mengaku kecewa dengan pembatalan turnamen pra musim yang seharusnya dilangsungkan akhir bulan Mei ini. Pembatalan ini dianggap benar-benar merusak semangat pemain untuk bertanding. "Saya dan pemain lain hanya ingin main bola dan bekerja. Kami bisa-bisa frustrasi. Apalagi saya baru pertama kali main di level profesional seperti saya,"keluhnya.
Sedangkan Fandi Eko Utomo mengaku tak habis pikir dengan fenomena yang terjadi di sepak bola Indonesia akhir-akhir ini. "Kalau kompetisi dilarang, turnamen juga dilarang, lantas kami harus main bola apa," protesnya
(aww)