Istri Boaz Curhat: Selesaikan Kamu Punya Urusan Politik, Jangan Matikan Karier Suami Saya

Senin, 25 Mei 2015 - 14:52 WIB
Istri Boaz Curhat: Selesaikan...
Istri Boaz Curhat: Selesaikan Kamu Punya Urusan Politik, Jangan Matikan Karier Suami Saya
A A A
JAKARTA - Ketidakjelasan nasib laga Persipura Jayapura kontra Pahang FC mengundang reaksi istri pemain Persipura, Boaz Solossa. Adelyna Gedy Solossa mencurahkan kekesalannya kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) via akun resmi facebook miliknya. Adelyna menuding Menpora dan BOPI menjadi penyebab laga babak 16 besar Piala AFC di Stadion Mandala, Selasa (26/5/2015) batal digelar.

Tak hanya itu, Adelyna juga menyebut Presiden RI Joko Widodo untuk peduli atas nasib Persipura. Sebab, tulis Adelyna, Tim Mutiara Hitam, bukan hanya milik Papua, tapi bangsa Indonesia.

"Gara-gara Menpora dan BOPI... Pak Presiden NKRI yang terhormat Persipura ini bukan bawa nama Papua saja, tapi mengharumkan nama Negara Indonesia. Jangan buat kami, Persipura, tak bisa berlaga di babak 16 besar Piala AFC, tanggal 26 Mei di Mandala," tulis Adelyna seperti dikutip akun twitter resmi milik Persipura, Minggu (25/5/2015) malam. Akun twitter Persipura (@persipuramania) menyebut 'curhat' Adelyna mewakili istri-istri pemain Persipura lainnya.

Adelyna juga minta kepada pihak yang berseteru, terutama Menpora agar tidak mencampuri urusan politik dengan sepak bola. Sebab, perseteruan mereka mengancam karier sepak bola suaminya dan talenta para pemain sepak bola Papua dan Indonesia.

"Selesaikan kamu punya urusan politik, jangan mematikan karier suami saya, juga seluruh pemain bola. Kami tak peduli berapa besar uang yang kami perebutkan, tapi kami mau melihat anak-anak Papua yang adalah original Indonesia, bisa terus berkarier," imbuhnya.

Laga Persipura kontra Paham FC batal digelar setelah empat pemain Pahang, Dickson Nwakaema (Nigeria), Damian Stewart (Jamaika), Zesh Rahman (Pakistan), dan Matias Conti (Argentina) gagal mendapat visa masuk ke Indonesia. Mereka tertahan di imigrasi Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, sejak sabtu (23/5/2015) malam hingga Minggu (24/5/2015) pagi.

Karena tidak mendapat kejelasan soal visa, seluruh tim Pahang akhirnya kembali pulang ke Malaysia, pukul 10.00 pagi WIB. CEO Pahang Fahrizal Hasan mengaku kecewa karena pihaknya tidak mendapat pelayanan yang baik. (Baca juga: Pahang FA Ditolak Imigrasi, Persipura Terancam Sanksi AFC)
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9728 seconds (0.1#10.140)