Djanur Bergetar Saat Indonesia Resmi Dihukum FIFA
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang 'Djanur' Nurdjaman mengaku shock dengan keputusan FIFA selaku Federasi sepak bola yang menjatuhkan sanksi kepada persepakbolaan Indonesia. Jelas, keputusan ini akan merugikan seluruh banyak pihak termasuk Persib Bandung.
Djanur pun merasa sedih dan tak bisa berkata-kata setelah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), La Nyala Mataliti mengumumkan sanksi tersebut melalui salah satu siaran televisi nasional, Sabtu (30/5/2014) sore.
"Yang pasti shock. Memang agak bergetar melihatnya walaupun sebelumnya saya sudah tahu dan sudah dapat informasi kalau Indonesia akan mendapatkan sanksi dari FIFA. Tapi begitu saya lihat di televisi, saya sangat sedih juga," ungkap Djanur saat dihubungi melalui telepon selularnya, tadi malam.
Pelatih kelahiran Sumedang itu belum mendapat gambaran apa yang akan dilakukan pihaknya ke depan, mengingat saat timnya tengah diliburkan selama hampir dua pekan. Pastinya, kata Djanur, sanksi tersebut kan semakin memperburuk keadaan sepak bola tanah air yang saat ini tengah 'mati suri'.
Dia berharap, segala permasalahan yang dialami persepak bolaan tanah air ini segera selesai, sehingga FIFA dapat mencabut kembali keputusan sanksi tersebut.
"Saya hanya menunggu keputusan dari manajemen (PT Persib Bandung Bermartabat) nanti seperti apa ke depannya, apakah akan dibubarkan, diliburkan, ataupun bagaimana. Nantinya tergantung keputusan manajemen. Mudah-mudahan ada keputusan yang baik untuk kami," harapnya.
Seperti diberitakan, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti. (Baca juga: Inilah Bentuk Hukuman FIFA Terhadap Sepak Bola Indonesia)
Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, mengatakan‎ dalam surat FIFA, FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi dicabut . Pertama, Komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk kementrian atau agensinya.
Lalu, pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya. Selain itu, seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
Meski demikian, sebagaimana dicantumkan dalam surat, tim nasional Indonesia masih diperbolehkan bermain di SEA Games 2015 di Singapura.
Djanur pun merasa sedih dan tak bisa berkata-kata setelah Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), La Nyala Mataliti mengumumkan sanksi tersebut melalui salah satu siaran televisi nasional, Sabtu (30/5/2014) sore.
"Yang pasti shock. Memang agak bergetar melihatnya walaupun sebelumnya saya sudah tahu dan sudah dapat informasi kalau Indonesia akan mendapatkan sanksi dari FIFA. Tapi begitu saya lihat di televisi, saya sangat sedih juga," ungkap Djanur saat dihubungi melalui telepon selularnya, tadi malam.
Pelatih kelahiran Sumedang itu belum mendapat gambaran apa yang akan dilakukan pihaknya ke depan, mengingat saat timnya tengah diliburkan selama hampir dua pekan. Pastinya, kata Djanur, sanksi tersebut kan semakin memperburuk keadaan sepak bola tanah air yang saat ini tengah 'mati suri'.
Dia berharap, segala permasalahan yang dialami persepak bolaan tanah air ini segera selesai, sehingga FIFA dapat mencabut kembali keputusan sanksi tersebut.
"Saya hanya menunggu keputusan dari manajemen (PT Persib Bandung Bermartabat) nanti seperti apa ke depannya, apakah akan dibubarkan, diliburkan, ataupun bagaimana. Nantinya tergantung keputusan manajemen. Mudah-mudahan ada keputusan yang baik untuk kami," harapnya.
Seperti diberitakan, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia yaitu larangan bertanding di turnamen internasional dan juga larangan mendapatkan bantuan dari FIFA dan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dalam bentuk dana bantuan, program, atau kursus, hingga syarat-syarat yang diberikan oleh FIFA dituruti. (Baca juga: Inilah Bentuk Hukuman FIFA Terhadap Sepak Bola Indonesia)
Wakil Ketua Umum PSSI, Erwin Dwi Budiawan, mengatakan‎ dalam surat FIFA, FIFA memberikan empat syarat bagi Indonesia agar sanksi dicabut . Pertama, Komite Eksekutif PSSI kembali mengatur sepak bola Indonesia secara independen tanpa adanya campur tangan dari pihak lain, termasuk kementrian atau agensinya.
Lalu, pengelolaan tim nasional diberikan kepada PSSI tanggung jawab seluruh kompetisi PSSI diberikan kepada otoritas PSSI dan bidang-bidang di bawahnya. Selain itu, seluruh klub yang diberi lisensi PSSI sesuai dengan Peraturan Lisensi Klub PSSI harus bisa bertanding di kompetisi PSSI.
Meski demikian, sebagaimana dicantumkan dalam surat, tim nasional Indonesia masih diperbolehkan bermain di SEA Games 2015 di Singapura.
(sha)