Sriwijaya FC Tak Binasa karena Sanksi FIFA

Senin, 01 Juni 2015 - 19:18 WIB
Sriwijaya FC Tak Binasa...
Sriwijaya FC Tak Binasa karena Sanksi FIFA
A A A
PALEMBANG - Skuat Sriwijaya FC (SFC) tidak akan binasa di tengah sanksi FIFA yang mematikan sepak bola Indonesia. Keputusan itu diambil dalam rapat besar PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) selaku pengelola Laskar Wong Kito di Griya Agung, Minggu (31/5) malam. Rapat besar dihadiri Presiden Club SFC Dodi Reza Alex Noerdin dan jajaran direksi manajemen SFC.

"Saya tidak mau membinasakan ataupun mengubur kebanggaan masyarakat Sumsel. Saya yakin itu juga harapan dan permintaan masyarakat. Jadi di sini (di rapat besar) dalam persepakbolaan SFC harus tetap eksis tim tidak akan kami bubarkan,"kata Dodi kepada wartawan usai menggelar
rapat.

Dilanjutkannya, pembubaran tim akan berdampak kepada hilangnya para pemain, ofisial,para pengurus dan SFC sebagai ikon kebanggaan Wong Palembang. Itu menjadi pukulan terbesar apabila hanya lantaran adanya sanksi FIFA membuat semuanya hancur begitu saja. "Kami tidak bisa melupakan jasa-jasa para pemain SFC, pengurus, sekertariat. Walapun tidak ada kompetisi atau turnamen Laskar Wong Kito tidak akan bubar,"tegasnya.

Dengan adanya sanksi FIFA dan konflik dualisme kepengurusan olahraga di Indonesia antara Menpora dan PSSI. Dodi selaku Presiden Club menyatakan, bagaimana punBagaimana tim harus eksis meskipun tanpa berlaga di rumput hijau.

"Apa pun dan bagaimana pun SFC harus eksis. Tetapi kami tidak akan mengizinkan klub bermain di liga tarkam karena kita juga harus sesuaikan kelas tim ini. Lebih baik mereka jadi artis sinetron tidak apa-apa. Terpenting SFC tetap eksis,"ujarnya.

Terpisah manajer SFC Robert Heri menambahkan, selama masa kekosongan kompetisi semua tim tetap mendapatkan gaji. Nilai gaji disesuaikan dengan pilihan pemain yakni dibayar 10 persen untuk yang ingin berada di kampung halamannya. Lalu dibayar 25 persen bagi tim yang ikut bergabung di Palembang serta tetap menjalankan latihan.

"Kondisi tim sama seperti kemarin mereka tetap kita gaji dan latihan. Ada dibayar 10 persen dan 25 persen. Sedangkan empat pemain asing termasuk naturalisasi kita lepas. Mereka adalah Morimakan Koita, Goran Ljubojevic, Abdoulaye Maiga dan Raphael Maitimo (pemain naturalisasi asal Belanda),"pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5811 seconds (0.1#10.140)