Sanksi FIFA Bikin Bursa Transfer Lesu

Kamis, 04 Juni 2015 - 14:13 WIB
Sanksi FIFA Bikin Bursa...
Sanksi FIFA Bikin Bursa Transfer Lesu
A A A
GRESIK - Tidak adanya kompetisi serta sanksi FIFA untuk sepak bola Indonesia, diprediksi bakal membuat bursa transfer musim depan bakal lesu. Klub-klub lebih pilih mempertahankan komposisi tim yang ada sekarang, walau nasib liga belum jelas.

Bisa dimaklumi, karena tim yang terbentuk pada awal 2015 nyaris tak terpakai dan hanya memainkan dua-tiga pertandingan liga. Selain itu menurunnya minat sponsor karena sanksi PSSI juga ikut memengaruhi daya belanja.

Salah satu klub yang memastikan tidak banyak belanja musim depan adalah Persegres Gresik United. Klub ini sudah membuat keputusan mempertahankan hampir semua pemain untuk musim depan, termasuk pelatih kepala Liestiadi.

Hanya pemain asing yang belum bisa dipastikan karena tergantung status Indonesia yang terkena sanksi FIFA. "Harapannya musim depan tak banyak belanja pemain. Mayoritas pemain akan dipertahankan, termasuk pelatih," kata Sekretaris Persegres Hendri Febry.

Persegres merasa cukup mapan dengan kekuatan yang dimiliki sekarang, sehingga merasa tak ada perlunya melakukan perubahan besar. Di QNB League 2015 lalu, Persegres nangkring di posisi teratas dengan 9 poin, hasil menang lawan Pusamania Borneo FC, Mitra Kukar dan Barito Putra.

"Kami juga memprediksi keuangan musim depan mungkin tidak seperti sekarang. Masih melihat bagaimana minat sponsor setelah ada sanksi PSSI, sekaligus format dari baru nantinya. Kemungkinan memang ada penurunan," jelas Hendri.

Kebijakan serupa juga ditempuh Arema Cronus. Klub yang belum juga diakui legalitasnya oleh Menpora dan BOPI ini berniat meminimalisir belanja pemain jika nanti musim baru sudah digulirkan. Arema bakal tetap menjaga keutuhan tim yang ada.

"Dengan terhentinya kompetisi musim ini, seakan ada misi yang belum terselesaikan. Saya yakin klub-klub, seperti Arema juga, masih ingin meneruskan langkah dengan kekuatan sekarang. Mungkin ini memengaruhi minat belanja pemain musim depan," ujar Suharno, Pelatih Arema Cronus.

Dia menilai langkah klub untuk mempertahankan komposisi tim sangatlah logis. Mengingat dalam tahun ini hanya bertanding dua-tiga kali di liga reguler. "Klub tentunya tak ingin semakin rugi biaya dan tenaga dengan mengubah tim dalam skala besar nantinya," tambah Suharno.

Pelatih asal Klaten ini sekaligus yakin kekuatan yang dimilikinya masih sangat kompetitif untuk musim berikutnya. Hanya saja semua masih tergantung situasi, misalnya status pemain asing yang berencana meninggalkan Indonesia karena sanksi FIFA.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7812 seconds (0.1#10.140)