Penyakit Kambuh, Serena Terancam Gagal Rebut Trofi Ketiga
A
A
A
PARIS - Serena Williams terpaksa berjuang keras untuk menembus babak final Prancis Terbuka 2015 melawan Timea Bacsinszky dengan kemenangan 4-6, 6-3, dan 6-0. Selanjutnya, ia akan menghadapi Lucie Safarova di partai puncak, Minggu (7/6/2015) dini hari WIB.
Ratu tenis dunia berhasil memperlebar rekor kemenangannya menjadi 10 kali secara berturut-turut setelah mengusir Bacsinszky di semifinal lewat pertarungan sengit tiga set. Namun ada masalah di balik kemenangan yang dicapai adik kandung Venus ini di mana ia tidak dalam kondisi bugar.
"Saya tidak berpikir bisa merasakan sakit seperti ini. Saya tidak berharap untuk menang, saya tidak benar-benar berharap. Karena saya mengalami demam akibat flu setelah menyelesaikan pertandingan di putaran ketiga dan saya tepaksa berjuang keras sejak saat itu. Mudah-mudahan ini bisa saya lewati dengan mudah, sehingga saya bisa mendapatkan yang terbaik dari ini," terang Serena seperti dikutip BBC Sport, Jumat (5/6/2015).
Itu adalah kinerja yang luar biasa buat Serena bisa mencapai babak final. Sebab dua kali juara di Prancis Terbuka terus diganggu dengan kondisi fisiknya (flu, demam, dan batuk) selama bertanding dua jam di lapangan tanah liat di Court Philippe Chatrier.
Petenis tertua saat ini bagaimanapun merasa khawatir tentang kesehatannya. Karena masalah serupa terus berulang di setiap turnamen besar. Wimbledon tahun lalu misalnya, Serena sampai menangis di lapangan saat tampil di nomor ganda bersama Venus, dan meninggalkan pertandingan dengan alasan buru-buru sambil mengenakan pakaian tenisnya, dan menolak untuk berbicara kepada media.
Sebelumnya, Serena juga pernah kehilangan kesempatan untuk bertanding selama 17 bulan setelah menderita emboli paru yang mengancam jiwa. Singkat kata, sekarang dia mempunyai peluang bagus untuk merebut trofi juara ketiga di turnamen bergengsi ini sekaligus menambah koleksi grand slamnya menjadi 20 jika ia berhasil menyudahi perlawanan Safarova di final.
Ratu tenis dunia berhasil memperlebar rekor kemenangannya menjadi 10 kali secara berturut-turut setelah mengusir Bacsinszky di semifinal lewat pertarungan sengit tiga set. Namun ada masalah di balik kemenangan yang dicapai adik kandung Venus ini di mana ia tidak dalam kondisi bugar.
"Saya tidak berpikir bisa merasakan sakit seperti ini. Saya tidak berharap untuk menang, saya tidak benar-benar berharap. Karena saya mengalami demam akibat flu setelah menyelesaikan pertandingan di putaran ketiga dan saya tepaksa berjuang keras sejak saat itu. Mudah-mudahan ini bisa saya lewati dengan mudah, sehingga saya bisa mendapatkan yang terbaik dari ini," terang Serena seperti dikutip BBC Sport, Jumat (5/6/2015).
Itu adalah kinerja yang luar biasa buat Serena bisa mencapai babak final. Sebab dua kali juara di Prancis Terbuka terus diganggu dengan kondisi fisiknya (flu, demam, dan batuk) selama bertanding dua jam di lapangan tanah liat di Court Philippe Chatrier.
Petenis tertua saat ini bagaimanapun merasa khawatir tentang kesehatannya. Karena masalah serupa terus berulang di setiap turnamen besar. Wimbledon tahun lalu misalnya, Serena sampai menangis di lapangan saat tampil di nomor ganda bersama Venus, dan meninggalkan pertandingan dengan alasan buru-buru sambil mengenakan pakaian tenisnya, dan menolak untuk berbicara kepada media.
Sebelumnya, Serena juga pernah kehilangan kesempatan untuk bertanding selama 17 bulan setelah menderita emboli paru yang mengancam jiwa. Singkat kata, sekarang dia mempunyai peluang bagus untuk merebut trofi juara ketiga di turnamen bergengsi ini sekaligus menambah koleksi grand slamnya menjadi 20 jika ia berhasil menyudahi perlawanan Safarova di final.
(rus)