Nasib Timnas Tak Jelas, Nil Maizar Pulang Kampung
A
A
A
PADANG - Merasa nasib Tim Nasional tak jelas menyusul jatuhnya sanksi FIFA pada PSSI membuat asisten pelatih timnas Nil Maizar memutuskan pulang kampung ke Padang. Nil Maizar yang sebelum menukangi Semen Padang FC itu balik ke Padang berbarengan urusan keluarga.
“Sekarang sudah di Padang. Kebetulan juga ada keluarga yang kemalangan. Jadi harus pulang dulu tapi dalam waktu dekat akan balik ke Bandung bersama keluarganya,” kata Nil Maizar, Jumat (5/6/2015)
Nil Maizar ini menjadi asisten pelatih, setelah pelatih timnas, Pieter Huistra, meminta kepada PSSI untuk menunjuknya sebagai asisten guna menghadapi pertandingan melawan Taiwan dan Irak. Namun karena sanksi ini tidak bisa berbuat apa-apa. “Sekarang kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sanksi sudah dijatuhkan. Indonesia pun tidak bisa mengikuti turnamen internasional tersebut,” ujar Nil Maizar.
Lelaki kelahiran Payakumbuh 45 tahun silam ini mengakui dampak pemberian sanksi ini banyak sekali. Salah satunya keikutsertaan Indonesia dalam Pra-Piala Dunia 2018. “Persiapan tim yang selama ini sudah disiapkan dan dirancang akhirnya gagal. Indonesia tidak bisa mengikuti ajang tersebut. Semoga nasib sepak bola Indonesia ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi,” harap Nil Maizar.
Usai PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA, sepakbola Indonesia pun dicoret dari beberapa turnamen internasional seperti Kualifikasi Piala AFC U-16 dan U-19, Turnamen Regional Wanita AFC U-14, Turnamen Futsal Wanita AFC 2015, Kualifikasi Futsal AFC 2016 (Zona ASEAN - Turnamen Futsal AFF), dan Piala AFC 2015. Kemudian Indonesia juga tidak bisa mendapatkan program pengembangan dari AFC dan FIFA dan Piala Dunia 2018 serta Piala Asia 2019.
“Sekarang sudah di Padang. Kebetulan juga ada keluarga yang kemalangan. Jadi harus pulang dulu tapi dalam waktu dekat akan balik ke Bandung bersama keluarganya,” kata Nil Maizar, Jumat (5/6/2015)
Nil Maizar ini menjadi asisten pelatih, setelah pelatih timnas, Pieter Huistra, meminta kepada PSSI untuk menunjuknya sebagai asisten guna menghadapi pertandingan melawan Taiwan dan Irak. Namun karena sanksi ini tidak bisa berbuat apa-apa. “Sekarang kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sanksi sudah dijatuhkan. Indonesia pun tidak bisa mengikuti turnamen internasional tersebut,” ujar Nil Maizar.
Lelaki kelahiran Payakumbuh 45 tahun silam ini mengakui dampak pemberian sanksi ini banyak sekali. Salah satunya keikutsertaan Indonesia dalam Pra-Piala Dunia 2018. “Persiapan tim yang selama ini sudah disiapkan dan dirancang akhirnya gagal. Indonesia tidak bisa mengikuti ajang tersebut. Semoga nasib sepak bola Indonesia ke depannya bisa menjadi lebih baik lagi,” harap Nil Maizar.
Usai PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA, sepakbola Indonesia pun dicoret dari beberapa turnamen internasional seperti Kualifikasi Piala AFC U-16 dan U-19, Turnamen Regional Wanita AFC U-14, Turnamen Futsal Wanita AFC 2015, Kualifikasi Futsal AFC 2016 (Zona ASEAN - Turnamen Futsal AFF), dan Piala AFC 2015. Kemudian Indonesia juga tidak bisa mendapatkan program pengembangan dari AFC dan FIFA dan Piala Dunia 2018 serta Piala Asia 2019.
(bbk)