Persib Bandung Bubar, Bobotoh Geram Sikap Kemenpora

Senin, 08 Juni 2015 - 14:03 WIB
Persib Bandung Bubar, Bobotoh Geram Sikap Kemenpora
Persib Bandung Bubar, Bobotoh Geram Sikap Kemenpora
A A A
BANDUNG - Karut-marut sepak bola di Indonesia memancing kekecewaan Bobotoh sebutan suporter Persib Bandung. Kekecewaan mereka memuncak setelah Persib terpaksa harus membubarkan diri.

Salah satu pentolan Viking Persib Club (VPC), Yana Umar‎ memaklumi tindakan manajemen tim Maung Bandung yang membubarkan pasukannya. Sebab, hingga saat ini tidak ada langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) maupun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Malah sebaliknya, keduanya malah saling meruncingkan masalah.

"Pembubaran ini (Persib) jelas karena tidak ada tindakan dari atasnya (Menpora dan PSSI). Keduanya terus saling menyalahkan, bukannya menyelesaikan masalah. Kalau terus begitu, ya wajar lah klub-klub termasuk Persib membubarkan diri. Bahkan hampir seluruh klub membubarkan diri. Nah sekarang kalau tidak ada klub, apa yang mau dipertandingkan?,"sesal Yana.

Yana pun mempertanyakan kinerja Kemenpora. Sejak awal Menpora melakukan tindakan dengan membekukan PSSI, bahkan mengundang FIFA selaku federasi sepak bola dunia untuk menurunkan sanksi.

"Tapi, setelah di sanksi FIFA, langkah selanjutnya apa? Sampai saat ini masih gitu-gitu aja. Perdebatan saja terus tanpa memperoleh hasil. PSSI juga sama, tidak ada langkah untuk menunjukkan kejelasan," geramnya.

Dengan konflik tersebut, lanjut Yana, banyak pihak yang dirugikan,baik manajemen klub, pelatih, pemain hingga pedagang. "Bobotoh juga dirugikan. Apa mereka memikirkan dampaknya? Mana tanggung jawabnya. Menpora, PSSI cepat pikirkan, jangan ngubek-ngubek masalah terus. Lihat kebawahnya seperti apa," tanyanya.

Dengan begitu, Yana selaku perwakilan bobotoh berharap agar konflik kedua belah pihak segera terselesaikan, agar para pihak yang selama ini dirugikan dapat menjalani aktivitasnya seperti semula.
"Hanya satu harapan kita, segera selesaikan masalah. Jangan menahan ego masing-masing, lihat kebawah sudah banyak pihak yang dirugikan," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7722 seconds (0.1#10.140)