Barcelona Diperiksa Terkait Pengaturan Skor

Jum'at, 12 Juni 2015 - 00:48 WIB
Barcelona Diperiksa Terkait Pengaturan Skor
Barcelona Diperiksa Terkait Pengaturan Skor
A A A
BARCELONA - Barcelona tidak pernah berhenti tertimpa masalah, setelah La Blaugrana -julukan Barca- kabarnya terlibat pengaturan skor saat melawan Deportivo La Coruna pada pekan terakhir Liga Spanyol musim 2014-2015. Tidak hanya soal prestasi, tim peraih treble winners musim ini juga gemar terlibat masalah. Ketika Barca masih menjalani hukuman embargo transfer hingga Januari tahun depan karena mendatangkan pemain di bawah umur, skuat Catalan kini terlibat dalam kasus pengaturan skor.

(Baca Juga: Liga Spanyol Dihantui Pengaturan Skor)

Pada pertandingan yang berakhir imbang 2-2 itu memang tak lagi berarti bagi Barca yang sudah juara, tapi berarti segalanya bagi Super Depor -julukan Deportivo-. Pasalnya hasil itu memastikan La Coruna tetap bertahan di Liga Spanyol musim depan. Kecurigaan kepada Barca muncul, saat penggawa Deportivo, Alberto Lopo yang meminta kapten Barca, Xavi Hernandez, untuk bermain sedikit lebih santai sebelum pertandingan berlangsung. "Saya bilang kepada Xavi untuk lebih santai sedikit kala bermain. Hasil imbang 2-2 sudah bagus bagi semua orang di lapangan," ucapnya.

Kecurigaan semakin menguat saat hasil seri tersebut terjadi setelah La Coruna tertinggal 2-0 terlebih dahulu. Barca disinyalir membiarkan gawangnya kebobolan untuk membuat sang lawan tak terdegradasi. Investigasi mendalam saat ini masih dilakukan federasi sepakbola Spanyol, (LFP), untuk memutuskan benar tidaknya tuduhan tersebut. Presiden LFP, Javier Tebas membenarkan akan melakukan penyelidikan intensif kepada Barca dan La Coruna dan menambahkan akan melakukan tindakan tegas kepada siapapun yang terbukti melakukan pengaturan skor.

(Baca Juga: Terungkap, Diet Jadi Rahasia Messi Tampil Fenomenal)

"Kami sedang menyelidiki apakah pernyataan yang dikatakan pemain, bisa jadi alat bukti. Ucapan seperti itu sebenarnya tidak mungkin dilakukan dengan nada bercanda. Satu tim mungkin mencoba sedangkan tim lainnya tidak terlibat. Anda tidak bisa mendorong tim lain untuk mengalah, karena akan menghilangkan esensi dalam olahraga ini," tegas Tebas.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5850 seconds (0.1#10.140)