Persib Bubar, Tantan Gabung SSB Elang Putih
A
A
A
BANDUNG - Penyerang Persib Tantan Dzalikha tak menyangka kisruh sepak bola nasional berbuntut panjang. Dampak perseteruan Kemenpora dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tak hanya mematikan kompetisi dan klub, bahkan berbuah sanksi FIFA yang mengisolasi seluruh kegiatan sepak bola Indonesia di level regional dan internasional.
Tantan mengaku sedih melihat kondisi sepak bola nasional. Terlebih, sejumlah klub Indonesia terancam bubar akibat dari penghentian kompetisi oleh PSSI dan pembekuan aktivitas PSSI oleh Kemenpora. Ironisnya, tim besar sekaliber Persib juga terkena dampaknya. Maung Bandung berencana melepas seluruh pemainnya, pada akhir Juni 2015 ini. (Baca juga: Akhir Juni, Kontrak Skuat Persib Bakal Diputus)
"Tak disangka, akhirnya seperti ini. Miris dan saya sangat menyesalkan keadaan ini," kata Tantan. "Ini akan berimbas jauh kepada para pemain muda," imbuh pemain kelahiran Lembang, Indonesia, 6 Agustus 1982, tersebut.
Menurut Tantan, masa depan para pemain, terutama pemain muda, akan sangat terpukul. Sebab, mereka tengah mengembangkan karier dengan bergabung di setiap Sekolah Sepak Bola (SSB). Tantan merasakan benar, para pemain muda resah karena tidak jelasnya kondisi sepak bola nasional.
Selama ini, dia sering didatangi tamu dari pemain muda, dan kerap dimintai masukan oleh para juniornya, agar terus bisa mengembangkan karier. "Saya kira ini juga berimbas pada mental para pemain. Terutama yang sedang naik-naiknya. Apalagi pemain muda di SSB, kasihan mereka," ujarnya. "Saya sering ingatkan mereka supaya tetap semangat, meskipun kondisinya seperti ini."
Soal rencana Persib membubarkan tim, Tantan menyatakan ikut keputusan klub. Namun, untuk menjaga performanya dan mengisi waktu selama masih belum ada keputusan, Tantan sering bergabung dengan klub asalnya SSB Elang Putih (Elput) Lembang.
Menyoal rencana Tim Transisi bentukan Kemenpora menggelar turnamen Piala Presiden 2015. Tantan menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen klub untuk ikut atau tidak. "Sebagai pemain dan masih terikat kontrak, kami pasti mengikuti apapun keputusan manajemen. Sebab, kami masih belum putus kontrak dan ikut keinginan Persib saja," ujarnya.
Tantan mengaku sedih melihat kondisi sepak bola nasional. Terlebih, sejumlah klub Indonesia terancam bubar akibat dari penghentian kompetisi oleh PSSI dan pembekuan aktivitas PSSI oleh Kemenpora. Ironisnya, tim besar sekaliber Persib juga terkena dampaknya. Maung Bandung berencana melepas seluruh pemainnya, pada akhir Juni 2015 ini. (Baca juga: Akhir Juni, Kontrak Skuat Persib Bakal Diputus)
"Tak disangka, akhirnya seperti ini. Miris dan saya sangat menyesalkan keadaan ini," kata Tantan. "Ini akan berimbas jauh kepada para pemain muda," imbuh pemain kelahiran Lembang, Indonesia, 6 Agustus 1982, tersebut.
Menurut Tantan, masa depan para pemain, terutama pemain muda, akan sangat terpukul. Sebab, mereka tengah mengembangkan karier dengan bergabung di setiap Sekolah Sepak Bola (SSB). Tantan merasakan benar, para pemain muda resah karena tidak jelasnya kondisi sepak bola nasional.
Selama ini, dia sering didatangi tamu dari pemain muda, dan kerap dimintai masukan oleh para juniornya, agar terus bisa mengembangkan karier. "Saya kira ini juga berimbas pada mental para pemain. Terutama yang sedang naik-naiknya. Apalagi pemain muda di SSB, kasihan mereka," ujarnya. "Saya sering ingatkan mereka supaya tetap semangat, meskipun kondisinya seperti ini."
Soal rencana Persib membubarkan tim, Tantan menyatakan ikut keputusan klub. Namun, untuk menjaga performanya dan mengisi waktu selama masih belum ada keputusan, Tantan sering bergabung dengan klub asalnya SSB Elang Putih (Elput) Lembang.
Menyoal rencana Tim Transisi bentukan Kemenpora menggelar turnamen Piala Presiden 2015. Tantan menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen klub untuk ikut atau tidak. "Sebagai pemain dan masih terikat kontrak, kami pasti mengikuti apapun keputusan manajemen. Sebab, kami masih belum putus kontrak dan ikut keinginan Persib saja," ujarnya.
(sha)