Arema Penasaran Derita Kerugian di Kanjuruhan

Selasa, 16 Juni 2015 - 14:41 WIB
Arema Penasaran Derita Kerugian di Kanjuruhan
Arema Penasaran Derita Kerugian di Kanjuruhan
A A A
MALANG - Suasana Stadion Kanjuruhan sangat di luar dugaan kala Arema Cronus meladeni Bali United Pusam, Minggu (14/6). Suporter Aremania yang hadir di stadion jauh dari ekspektasi dan tidak sampai menyentuh angka 8.000 kepala. Angka yang sangat mengejutkan.

Padahal panitia penyelenggara (Panpel) pertandingan mencetak tiket sesuai kapasitas stadion yang mencapai 35.000 penonton. Alih-alih mengeruk keuntungan dari pertandingan persahabatan tersebut, Arema malah menderita kerugian, walau tidak ada informasi rinci berapa kerugiannya.

Ini jelas di luar prediksi. Sebelumnya Aremania begitu antusias saat melakukan aksi turun ke jalan menyikapi terhentinya kompetisi sekitar dua bulan lalu. Ketika tim butuh kehidupan dan berharap stadion penuh, ternyata animo tak seperti yang diharapkan.

Walau begitu, Singo Edan belum patah arang dan justru penasaran ingin menggelar event serupa ke depannya. Salah satu wacana yang muncul adalah mendatangkan lawan dengan rivalitas yang kental, misalnya Persebaya Surabaya, sehingga lebih menarik minat suporter.

"Mungkin kami perlu mendatangkan lawan dengan rivalitas yang lebih kental, seperti Persebaya
Surabaya. Manajemen sendiri kurang tahu pasti apa penyebab Aremania kurang antusias ke stadion. Kami coba menggagas pertandingan lagi," kata General Manager Arema Cronus Ruddy Widodo.

Situasi semakin suram karena di pertandingan tersebut Arema justru takluk 0-1 dari Bali United. Akankah kekalahan ini bakal semakin menurunkan semangat Aremania? "Belum bisa dipastikan juga. Kami akan coba mempelajarinya dan merencanakan pertandingan lagi dengan lebih detil," demikian Ruddy.

Fenomena di Kanjuruhan jelas sangat kontras dibandingkan dengan saat Arema melakoni laga di luar Malang. Ketika memenuhi undangan Sleman Selection dan Persis Solo, tuan runah panen keuntungan dengan membludaknya penonton. Tapi justru realita itu tak kelihatan ketika bermain di rumah sendiri.

Berbagai teori pun muncul terkait lowongnya sebagian tribun Kanjuruhan, mulai pengaruh sanksi FIFA, kondisi sepak bola Indonesia, hingga bobot lawan yang kurang gereget. Namun, tak satu pun bisa menjelaskan penyebab pasti sepinya Aremania di stadion.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.8090 seconds (0.1#10.140)