Farah Ann Tak Pikirkan Soal Kontroversi Aurat
A
A
A
KUALA LUMPUR - Pesenam putri Malaysia, Farah Ann Hadi tidak ingin larut dengan kontroversi yang tengah merebak di negaranya menyusul kostum senamnya dianggap mengumbar aurat. Farah pun enggan memikirkan persoalan tersebut dan ingin fokus serta berpikir positif.
Farah memang sempat menjadi sorotan dalam gelaran SEA Games 2015. Bukan lantaran ia berhasil mendulang medali emas, tapi lebih ke busana yang dikenakan saat beraksi di matras. Kaum ulama di Malaysia mengecam Farah mengingat kostum tersebut jauh dari nilai islami. (Baca juga : Ini Aksi 'Pamer Aurat' Atlet Cantik Malaysia yang Menuai Kontroversi)
Namun sekali lagi apapun yang terjadi di negerinya tak membuat Farah patah semangat. Ia sekarang ini memfokuskan persiapannya untuk tampil di Kejuaraan Dunia di Skotlandia pada Oktober mendatang dan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro tahun depan.
"Saya memutuskan untuk ikut senam ini sejak usia tiga tahun dan sekarang usia saya 18 tahun. Selama hidup saya memikirkan soal olah raga ini. Saya bisa bertahan di dunia senam karena selalu berpikir positif meski saya kerap menghadapi tantangan. Saya berharap menemukan hal yang lebih besar lagi," ucapnya dilansir Thestar, Rabu (17/6/2015).
Sebagai pesenam, Farah berulang kali berhadapan dengan masa sulit. Cedera, penampilan menurun dan membagi waktu antara olah raga dan belajar, menjadi bumbu dalam perjalanan karier Farah.
"Ada kalanya saya harus absen selama enam bulan sampai setahun untuk memulihkan cedera. Ada saatnya saya memikirkan soal masa depan di olah raga ini setelah mengalami kekalahan di beberapa kompetisi. Tapi, saya senang bisa mengatasinya," lanjut pesenam berusia 21 tahun itu.
Ia melanjutkan, prestasi yang diperolehnya selama ini tak lepas dari dukungan positif orang tua. "Mereka berkata akan mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi pilihan hidup saya."
Terkait dengan kontroversi soal busana yang mengumbar aurat, Farah menganggapnya itu hal biasa. "Anda harus belajar mengabaikan mereka. Saya malah termotivasi setelah SEA Games dan fokus sekarang ke Kejuaraan Dunia dan mencari poin guna tampil di Olimpiade Rio. Ini akan menjadi olimpiade pertama saya," pungkasnya.
Farah memang sempat menjadi sorotan dalam gelaran SEA Games 2015. Bukan lantaran ia berhasil mendulang medali emas, tapi lebih ke busana yang dikenakan saat beraksi di matras. Kaum ulama di Malaysia mengecam Farah mengingat kostum tersebut jauh dari nilai islami. (Baca juga : Ini Aksi 'Pamer Aurat' Atlet Cantik Malaysia yang Menuai Kontroversi)
Namun sekali lagi apapun yang terjadi di negerinya tak membuat Farah patah semangat. Ia sekarang ini memfokuskan persiapannya untuk tampil di Kejuaraan Dunia di Skotlandia pada Oktober mendatang dan berlaga di Olimpiade Rio de Janeiro tahun depan.
"Saya memutuskan untuk ikut senam ini sejak usia tiga tahun dan sekarang usia saya 18 tahun. Selama hidup saya memikirkan soal olah raga ini. Saya bisa bertahan di dunia senam karena selalu berpikir positif meski saya kerap menghadapi tantangan. Saya berharap menemukan hal yang lebih besar lagi," ucapnya dilansir Thestar, Rabu (17/6/2015).
Sebagai pesenam, Farah berulang kali berhadapan dengan masa sulit. Cedera, penampilan menurun dan membagi waktu antara olah raga dan belajar, menjadi bumbu dalam perjalanan karier Farah.
"Ada kalanya saya harus absen selama enam bulan sampai setahun untuk memulihkan cedera. Ada saatnya saya memikirkan soal masa depan di olah raga ini setelah mengalami kekalahan di beberapa kompetisi. Tapi, saya senang bisa mengatasinya," lanjut pesenam berusia 21 tahun itu.
Ia melanjutkan, prestasi yang diperolehnya selama ini tak lepas dari dukungan positif orang tua. "Mereka berkata akan mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi pilihan hidup saya."
Terkait dengan kontroversi soal busana yang mengumbar aurat, Farah menganggapnya itu hal biasa. "Anda harus belajar mengabaikan mereka. Saya malah termotivasi setelah SEA Games dan fokus sekarang ke Kejuaraan Dunia dan mencari poin guna tampil di Olimpiade Rio. Ini akan menjadi olimpiade pertama saya," pungkasnya.
(bbk)