Pelatih Persib Prihatin Terhadap Tragedi Penyiraman Air Keras yang Menimpa Faisal Halim

Kamis, 09 Mei 2024 - 05:05 WIB
loading...
Pelatih Persib Prihatin Terhadap Tragedi Penyiraman Air Keras yang Menimpa Faisal Halim
Pelatih Persib, Bojan Hodak turut prihatin atas tragedi penyiraman air keras terhadap pemain Timnas Malaysia, Faisal Halim / Foto: Faisal Halim (@faisalhalim.7)
A A A
Pelatih Persib , Bojan Hodak turut prihatin atas tragedi penyiraman air keras terhadap pemain Timnas Malaysia, Faisal Halim. Akibat peristiwa itu dia mengalami luka bakar berada pada level empat.

Menurutnya, tragedi ini tidak bagus. Dia berharap pihak Kepolisian bisa segera menemukan pelaku penyiraman air keras yang dilakukan di Distrik Petaling Jaya, di luar Kota Kuala Lumpur, akhir pekan lalu tersebut.

"Karena ini sungguh sakit, orang yang melakukan ini sungguh sakit," ujar Bojan Hodak di Stadion Sidolig, Bandung, Rabu (8/5/2024).



Pelatih asal Kroasia ini memastikan tragedi ini baru pertama kalinya terjadi meski dia sudah cukup lama menangani klub asal Malaysia. Bahkan pelatih berkepala plontos ini pernah dipercaya menjadi pelatih Timnas Malaysia Junior.

"Ini belum pernah terjadi sebelumnya, saya belum pernah mengalaminya jadi saya tidak tahu dengan apa yang terjadi. Tapi seperti yang saya katakan tadi, ini (perilaku) salah," tegasnya.

Bojan Hodak berharap Faisal Halim selaku korban bisa segera pulih. Sebab tragedi ini sudah sangat berpengaruh pada sepak bola.



"Di sepak bola ada banyak fans baik itu di Indonesia dan Malaysia, jika datang ke stadion nanti orang-orang akan takut, seperti takut anak kecilnya akan terluka atau takut ada kejadian serupa seperti ini. Ini tidak bagus untuk sepak bola,”

"Sepak bola itu untuk orang-orang datang ke stadion, untuk merasa aman. Sedangkan untuk pemain, bisa dilihat banyak pemain yang datang dari latar belakang yang miskin dan berusaha mencari uang untuk keluarganya. Jadi orang-orang harus menghormatinya," tuturnya.

Bojan Hodak memaklumi para suporter berkeinginan para pemain idolanya tampil baik. Termasuk juga para pemain yang tidak ingin bermain buruk dalam menjalani setiap pertandingannya.

"Mungkin ada fans yang berpikir pemain di bawah 30 dia pemain yang lebih bagus di lapangan dan yang di atas 30 dinilai lebih baik menjadi pelatih. Jadi mungkin ini hal yang normal, tapi insiden di luar lapangan tidak seharusnya terjadi," tegasnya.
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)