Gawat, Ada Skenario untuk Singkirkan Neymar?
A
A
A
SANTIAGO - Kartu merah yang diterima Neymar saat berhadapan dengan Kolombia di laga lanjutan Copa America memang menjadi sebuah pukulan telak bagi Timnas Brasil. Bagaimana tidak, dengan hanya mengantongi satu kemenangan dari dua laga, kini Timnas Brasil harus menghadapi Venezuela yang duduk di posisi puncak Grup C tanpa ada bantuan dari penyerang terbaik mereka.
Namun Neymar beranggapan, kalau semua hadiah kartu yang diterimanya di ajang Copa America, seakan memang sudah diatur sejak awal. Menurut Neymar, ia merasa kalau semua hukuman yang diberikan kepadanya di lapangan, sengaja dibuat-buat oleh sang pengadil lapangan.
Pada laga perdana kontra Peru, Neymar harus menerima kartu kuning perdananya lantaran menghapus foam dari vanishing spray yang disemprotkan oleh wasit. Sedangkan di laga kontra Kolombia pagi tadi, Kamis (18/6/2015), Neymar kmebali harus menerima kartu kuning lantaran dianggap dengan sengaja menyentuh bola dengan tangannya. Namun naas, disaat laga usai, Neymar justru harus dihadiahi kartu merah lantaran dianggap memprofokasi para pemain Kolombia yang berujung pada kericuhan antar pemain di lapangan.
''Peraturan selalu digunakan untuk menyudutkan saya,'' jelas Neymar seperti dilansir Fourfourtwo.com. ''Mereka membersihkan foam (vanishing spray) tapi tidak diberikan kartu kuning, tapi saya langsung diberikan kartu kuning,'' sambungnya.
''Bola memang menyentuh tangan saya, tapi itu sama sekali tidak disengaja. Saya terjatuh, dan saya malah mendapat kartu kuning,'' sambungnya lagi.
Menurut Neymar, semua hal ini bisa terjadi karena kurangnya kualitas para wasit yang diturunkan dalam ajang sebesar Copa America. Maka dari itu, menurut Neymar, akhirnya banyak keputusan wasit yang menjadi sangat merugikan.
''Hal ini kerap terjadi. Tempatkan wasit yang kurang berkualitas untuk memimpim pertandingan, maka hal ini akan terjadi. Saya hanya kesal dengan wasit yang tidak bisa meniup peluit dengan benar,'' ucap Neymar.
Namun Neymar beranggapan, kalau semua hadiah kartu yang diterimanya di ajang Copa America, seakan memang sudah diatur sejak awal. Menurut Neymar, ia merasa kalau semua hukuman yang diberikan kepadanya di lapangan, sengaja dibuat-buat oleh sang pengadil lapangan.
Pada laga perdana kontra Peru, Neymar harus menerima kartu kuning perdananya lantaran menghapus foam dari vanishing spray yang disemprotkan oleh wasit. Sedangkan di laga kontra Kolombia pagi tadi, Kamis (18/6/2015), Neymar kmebali harus menerima kartu kuning lantaran dianggap dengan sengaja menyentuh bola dengan tangannya. Namun naas, disaat laga usai, Neymar justru harus dihadiahi kartu merah lantaran dianggap memprofokasi para pemain Kolombia yang berujung pada kericuhan antar pemain di lapangan.
''Peraturan selalu digunakan untuk menyudutkan saya,'' jelas Neymar seperti dilansir Fourfourtwo.com. ''Mereka membersihkan foam (vanishing spray) tapi tidak diberikan kartu kuning, tapi saya langsung diberikan kartu kuning,'' sambungnya.
''Bola memang menyentuh tangan saya, tapi itu sama sekali tidak disengaja. Saya terjatuh, dan saya malah mendapat kartu kuning,'' sambungnya lagi.
Menurut Neymar, semua hal ini bisa terjadi karena kurangnya kualitas para wasit yang diturunkan dalam ajang sebesar Copa America. Maka dari itu, menurut Neymar, akhirnya banyak keputusan wasit yang menjadi sangat merugikan.
''Hal ini kerap terjadi. Tempatkan wasit yang kurang berkualitas untuk memimpim pertandingan, maka hal ini akan terjadi. Saya hanya kesal dengan wasit yang tidak bisa meniup peluit dengan benar,'' ucap Neymar.
(rus)