PSS Sleman Ogah Gegabah Sikapi Kisruh PSSI vs Menpora
A
A
A
SLEMAN - PT Putra Sleman Sembada (PSS) yang menaungi PSS Sleman hingga kini belum mengambil keputusan apa pun untuk klub. Hingga kini berbagai wacana yang mengemuka seperti penyelenggaraan Piala Kemerdekaan, Piala Presiden termasuk pertandingan segitiga yang digagas bekas manajemen PSS Sleman belum mendapatkan keputusan apa pun.
General Manager PSS Sleman Soekoco menyebutkan, manajemen cukup memahami keinginan dari fans dan publik sepak bola Sleman yang sudah sangat ingin dan kangen dengan penyelenggaraan pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Namun demikian, manajemen tidak akan mengambil langkah gegabah dengan asal menyelenggarakan atau mengikuti sebuah event pertandingan. Manajemen tidak mau salah langkah dalam upaya untuk memberikan hiburan bagi pecinta sepakbola Sleman.
"Manajemen enggak mau salah langkah dan malah merugikan warga sendiri. Pada dasarnya sangat dipahami, siapa yang enggak ingin PSS tanding lagi, kami juga ingin. Tapi pada dasarnya kami harus memikirkan masak-masak setiap langkah yang harus diambil di tengah kondisi seperti ini. Kami juga tidak ingin jika keputusan nantinya malah membuat masyarakat terpecah," tandasnya.
Iklim pengelolaan yang belum kondusif di Indonesia menurut Soekoco sangat berimplikasi pada kebijakan yang akan diambil oleh klub. Jika salah langkah terhadap keputusan yang diambil bukan tidak mungkin akan bersifat non produktif untuk masa depan tim ke depan. Dan hal tersebut diklaim sangat tidak diinginkan oleh manajemen PSS Sleman.
"Yang membuat PSS tidak mau dulu langsung mengambil sikap seperti beberapa klub lain. Kalau salah langkah, kami sendiri yang rugi karena ujung dari perseteruan antara Kemenpora sama PSSI belum kelihatan,"tambahnya.
General Manager PSS Sleman Soekoco menyebutkan, manajemen cukup memahami keinginan dari fans dan publik sepak bola Sleman yang sudah sangat ingin dan kangen dengan penyelenggaraan pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Namun demikian, manajemen tidak akan mengambil langkah gegabah dengan asal menyelenggarakan atau mengikuti sebuah event pertandingan. Manajemen tidak mau salah langkah dalam upaya untuk memberikan hiburan bagi pecinta sepakbola Sleman.
"Manajemen enggak mau salah langkah dan malah merugikan warga sendiri. Pada dasarnya sangat dipahami, siapa yang enggak ingin PSS tanding lagi, kami juga ingin. Tapi pada dasarnya kami harus memikirkan masak-masak setiap langkah yang harus diambil di tengah kondisi seperti ini. Kami juga tidak ingin jika keputusan nantinya malah membuat masyarakat terpecah," tandasnya.
Iklim pengelolaan yang belum kondusif di Indonesia menurut Soekoco sangat berimplikasi pada kebijakan yang akan diambil oleh klub. Jika salah langkah terhadap keputusan yang diambil bukan tidak mungkin akan bersifat non produktif untuk masa depan tim ke depan. Dan hal tersebut diklaim sangat tidak diinginkan oleh manajemen PSS Sleman.
"Yang membuat PSS tidak mau dulu langsung mengambil sikap seperti beberapa klub lain. Kalau salah langkah, kami sendiri yang rugi karena ujung dari perseteruan antara Kemenpora sama PSSI belum kelihatan,"tambahnya.
(aww)