Menpora Minta Sepak Bola Tanpa Kualifikasi, PB PON 2016 Tetap Pegang Aturan
A
A
A
BANDUNG - Ketua Bidang Pertandingan PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jawa Barat, Ucup Yusuf mengaku, hingga saat ini pihak Panitia Besar (PB) PON XIX/2016 dalam hal ini Bidang Pertandingan, belum menerima surat resmi terkait pernyataan Menpora Imam Nahrawi yang menginginkan pertandingan cabang olahraga sepak bola di PON XIX/2016 digelar tanpa babak kualifikasi (Pra-PON).
Untuk itu, kata Ucup, sebelum mendapatkan surat resmi dari Menpora, cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 akan digelar sesuai dengan aturan yang sudah dibuat PB PON.
Cabang olahraga sepak bola rencananya akan menggelar kualifikasi yang digelar di lima wilayah. Dari 34 provinsi yang akan jadi peserta, diambil 14 provinsi yang berhak tampil pada ajang multievent empat tahunan itu.
Sehingga, pada PON XIX/2016 di Jabar nanti akan diikuti oleh 16 tim dengan rincian 14 provinsi hasil BK, satu provinsi juara bertahan, dan satu provinsi tuan rumah Jabar.
"Kami tetap berpegang pada aturan yang ada, aturan yang sudah dibuat, yaitu setiap cabor harus menggelar kualifikasi. Dan cabor sepak bola akan menggelar kualifikasi di lima wilayah. Kalau sepak bola tanpa kualifikasi, itu hanya pernyataan menpora saja, tidak ada surat resminya," tegas Ucup.
Ucup juga mempertanyakan kejelasan siapa yang akan menangani regulasi untuk babak kualifikasi itu. Pasalnya, saat ini Menpora telah membekukan kepengurusan PSSI Pusat.
Jika cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 digelar tanpa kualifikasi, lanjut Ucup, akan menimbulkan pembengkakan di beberapa hal. Mulai dari akomodasi, waktu, hingga biaya penyelenggaraan. Tuan rumah PON sudah menyiapkan empat stadion untuk pertandingan cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 dengan waktu pelaksanaan babak penyisihan selama delapan hari.
Namun, meski begitu, PB PON XIX mengaku akan mengikuti apa yang disyaratkan pemerintah pusat. Dengan ketentuan ada surat resmi dari menpora dan juga ada surat dukungan dari KONI Pusat.
Hasrat Menpora Imam Nahrawi meniadakan kualifikasi cabang sepakbola disampaikan ketua umum PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin Husin seusai bertemu di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Selasa (23/6/2015). Menurut Menpora, semua peserta boleh mendaftarkan diri tanpa kualifikasi, dan itu merupakan hadiah bagi sepak bola. (Baca juga: Menpora dan Djohar Ambil Alih Sepak Bola Nasional)
Sementara itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar berencana akan mendatangi kantor Kemenpora dengan didampingi oleh KONI Pusat. KONI Jabar akan menanyakan kepastian pernyataan Menpora Imam Nahrawi yang menginginkan cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016.
Untuk itu, kata Ucup, sebelum mendapatkan surat resmi dari Menpora, cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 akan digelar sesuai dengan aturan yang sudah dibuat PB PON.
Cabang olahraga sepak bola rencananya akan menggelar kualifikasi yang digelar di lima wilayah. Dari 34 provinsi yang akan jadi peserta, diambil 14 provinsi yang berhak tampil pada ajang multievent empat tahunan itu.
Sehingga, pada PON XIX/2016 di Jabar nanti akan diikuti oleh 16 tim dengan rincian 14 provinsi hasil BK, satu provinsi juara bertahan, dan satu provinsi tuan rumah Jabar.
"Kami tetap berpegang pada aturan yang ada, aturan yang sudah dibuat, yaitu setiap cabor harus menggelar kualifikasi. Dan cabor sepak bola akan menggelar kualifikasi di lima wilayah. Kalau sepak bola tanpa kualifikasi, itu hanya pernyataan menpora saja, tidak ada surat resminya," tegas Ucup.
Ucup juga mempertanyakan kejelasan siapa yang akan menangani regulasi untuk babak kualifikasi itu. Pasalnya, saat ini Menpora telah membekukan kepengurusan PSSI Pusat.
Jika cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 digelar tanpa kualifikasi, lanjut Ucup, akan menimbulkan pembengkakan di beberapa hal. Mulai dari akomodasi, waktu, hingga biaya penyelenggaraan. Tuan rumah PON sudah menyiapkan empat stadion untuk pertandingan cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016 dengan waktu pelaksanaan babak penyisihan selama delapan hari.
Namun, meski begitu, PB PON XIX mengaku akan mengikuti apa yang disyaratkan pemerintah pusat. Dengan ketentuan ada surat resmi dari menpora dan juga ada surat dukungan dari KONI Pusat.
Hasrat Menpora Imam Nahrawi meniadakan kualifikasi cabang sepakbola disampaikan ketua umum PSSI periode 2011-2015 Djohar Arifin Husin seusai bertemu di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Jakarta, Selasa (23/6/2015). Menurut Menpora, semua peserta boleh mendaftarkan diri tanpa kualifikasi, dan itu merupakan hadiah bagi sepak bola. (Baca juga: Menpora dan Djohar Ambil Alih Sepak Bola Nasional)
Sementara itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jabar berencana akan mendatangi kantor Kemenpora dengan didampingi oleh KONI Pusat. KONI Jabar akan menanyakan kepastian pernyataan Menpora Imam Nahrawi yang menginginkan cabang olahraga sepak bola PON XIX/2016.
(sha)