Jadi Host Piala Indonesia Satu, Sriwijaya FC Malah Bingung
A
A
A
PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC (SFC) bingung dalam menentukan sikap setelah ditunjuk sebagai tuan rumah Turnamen Piala Indonesia Satu, Agustus mendatang. Padahal, Mahaka Sports sebagai penyelenggara sudah mendapat rekomendasi PSSI.
"Kita masih bingung mau diambil atau tidak. Kami harus menunggu kebijakan Presiden Club terlebih dahulu,"kata Sekertaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, Senin, (6/7).
Dilanjutkan Faisal, promotor menunjuk SFC sebagai tuan rumah wilayah barat dan untuk wilayah timur PSM Makassar. Padahal, sebelumnya manajemen pun menolak undangan turnamen Piala Indonesia Satu tersebut.
"Memang sudah lama surat undangan telah masuk ke kita. Tetapi sengaja kita tidak ikut. Alasannya konflik sepak bola sekarang ini, takutnya semua masih belum jelas,"ucap pria asal Padang ini.
Sedangkan kontrak pemain Laskar Wong Kito pun resmi diputus hingga kompetisi selanjutnya resmi bergulir. Hal itu tentunya jelas cukup sulit bagi manajemen bisa mengumpulkan pemain secara lengkap tanpa ikatan kontrak. Tentunya manajemen harus merogoh kocek cukup dalam mempersiapkan dana tambahan membayar pemain dengan sistem job (bayaran).
Sebelumnya Direktur Teknik dan SDM PT. SOM Muchendi Mazhareki menyatakan, tim tidak akan mengikuti semua laga turnamen produk siapapun. Ia menjelaskan, tidak mau kecolongan dan menimbulkan kerugian besar bagi jajaran manajemen dan pemain.
"Kondisi seperti ini semua tidak jelas. Jadi kami putuskan tidak akan ikut turnamen. Setelah pemain kita kumpulkan di dalam perjalanan laga itu terhenti. Lebih baik kami ambil aman, tidak akan ikut turnamen sebelum kondisi jelas,"paparnya.
"Kita masih bingung mau diambil atau tidak. Kami harus menunggu kebijakan Presiden Club terlebih dahulu,"kata Sekertaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Faisal Mursyid, Senin, (6/7).
Dilanjutkan Faisal, promotor menunjuk SFC sebagai tuan rumah wilayah barat dan untuk wilayah timur PSM Makassar. Padahal, sebelumnya manajemen pun menolak undangan turnamen Piala Indonesia Satu tersebut.
"Memang sudah lama surat undangan telah masuk ke kita. Tetapi sengaja kita tidak ikut. Alasannya konflik sepak bola sekarang ini, takutnya semua masih belum jelas,"ucap pria asal Padang ini.
Sedangkan kontrak pemain Laskar Wong Kito pun resmi diputus hingga kompetisi selanjutnya resmi bergulir. Hal itu tentunya jelas cukup sulit bagi manajemen bisa mengumpulkan pemain secara lengkap tanpa ikatan kontrak. Tentunya manajemen harus merogoh kocek cukup dalam mempersiapkan dana tambahan membayar pemain dengan sistem job (bayaran).
Sebelumnya Direktur Teknik dan SDM PT. SOM Muchendi Mazhareki menyatakan, tim tidak akan mengikuti semua laga turnamen produk siapapun. Ia menjelaskan, tidak mau kecolongan dan menimbulkan kerugian besar bagi jajaran manajemen dan pemain.
"Kondisi seperti ini semua tidak jelas. Jadi kami putuskan tidak akan ikut turnamen. Setelah pemain kita kumpulkan di dalam perjalanan laga itu terhenti. Lebih baik kami ambil aman, tidak akan ikut turnamen sebelum kondisi jelas,"paparnya.
(aww)