Ikut Piala Kemerdekaan, PSS Sleman Siap Tanggung Risiko

Rabu, 08 Juli 2015 - 15:45 WIB
Ikut Piala Kemerdekaan,...
Ikut Piala Kemerdekaan, PSS Sleman Siap Tanggung Risiko
A A A
YOGYAKARTA - Niat dan keinginan PSS Sleman untuk tampil di Piala Kemerdekaan sudah bulat. Tim Elang Jawa ini pun siap menanggung risiko mendapat sanksi dari PSSI mengingat turnamen tersebut merupakan bentukan Tim Transisi buatan Kemenpora.

Pernyataan kesiapan menjadi peserta turnamen disampaikan secara langsung melalui sambungan telepon oleh GM PSS, Soekoco kepada Tim Transisi. Sementara untuk pernyataan secara resmi menjadi peserta terus diupayakan bisa dipenuhi hingga tadi malam pukul 00.00 sesuai instruksi yang diberikan oleh Tim Transisi.

"Kita masih kejarkan tandatangan pak Soekeno (Direktur PT PSS). Hari ini (kemarin) menjadi hari terakhir dan kita ditunggu legalitas kepesertaannya hingga nanti (tadi) malam jam 00.00," tandas Soekoco, Rabu (8/7/2015).

Sementara itu, PSSI jauh hari sudah melayangkan ancaman kepada semua klub Indonesia terutama di Divisi Utama yang ikut turnamen Piala Kemerdekaan. Sanksi pencoretan sudah disiapkan otoritas sepak bola di tanah air. (Baca juga : PSSI Coret Klub Divisi Utama Jika Ikut Piala Kemerdekaan)

Namun, PSS sendiri mempunyai alasan tersendiri. Keputusan untuk mengikuti turnamen yang sempat ditolak tersebut merupakan hasil pertemuan internal manajemen PSS pada Selasa (7/7/2015). Salah satu yang dibahas adalah masukan dari kelompok suporter Slemania yang mendesak PSS Sleman untuk ikut meramaikan Piala Kemerdekaan yang digagas Kemenpora.

Semua risiko dan keuntungan dari keikutsertaan atau tidak di Piala Kemerdekaan diklaim sudah dibahas dan dievaluasi. Dan keputusan akhir dari jajaran Direksi PT PSS diminta manajemen untuk mendaftarkan diri turnamen yang disebut-sebut kickoffnya akan digelar 1 Agustus mendatang. (Baca juga : Bebaskan Ikut Piala Kemerdekaan, Asprov PSSI DIY Tidak Sanksi Klub)

“Semua alasan-alasan baik dan buruknya PSS ikut Piala Kemerdekaan sudah dipertimbangkan dalam rapat direksi dan Pak Dirut memang memerintahkan PSS mendaftar ke Piala Kemerdekaan,” tambah Soekoco.

Semenjak gonjang-ganjing rencana penyelenggaraan Piala Kemerdekaan, PSS Sleman terlihat cukup bingung. Sempat menyatakan tertarik, akhirnya manajemen memilih untuk tidak mengikuti turnamen setelah mendapatkan surat undangan resmi dari tim transisi.

Namun setelah ada pengunduran penyelenggaraan, dan jumlah peserta semakin bertambah banyak manajemen PSS Sleman akhirnya mencoba untuk kembali menimbang-nimbang ajakan dari tim transisi. Desakan dari suporter Slemania untuk ikut turnamen tersebut akhirya membawa langkah tim berjuluk Super Elang Jawa tersebut untuk ikut di Piala Kemerdekaan.

Sementara itu Ketua Umum Slemanis Lilik Yulianto mengaku sangat mengapresiasi langkah manajemen PSS untuk ikut dalam Turnamen Piala Kemerdekaan. Hal tersebut diklaim menjadi salah langkah yang diambil PSS untuk ikut membersihkan sepakbola di Indonesia dari praktik mafia.

Slemania menurut Lilik, sejak kasus sepakbola gajah yang menimpa PSS dan PSIS di Divisi Utama 2014 terus meneriakan upaya bersih-bersih sepakbola dari mafia. “Desakan kami ke manajemen lebih pada agar PSS ikut andil dalam perubahan revolusi sepak bola nasional. Menunjukan eksistensi bahwa PSS tetap ada dan bukan bagian dari antek-antek PSSI,” pungkas Lilik.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1056 seconds (0.1#10.140)