Fakta Menarik Semifinal: Serena Williams vs Maria Sharapova
A
A
A
LONDON - Laga semifinal Wimbledon 2015 bakal berlangsung menarik. Serena Williams dan Maria Sharapova akan saling berhadapan untuk ke-20 kalinya. Jika menilik rekam jejaknya, adik kandung Venus di atas kertas jauh lebih diunggulkan ketimbang kekasih Grigor Dimitrov.
Tercatat, Serena sudah mengemas 17 kali kemenangan dalam 19 kali pertandingan melawan Sharapova. Kendati punya rekor bagus selama berhadapan dengan petenis Rusia, namun perjalanan ratu tenis dunia bisa sampai ke semifinal terbilang berat.
Karena Serena dipaksa bermain tiga set sebanyak dua kali. Pertama melawan Heather Watson di babak ketiga dan berikutnya rekor mengesankan unggulan pertama di turnamen ini dirusak oleh Victoria Azarenka.
Di sisi lain, jalan Sharapova ke semifinal jauh lebih mudah ketimbang petenis Amerika Serikat. Sebab ia hanya satu kali dipaksa menguras keringatnya kala menghadapi Irina-Camelia Begu dari Rumania di babak ketiga. Dengan kata lain, unggulan keempat menembus partai puncak masih besar.
Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui, Kamis (9/7/2015).
1. Sharapova akan kembali menduduki peringkat kedua dunia versi WTA. Di pertandingan ini petenis cantik berambut pirang itu wajib untuk khawatir, karena ia terakhir kali menang atas Serena pada 2004 lalu.
2. Semua orang berbicara tentang rekor Serena menuju final. Tapi rekor semifinalnya juga patut untuk disaksikan. Serena punya rekor 20-4 di final dan 24-3 di semifinal Grand Slam. Satu-satunya kekalahan yang dirasakan Serena di semifinal sewaktu menghadapi Venus di semifinal Wimbledon 2000, Justine Henin di semifinal Prancis Terbuka 2003 dan Kim Clijsters di semifinal AS Terbuka 2009.
3. Sharapova memiliki rekor kemenangan di semifinal Grand Slam. Kendati tidak begitu menyerupai rekor milik Serena, namun Sharapova punya 10-9 menang di semifinal Grand Slam.
4. Sharapova memiliki tujuh kemenangan atas petenis satu dunia. Lindsay Davenport dua kali dan Victoria Azarenka dua kali. Tiga kemenangan lainnya dimenangkan Amelie Mauresmo, Justine Henin dan Caroline Wozniacki.
5. Tapi mengalahkan Serena adalah cerita lain. Mungkin kemenangan terakhir kali menang di WTA pada 2004 akan dijadikannya sebagai pengalaman berharga.
Tercatat, Serena sudah mengemas 17 kali kemenangan dalam 19 kali pertandingan melawan Sharapova. Kendati punya rekor bagus selama berhadapan dengan petenis Rusia, namun perjalanan ratu tenis dunia bisa sampai ke semifinal terbilang berat.
Karena Serena dipaksa bermain tiga set sebanyak dua kali. Pertama melawan Heather Watson di babak ketiga dan berikutnya rekor mengesankan unggulan pertama di turnamen ini dirusak oleh Victoria Azarenka.
Di sisi lain, jalan Sharapova ke semifinal jauh lebih mudah ketimbang petenis Amerika Serikat. Sebab ia hanya satu kali dipaksa menguras keringatnya kala menghadapi Irina-Camelia Begu dari Rumania di babak ketiga. Dengan kata lain, unggulan keempat menembus partai puncak masih besar.
Berikut adalah lima hal yang perlu diketahui, Kamis (9/7/2015).
1. Sharapova akan kembali menduduki peringkat kedua dunia versi WTA. Di pertandingan ini petenis cantik berambut pirang itu wajib untuk khawatir, karena ia terakhir kali menang atas Serena pada 2004 lalu.
2. Semua orang berbicara tentang rekor Serena menuju final. Tapi rekor semifinalnya juga patut untuk disaksikan. Serena punya rekor 20-4 di final dan 24-3 di semifinal Grand Slam. Satu-satunya kekalahan yang dirasakan Serena di semifinal sewaktu menghadapi Venus di semifinal Wimbledon 2000, Justine Henin di semifinal Prancis Terbuka 2003 dan Kim Clijsters di semifinal AS Terbuka 2009.
3. Sharapova memiliki rekor kemenangan di semifinal Grand Slam. Kendati tidak begitu menyerupai rekor milik Serena, namun Sharapova punya 10-9 menang di semifinal Grand Slam.
4. Sharapova memiliki tujuh kemenangan atas petenis satu dunia. Lindsay Davenport dua kali dan Victoria Azarenka dua kali. Tiga kemenangan lainnya dimenangkan Amelie Mauresmo, Justine Henin dan Caroline Wozniacki.
5. Tapi mengalahkan Serena adalah cerita lain. Mungkin kemenangan terakhir kali menang di WTA pada 2004 akan dijadikannya sebagai pengalaman berharga.
(bbk)