'Durhaka' Jadi Kunci Muguruza Kalahkan Petenis Top
A
A
A
LONDON - Finalis Wimbledon 2015, Garbine Muguruza 'durhaka' jelang pertarungannya menghadapi Serena Williams untuk gelar Grand Slam pertamanya. Petenis 21 tahun itu tidak bersedia menemui orang tuanya saat laga final.
Kata durhaka ini hanya kiasan untuk menggambarkan betapa Muguruza tak ingin mendapatkan tekanan kala orang tuanya menyaksikannya bertanding. Hal ini berbeda dengan petenis lainnya, termasuk Serena yang akan dihadapinya di laga pamungkas. Petenis Spanyol berdarah Venezuela terang-terangan menolak kehadiran orang tuanya dalam partai Final Wimbledon 2015 yang berlangsung Sabtu (11/7/2015).
Wonderkid 21 tahun meminta keluarganya yang tinggal di Barcelona untuk tetap berada di rumah sementara dia berjuang mengalahkan Serena. Menurut Muguruza, tanpa kehadiran orangtuanya pun dia mampu mengalahkan Agnieszka Radwanska 6-2, 3-6, 6-3.
"Mereka menghubungi ku kemarin, 'kami akan datang ke Inggris'," kata Muguruza dikutip The Telegraph, Jumat (10/7/2015).
"Saya bilang 'Tidak', jangan mengubah hal apa pun. Saya bangun pagi melihat kedua lengan saya, melihat kedua kaki saya, saya tidak ingin mengubah apa pun," lanjut Muguzura.
Dengan melaju ke babak final, Muguruza sudah mencetak sejarah. Dia menjadi petenis Negeri Matador pertama setelah Arantxa Sánchez Vicario pada 1995 dan 1996 yang mencapai babak final Wimbledon sepanjang sejarah. (Baca juga : Ke Final, Muguruza Cetak Sejarah Wimbledon)
Kata durhaka ini hanya kiasan untuk menggambarkan betapa Muguruza tak ingin mendapatkan tekanan kala orang tuanya menyaksikannya bertanding. Hal ini berbeda dengan petenis lainnya, termasuk Serena yang akan dihadapinya di laga pamungkas. Petenis Spanyol berdarah Venezuela terang-terangan menolak kehadiran orang tuanya dalam partai Final Wimbledon 2015 yang berlangsung Sabtu (11/7/2015).
Wonderkid 21 tahun meminta keluarganya yang tinggal di Barcelona untuk tetap berada di rumah sementara dia berjuang mengalahkan Serena. Menurut Muguruza, tanpa kehadiran orangtuanya pun dia mampu mengalahkan Agnieszka Radwanska 6-2, 3-6, 6-3.
"Mereka menghubungi ku kemarin, 'kami akan datang ke Inggris'," kata Muguruza dikutip The Telegraph, Jumat (10/7/2015).
"Saya bilang 'Tidak', jangan mengubah hal apa pun. Saya bangun pagi melihat kedua lengan saya, melihat kedua kaki saya, saya tidak ingin mengubah apa pun," lanjut Muguzura.
Dengan melaju ke babak final, Muguruza sudah mencetak sejarah. Dia menjadi petenis Negeri Matador pertama setelah Arantxa Sánchez Vicario pada 1995 dan 1996 yang mencapai babak final Wimbledon sepanjang sejarah. (Baca juga : Ke Final, Muguruza Cetak Sejarah Wimbledon)
(bbk)