Andre Berto Tekun Pelajari Pukulan Cepat
A
A
A
LAS VEGAS - Floyd Mayweather Jr akhirnya menutup spekulasi tentang lawan yang bakal dihadapinya pada 12 September mendatang. Adalah Andre Berto yang mendapat kesempatan untuk menjajal kemampuan pemegang sabuk juara dunia kelas welter versi WBA, WBC, dan WBO di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Wajar jika semua pecinta olahraga tinju dunia ragu dengan kemampuan Berto. Pasalnya, dalam enam pertarungan terakhir ia hanya mencetak tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Artinya, peluang petinju kelahiran Miami, Amerika, 7 September 1983 untuk merusak rekor Mayweather mulai dikesampingkan.
Yang perlu diperhatikan Berto adalah ia harus melakukan tekanan sejak ronde pertama di mulai atau seperti yang pernah dilakukan Manny Pacquiao di duel terakhir melawan Mayweather. Dengan mengandalkan kelincahan tubuh, kecepatan dan kekuatan pukulan mungkin Berto bisa merepotkan lawannya tersebut.
"Semua orang tahu apa yang saya akan lakukan di atas ring. Mereka juga paham kapan saya harus mengeluarkan kecepatan dan kekuatan pukulan saya saat melawan Mayweather. Dan, mereka tahu bahwa saya akan berjuang sampai ronde terakhir meskipun nanti lengan saya kembali kambuh," ungkap Berto, seperti dikutip Los Angeles Times, Jumat (7/8/2015).
Sebaliknya, Mayweather dianggap hanya mencari keringat pada duel yang diwacanakan sebagai pertarungan terakhirnya. Sebab petinju tak terkalahkan Amerika Serikat diketahui hanya ingin mewujudkan impiannya untuk menyamai rekor petinju legendaris Rocky Marciano dengan 49 kemenangan.
Masalah cedera lengan yang sempat menghantui Berto selama satu tahun terakhir, mungkin bisa dijadikan sebagai modal untuk mengkanvaskan lawannya lebih cepat. Pengalaman itu yang pernah dilakukan Mayweather sewaktu Pacquiao menderita cedera pada duel Mei lalu.
Di luar pertarungan, ada wacana yang muncul jika Berto berduel melawan Mayweather, maka petinju yang lebih muda tujuh tahun itu bakal meraup keuntungan dua kali lipat. Rumor menunjukkan bahwa Berto akan menerima tambahan uang sebesar USD35 juta atau sekira Rp471 miliar. (Baca juga: 5 Fakta yang Belum Diketahui Tentang Andre Berto)
Wajar jika semua pecinta olahraga tinju dunia ragu dengan kemampuan Berto. Pasalnya, dalam enam pertarungan terakhir ia hanya mencetak tiga kemenangan dan tiga kekalahan. Artinya, peluang petinju kelahiran Miami, Amerika, 7 September 1983 untuk merusak rekor Mayweather mulai dikesampingkan.
Yang perlu diperhatikan Berto adalah ia harus melakukan tekanan sejak ronde pertama di mulai atau seperti yang pernah dilakukan Manny Pacquiao di duel terakhir melawan Mayweather. Dengan mengandalkan kelincahan tubuh, kecepatan dan kekuatan pukulan mungkin Berto bisa merepotkan lawannya tersebut.
"Semua orang tahu apa yang saya akan lakukan di atas ring. Mereka juga paham kapan saya harus mengeluarkan kecepatan dan kekuatan pukulan saya saat melawan Mayweather. Dan, mereka tahu bahwa saya akan berjuang sampai ronde terakhir meskipun nanti lengan saya kembali kambuh," ungkap Berto, seperti dikutip Los Angeles Times, Jumat (7/8/2015).
Sebaliknya, Mayweather dianggap hanya mencari keringat pada duel yang diwacanakan sebagai pertarungan terakhirnya. Sebab petinju tak terkalahkan Amerika Serikat diketahui hanya ingin mewujudkan impiannya untuk menyamai rekor petinju legendaris Rocky Marciano dengan 49 kemenangan.
Masalah cedera lengan yang sempat menghantui Berto selama satu tahun terakhir, mungkin bisa dijadikan sebagai modal untuk mengkanvaskan lawannya lebih cepat. Pengalaman itu yang pernah dilakukan Mayweather sewaktu Pacquiao menderita cedera pada duel Mei lalu.
Di luar pertarungan, ada wacana yang muncul jika Berto berduel melawan Mayweather, maka petinju yang lebih muda tujuh tahun itu bakal meraup keuntungan dua kali lipat. Rumor menunjukkan bahwa Berto akan menerima tambahan uang sebesar USD35 juta atau sekira Rp471 miliar. (Baca juga: 5 Fakta yang Belum Diketahui Tentang Andre Berto)
(bbk)