Jokowi Percayakan Bos Inter Milan Gelar Piala Presiden
Jokowi Percayakan Bos Inter Milan Gelar Piala Presiden
A
A
A
JAKARTA - Setelah fakum cukup lama, klub-klub profesional di Indonesia akhirnya kembali memiliki sedikit harapan untuk bisa lagi merumput di lapangan hijau. Meski kompetisi resmi belum bisa bergulir lantaran kisruh antaran Menpora dan PSSI, namun sedikit harapan hadir dalam bentuk turnamen yang rencananya akan diputar pada akhir Agustus mendatang.
Meski hanya berbentuk sebuah turnamen, namun perhelatan ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, yang menjadi operator tureman Piala Presiden ini adalah Erick Thohir yang tidak lain adalah presiden klub asal Italia, Internazionale Milan.
Saat ditemui di Intana Presiden, Jumat (7/8/2015), Erick Thohir pun berharap turnamen yang akan digelarnya bisa menjadi pengobat rindu bagi para pecinta sepak bola di seluruh Indonesia yang belakangan sedang dirudung duka usai jatuhnya sanksi dari FIFA.
''Saat ini presiden sendiri menginginkan sesuatu yang terus bergulir di masyarakat, terutama inikan hiburan di masyarakat yang sangat di tunggu-tunggu. Dan kami di sini sebagai yg menjalankan tentu juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yg mendukung, karena tidak mungkin Piala Presiden bisa berjalan kalau tidak di dukung oleh semua,'' ungkap sang presiden Inter Milan.
Rencananya, turnamen yang sama sekali tidak akan menggunakan dana dari pemerintah ini akan dibuka di Bali pada 30 Agustus 2015 mendatang. Dan nantinya, ada empat kota yang akan dipercaya untuk menjadi tempat penyelenggaraan turnamen yang diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan.
''Insya'allah pembukaan itu akan diadakan di Bali pada tanggal 30 (agustus 2015), dan presiden juga akan hadir. jumlah peserta 16, 13 daripd klub-klub yang selama ini sudah bermain di liga (ISL), yang 3 dari Divisi Utama. Tentu tempat penyelenggaraan ada di 4 kota, yaitu Malang, Bali, Bandung dan Makassar,'' jelas Erick. (Baca juga: Anggaran Piala Presiden Capai Puluhan Miliar)
''Jumlah pertandingan ada 38 pertandingan, di mana nanti 16 klub ini akan dibagi menjadi 4 grup. Sistem pertandingan seperti biasa, setelah kualifikasi ke babak 8 besar ada adu pinalti, lalu setelah final tentu ada perpanjangan waktu adu pinalti seperti biasa,'' sambungnya.
Meski hanya berbentuk sebuah turnamen, namun perhelatan ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, yang menjadi operator tureman Piala Presiden ini adalah Erick Thohir yang tidak lain adalah presiden klub asal Italia, Internazionale Milan.
Saat ditemui di Intana Presiden, Jumat (7/8/2015), Erick Thohir pun berharap turnamen yang akan digelarnya bisa menjadi pengobat rindu bagi para pecinta sepak bola di seluruh Indonesia yang belakangan sedang dirudung duka usai jatuhnya sanksi dari FIFA.
''Saat ini presiden sendiri menginginkan sesuatu yang terus bergulir di masyarakat, terutama inikan hiburan di masyarakat yang sangat di tunggu-tunggu. Dan kami di sini sebagai yg menjalankan tentu juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yg mendukung, karena tidak mungkin Piala Presiden bisa berjalan kalau tidak di dukung oleh semua,'' ungkap sang presiden Inter Milan.
Rencananya, turnamen yang sama sekali tidak akan menggunakan dana dari pemerintah ini akan dibuka di Bali pada 30 Agustus 2015 mendatang. Dan nantinya, ada empat kota yang akan dipercaya untuk menjadi tempat penyelenggaraan turnamen yang diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih dua bulan.
''Insya'allah pembukaan itu akan diadakan di Bali pada tanggal 30 (agustus 2015), dan presiden juga akan hadir. jumlah peserta 16, 13 daripd klub-klub yang selama ini sudah bermain di liga (ISL), yang 3 dari Divisi Utama. Tentu tempat penyelenggaraan ada di 4 kota, yaitu Malang, Bali, Bandung dan Makassar,'' jelas Erick. (Baca juga: Anggaran Piala Presiden Capai Puluhan Miliar)
''Jumlah pertandingan ada 38 pertandingan, di mana nanti 16 klub ini akan dibagi menjadi 4 grup. Sistem pertandingan seperti biasa, setelah kualifikasi ke babak 8 besar ada adu pinalti, lalu setelah final tentu ada perpanjangan waktu adu pinalti seperti biasa,'' sambungnya.
(rus)
Explore More