PBSI Disarankan Contoh Spanyol
A
A
A
JAKARTA - Legenda bulu tangkis Indonesia, Ivana Lie menilai pembinaan atlet yang dilakukan Spanyol patut ditiru PBSI. Menurutnya Spanyol kini berhasil mencetak pemain bulu tangkis hebat dan dalam beberapa tahun ke depan Negeri Matador itu diyakini akan merajai berbagai turnamen internasional.
"Bulu tangkis itu di samping jadi olah raga populer, kini makin melebarkan sayap. Sekarang tiap negara kerap berlomba-lomba punya prestasi. Spanyol misalnya, dulu mereka dicap negara sepak bola, kini malah jadi kekuatan baru bulu tangkis, sudah punya juara lagi," beber Ivana Lie dalam sesi konferensi pers Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Pernyataan Ivana Lie tersebut merujuk pada sosok Carolina Marin yang kini menduduki peringkat pertama dunia di nomor tunggal putri. Ia berharap para pemain Indonesia bisa terus berkembang dan menandingi negara-negara lainnya.
"Saya selalu optimis ketika berkunjung ke berbagai daerah. Saya kaget, ribuan bibit berbakat banyak tersebar. Itu jadi modal bagus untuk PBSI mengembangkan pembinaan lagi," imbuh pemilik gelar runner up Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis tahun 1980 dan 1985 itu.
Soal Kejuaraan Dunia yang kali ini digelar di Istora Senayan Jakarta, Ivana Lie menyebut hal itu adalah kesempatan emas bagi pemain muda macam Linaweni Fanetri untuk tampil maksimal. Sebab semua pemain terbaik dunia sedang berkumpul dan itu jadi ajang yang tepat untuk mengasah kemampuan mereka di hadapan publik sendiri.
"Tantangan pasti lebih besar, tetapi sebagai tuan rumah kita punya keuntungan yang mestinya bisa dimanfaatkan. Tuan rumah harus yakin, terlebih saya percaya para atlet sudah persiapkan diri dengan baik jauh-jauh hari," ucapnya.
Kejuaraan Dunia sendiri resmi digelar mulai hari ini, 10 hingga 16 Agustus mendatang. Di hari pertama ini, Indonesia menurunkan tiga wakilnya yakni Tommy Sugiarto di nomor tunggal putra, Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan di nomor ganda putra, serta Lindaweni di sektor tunggal putri.
"Bulu tangkis itu di samping jadi olah raga populer, kini makin melebarkan sayap. Sekarang tiap negara kerap berlomba-lomba punya prestasi. Spanyol misalnya, dulu mereka dicap negara sepak bola, kini malah jadi kekuatan baru bulu tangkis, sudah punya juara lagi," beber Ivana Lie dalam sesi konferensi pers Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (10/8/2015).
Pernyataan Ivana Lie tersebut merujuk pada sosok Carolina Marin yang kini menduduki peringkat pertama dunia di nomor tunggal putri. Ia berharap para pemain Indonesia bisa terus berkembang dan menandingi negara-negara lainnya.
"Saya selalu optimis ketika berkunjung ke berbagai daerah. Saya kaget, ribuan bibit berbakat banyak tersebar. Itu jadi modal bagus untuk PBSI mengembangkan pembinaan lagi," imbuh pemilik gelar runner up Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis tahun 1980 dan 1985 itu.
Soal Kejuaraan Dunia yang kali ini digelar di Istora Senayan Jakarta, Ivana Lie menyebut hal itu adalah kesempatan emas bagi pemain muda macam Linaweni Fanetri untuk tampil maksimal. Sebab semua pemain terbaik dunia sedang berkumpul dan itu jadi ajang yang tepat untuk mengasah kemampuan mereka di hadapan publik sendiri.
"Tantangan pasti lebih besar, tetapi sebagai tuan rumah kita punya keuntungan yang mestinya bisa dimanfaatkan. Tuan rumah harus yakin, terlebih saya percaya para atlet sudah persiapkan diri dengan baik jauh-jauh hari," ucapnya.
Kejuaraan Dunia sendiri resmi digelar mulai hari ini, 10 hingga 16 Agustus mendatang. Di hari pertama ini, Indonesia menurunkan tiga wakilnya yakni Tommy Sugiarto di nomor tunggal putra, Andrei Adistia/Hendra Aprida Gunawan di nomor ganda putra, serta Lindaweni di sektor tunggal putri.
(bep)