Doa Aremania: Semoga Status Arema Jelas
A
A
A
MALANG - Hari ini, 11 Agustus 2015, Arema Cronus merayakan ulang tahun ke-28. Suporter Aremania benar-benar membirukan Kota Malang. Tak hanya dengan menggelar konvoi tapi juga memasang banner, bendera, atau segala bentuk panji-panji khas Arema.
Perayaan ulang tahun ini nyaris sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni melibatkan semua Aremania di segala penjuru Malang Raya. Sayang masih ada ganjalan di tengah pesta Ultah yang puncaknya adalah ekshibisi kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, malam ini. Laga ini disiarkan langsung MNCTV mulai pukul 19.00 WIB.
(Baca juga: Arema vs Persib Bandung Live di MNCTV)
Ganjalan tersebut tak lain adalah status Arema yang masih ngambang di kompetisi Indonesia. Luka akibat dualisme klub beberapa tahun silam, terbuka lagi setelah Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan hingga kini masalah itu masih menghantui.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Arema dilarang bertanding di kompetisi reguler karena Menpora dan BOPI memandang masih ada masalah dengan legalitas klub. Persoalan ini yang masih menggelayuti pikiran Aremania dan sebagian masih menganggap sebagai 'duri dalam daging' Singo Edan.
Manajemen Arema Cronus sejatinya telah menggagas sebuah rekonsilisasi dengan mengembalikan susunan Yayasan Arema ke komposisi awal. Namun skenario tersebut masih terjal karena Arema IPL tidak mau mengalah begitu saja. Kondisi ini jelas masih memunculkan kekhawatiran tersendiri.
"Saya berharap ulang tahun ini membawa berkah, yakni tidak ada persoalan apa pun yang menghampiri Arema. Tidak ada lagi masalah lagi dengan legalitas atau lainnya. Jujur saya masih khawatir nantinya keberadaan Arema dipermasalahkan lagi saat kompetisi mulai," ungkap Panca Putera, dari Aremania Kampus.
Menurutnya Aremania sudah sangat kecewa ketika QNB League 2015 silam dihentikan salah satunya karena Arema dituding tidak melengkapi verifikasi. Padahal pada musim-musim sebelumnya tidak ada masalah apa pun ketika Singo Edan berkompetisi.
"Yang terpenting Aremania tetap solid dan tidak terpecah oleh situasi belakangan ini. Pihak klub juga harus terus menjaga eksistensi dan mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa dijadikan pihak lain untuk mengganjal Arema," demikian harapan Panca.
Sebelum semua persoalan tuntas, suporter tidak akan bisa tenang karena eksistensi Arema juga dipandang sebagai pertaruhan harga diri. "Ketika Arema nasibnya tidak menentu, kami juga ikut gelisah dan malu. Semoga setelah ini tidak ada masalah apa pun yang dihadapi Arema," ujar Dita Oktavia, Aremanita asal Lawang.
Status Arema yang pernah dipermasalahkan Menpora dan BOPI menjadi hal paling mengganggu di pesta ulang tahun kali ini. Walau tak separah saat terjadi dualisme beberapa musim silam, namun sudah cukup memicu kekhawatiran tersendiri karena menyangkut nasib klub di liga.
Sementara, pada Selasa (11/8) siang, ribuan Aremania menggelar konvoi dengan rute Stasiun Kota (Jalan Kertanegara), berputar di Kota Malang, ke arah barat melewati Dinoyo, Sengkaling, Pendem, kemudian ke utara arah Karangploso, Karanglo, kemudian balik ke Kota Malang dan berlanjut ke Stadion Kanjuruhan.
Perayaan ulang tahun ini nyaris sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni melibatkan semua Aremania di segala penjuru Malang Raya. Sayang masih ada ganjalan di tengah pesta Ultah yang puncaknya adalah ekshibisi kontra Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, malam ini. Laga ini disiarkan langsung MNCTV mulai pukul 19.00 WIB.
(Baca juga: Arema vs Persib Bandung Live di MNCTV)
Ganjalan tersebut tak lain adalah status Arema yang masih ngambang di kompetisi Indonesia. Luka akibat dualisme klub beberapa tahun silam, terbuka lagi setelah Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan hingga kini masalah itu masih menghantui.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Arema dilarang bertanding di kompetisi reguler karena Menpora dan BOPI memandang masih ada masalah dengan legalitas klub. Persoalan ini yang masih menggelayuti pikiran Aremania dan sebagian masih menganggap sebagai 'duri dalam daging' Singo Edan.
Manajemen Arema Cronus sejatinya telah menggagas sebuah rekonsilisasi dengan mengembalikan susunan Yayasan Arema ke komposisi awal. Namun skenario tersebut masih terjal karena Arema IPL tidak mau mengalah begitu saja. Kondisi ini jelas masih memunculkan kekhawatiran tersendiri.
"Saya berharap ulang tahun ini membawa berkah, yakni tidak ada persoalan apa pun yang menghampiri Arema. Tidak ada lagi masalah lagi dengan legalitas atau lainnya. Jujur saya masih khawatir nantinya keberadaan Arema dipermasalahkan lagi saat kompetisi mulai," ungkap Panca Putera, dari Aremania Kampus.
Menurutnya Aremania sudah sangat kecewa ketika QNB League 2015 silam dihentikan salah satunya karena Arema dituding tidak melengkapi verifikasi. Padahal pada musim-musim sebelumnya tidak ada masalah apa pun ketika Singo Edan berkompetisi.
"Yang terpenting Aremania tetap solid dan tidak terpecah oleh situasi belakangan ini. Pihak klub juga harus terus menjaga eksistensi dan mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa dijadikan pihak lain untuk mengganjal Arema," demikian harapan Panca.
Sebelum semua persoalan tuntas, suporter tidak akan bisa tenang karena eksistensi Arema juga dipandang sebagai pertaruhan harga diri. "Ketika Arema nasibnya tidak menentu, kami juga ikut gelisah dan malu. Semoga setelah ini tidak ada masalah apa pun yang dihadapi Arema," ujar Dita Oktavia, Aremanita asal Lawang.
Status Arema yang pernah dipermasalahkan Menpora dan BOPI menjadi hal paling mengganggu di pesta ulang tahun kali ini. Walau tak separah saat terjadi dualisme beberapa musim silam, namun sudah cukup memicu kekhawatiran tersendiri karena menyangkut nasib klub di liga.
Sementara, pada Selasa (11/8) siang, ribuan Aremania menggelar konvoi dengan rute Stasiun Kota (Jalan Kertanegara), berputar di Kota Malang, ke arah barat melewati Dinoyo, Sengkaling, Pendem, kemudian ke utara arah Karangploso, Karanglo, kemudian balik ke Kota Malang dan berlanjut ke Stadion Kanjuruhan.
(aww)