Slemania Kawal Eks PSS Sleman Ke Komdis PSSI

Rabu, 12 Agustus 2015 - 16:39 WIB
Slemania Kawal Eks PSS Sleman Ke Komdis PSSI
Slemania Kawal Eks PSS Sleman Ke Komdis PSSI
A A A
SLEMAN - Slemania, kelompok suporter pendukung PSS Sleman, mengawal empat eks pilar PSS Sleman yang akan buka-bukaan terkait skandal sepak bola gajah ke Komisi Disiplin PSSI. Pengawalan secara fisik kepada keempat pemain sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu hingga waktu yang belum ditentukan.

Ketua Slemania Lilik Yulianto mengatakan, rencananya empat eks pemain PSS Sleman akan bertemu dengan Komisi Disiplin PSSI pada 18 Agustus mendatang. Pertemuan tersebut untuk mengganti rencana pertemuan semula pada 10 Agustus lalu namun batal karena para pemain tidak memiliki dana untuk berangkat ke Jakarta.

"Kami akan ikut berangkat ke Jakarta mendampingi empat mantan pemain PSS saat bertemu Komdis 18 Agustus pekan depan. Itu pemanggilan kedua karena seharusnya Senin (10/8) lalu mereka sudah dipanggil tapi tidak datang karena tidak adanya biaya akomodasi," tandas Lilik.

Dalam pengawalan terhadap Satrio Aji, Ridwan Awaludin, Moniega Bagus Suwardi, dan Hermawan Putra Jati, Slemania direncanakan juga akan menyerahkan hasil investigas yang telah dilakukan. Bukti-bukti tersebut sebelumnya juga sudah diserahkan oleh Slemania kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.

Penyerahan bukti hasil dari investigasi tersebut diharapkan dapat disingkronkan dengan hasil penyidikan dari Komisi Disiplin PSSI. "Kami juga akan menyampaikan hasil investigasi kami. Apakah data yang kami kumpulkan sama dengan temuan Komdis sebelumnya,” tambahnya.

Dengan telah diserahkannya bukti yang merupakan temuan dari hasil investigasi ke PSSI dan Kemenpora, dalam waktu dekat Slemania berencana membeberkan temuan tersebut ke publik. Media sosial akan menjadi sarana yang dipilih untuk membuka fakta yang berhasil ditemukan oleh Slemania.

Pengawalan secara fisik oleh Slemania dikatakan Lilik menjadi sebuah kebutuhan karena yang dilakukan oleh para pemain tersebut diklaim menjadi bagian dari upaya perlawanan kepada mafia sepak bola yang ada di Indonesia. Dikhawatirkan para pemain tersebut akan kembali menjadi korban dari kasus sepak bola yang dianggap sangat memalukan tersebut.

Kekhawatiran tersebut muncul dipengaruhi oleh masih adanya anggapan tidak adanya keseriusan untuk menyelesaikan persoalan sepak bola gajah. "Kami masih meraba-raba saja karena kekhawatiran itu beralasan setelah melihat PSSI seperti tdiak serius menyelesaikan kasus-kasus sepak bola. Tapi semoga itu tidak terjadi,"pungkasnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8218 seconds (0.1#10.140)