Oknum Suporter Rusak Mobil Ketua Pembina Arema
A
A
A
MALANG - Pesta ulang tahun ke-28 Arema meninggalkan noda akibat ulah oknum suporter yang melakukan aksi kekerasan di jalan. Saat suporter Aremania menggelar konvoi, Selasa (11/8) siang, ada oknum yang melakukan pengerusakan terhadap pemakai jalan lain.
Korbannya adalah sebuah mobil Range Rover Evogue bernomor polisi N 138 B. Mobil mewah tersebut mengalami kerusakan pecah kaca belakang dan bagian lainnya. Ironisnya, mobil itu milik Agus Soerjanto, Ketua Pembina Arema Cronus, yang sedang dikemudikan putranya.
Pihak Arema pun langsung mengutuk perbuatan oknum suporter yang melakukan kekerasan di sekitaran Jalan Bogor, Kota Malang, saat konvoi. Sekaligus manajemen Arema menegaskan aksi konvoi tersebut murni inisiatif suporter dan tidak dikoordinasi pihak klub.
"Perbuatan seperti itu tak bisa ditoleransi," ungkap Ketua Panpel Arema, Abdul Haris. "Itu perilaku yang merugikan, malah korbannya Ketua Pembina Arema Cronus yang telah susah payah membiayai klub Arema. Nomor mobilnya pun Plat N (Malang)," tambah Haris.
Haris tidak habis pikir dengan ulah oknum suporter yang melakukan pengerusakan saat ulang tahun klubnya. Menurutnya sikap itu tak hanya mencemarkan nama Arema, tapi juga Aremania dan warga Malang secara umum. "Harus diusut tuntas," tegasnya.
Menurut Haris, manajemen telah dilakukan rapat koordinasi dan secara resmi mendesak jajaran Polresta Malang untuk mengusut dan menangkap pelaku. Jika tidak berhasil tertangkap, dikhawatirkan akan merusak nama baik manajemen dan Aremania dan tak memberikan efek jera.
Manajemen Arema, menurutnya, di HUT Arema ke-28 memfokuskan seluruh kegiatan di stadion Kanjuruhan Kepanjen. Di Stadion Kanjuruhan Kepanjen digelar berbagai aktivitas yang puncaknya adalah laga Arema vs Persib bandung yang berkesudahan 1-0 untuk tim berjuluk Singo Edan.
Kasus ini juga mendapatkan perhatian dari Pengurus Daerah GM FKPPI Jawa Timur karena kebetulan mobil tersebut memasang stiker GM FKPPI. Sekretaris GM FKPPI Didik Prasetyono juga meminta kekerasan tersebut mendapat perhatian serius dari kepolisian.
"Kebetulan di mobil itu tertempel sticker GM FKPPI dan tak lain adalah milik ketua kami. Kami mendorong Polresta dan Dandim Kota Malang untuk aktif dalam mengusut kasus tersebut. Sebab bisa menimbulkan citra kurang baik, apalagi konvoi itu di luar koordinasi manajemen Arema,"ujar Didik Prasetyono.
Korbannya adalah sebuah mobil Range Rover Evogue bernomor polisi N 138 B. Mobil mewah tersebut mengalami kerusakan pecah kaca belakang dan bagian lainnya. Ironisnya, mobil itu milik Agus Soerjanto, Ketua Pembina Arema Cronus, yang sedang dikemudikan putranya.
Pihak Arema pun langsung mengutuk perbuatan oknum suporter yang melakukan kekerasan di sekitaran Jalan Bogor, Kota Malang, saat konvoi. Sekaligus manajemen Arema menegaskan aksi konvoi tersebut murni inisiatif suporter dan tidak dikoordinasi pihak klub.
"Perbuatan seperti itu tak bisa ditoleransi," ungkap Ketua Panpel Arema, Abdul Haris. "Itu perilaku yang merugikan, malah korbannya Ketua Pembina Arema Cronus yang telah susah payah membiayai klub Arema. Nomor mobilnya pun Plat N (Malang)," tambah Haris.
Haris tidak habis pikir dengan ulah oknum suporter yang melakukan pengerusakan saat ulang tahun klubnya. Menurutnya sikap itu tak hanya mencemarkan nama Arema, tapi juga Aremania dan warga Malang secara umum. "Harus diusut tuntas," tegasnya.
Menurut Haris, manajemen telah dilakukan rapat koordinasi dan secara resmi mendesak jajaran Polresta Malang untuk mengusut dan menangkap pelaku. Jika tidak berhasil tertangkap, dikhawatirkan akan merusak nama baik manajemen dan Aremania dan tak memberikan efek jera.
Manajemen Arema, menurutnya, di HUT Arema ke-28 memfokuskan seluruh kegiatan di stadion Kanjuruhan Kepanjen. Di Stadion Kanjuruhan Kepanjen digelar berbagai aktivitas yang puncaknya adalah laga Arema vs Persib bandung yang berkesudahan 1-0 untuk tim berjuluk Singo Edan.
Kasus ini juga mendapatkan perhatian dari Pengurus Daerah GM FKPPI Jawa Timur karena kebetulan mobil tersebut memasang stiker GM FKPPI. Sekretaris GM FKPPI Didik Prasetyono juga meminta kekerasan tersebut mendapat perhatian serius dari kepolisian.
"Kebetulan di mobil itu tertempel sticker GM FKPPI dan tak lain adalah milik ketua kami. Kami mendorong Polresta dan Dandim Kota Malang untuk aktif dalam mengusut kasus tersebut. Sebab bisa menimbulkan citra kurang baik, apalagi konvoi itu di luar koordinasi manajemen Arema,"ujar Didik Prasetyono.
(aww)