Cedera Jadi Biang Kekalahan Linda
A
A
A
JAKARTA - Penampilan Lindaweni Fanetri di kejuaraan bulu tangkis Total BWF World Championship 2015 terhenti pada babak semifinal. Menghadapi Saina Nehwal, Sabtu (15/8/2015) Linda kalah dengan skor 17-21 dan 17-21.
Meski demikian, penampilan Linda tetap dipuji Bambang Supriyanto. Pelatih tunggal putri Indonesia itu mengaku bangga dengan perjuangan anak didiknya yang berstatus non unggulan, namun bisa mencapai fase empat besar.
"Semuanya membantu Linda di tunggal putri. Walau hari ini kalah, di awal pertandingan sempat ada rasa optimistis," ungkapnya saat jumpa pers.
"Tapi tadi dia mengalami masalah. Kondisi sama seperti Bellaetrix saat melawan Li Xuerui di Piala Sudirman kemarin. Kakinya agak sedikit goyang, kena cedera lah istilahnya," lanjut Bambang.
Cedera mulai dirasakan Linda saat game pertama melawan Saina. Ia tergelincir akibat berusaha memukul bola dropshot. Linda sempat mengerang kesakitan di hadapan penonton yang memadati Istora Senayan, Jakarta. Namun ia memaksakan diri untuk bangkit dan melanjutkan jalannya pertandingan
"Dari situ, sempat pasrah dalam hati. Saya sempat blank, tidak berpikir soal strategi. Saya tidak kasih arahan dari segi teknik permainan. Saya cuma bertanya keadaannya, bisa dilanjutkan apa tidak," ucap Bambang.
"Untuk pertandingan terbaik Linda, saya rasa kemarin pas lawan Ratchanok Intanon. Meski lawannya cedera, itu penampilan terbaik Linda menurut saya," pungkasnya.
Linda sendiri mengaku bangga meski harus tersingkir di babak semifinal. Sebab selain mengalahkan Intanon, Linda juga berhasil menyingkirkan unggulan keempat dunia, Tai Tzu-ying yang berasal dari Taiwan.
Meski demikian, penampilan Linda tetap dipuji Bambang Supriyanto. Pelatih tunggal putri Indonesia itu mengaku bangga dengan perjuangan anak didiknya yang berstatus non unggulan, namun bisa mencapai fase empat besar.
"Semuanya membantu Linda di tunggal putri. Walau hari ini kalah, di awal pertandingan sempat ada rasa optimistis," ungkapnya saat jumpa pers.
"Tapi tadi dia mengalami masalah. Kondisi sama seperti Bellaetrix saat melawan Li Xuerui di Piala Sudirman kemarin. Kakinya agak sedikit goyang, kena cedera lah istilahnya," lanjut Bambang.
Cedera mulai dirasakan Linda saat game pertama melawan Saina. Ia tergelincir akibat berusaha memukul bola dropshot. Linda sempat mengerang kesakitan di hadapan penonton yang memadati Istora Senayan, Jakarta. Namun ia memaksakan diri untuk bangkit dan melanjutkan jalannya pertandingan
"Dari situ, sempat pasrah dalam hati. Saya sempat blank, tidak berpikir soal strategi. Saya tidak kasih arahan dari segi teknik permainan. Saya cuma bertanya keadaannya, bisa dilanjutkan apa tidak," ucap Bambang.
"Untuk pertandingan terbaik Linda, saya rasa kemarin pas lawan Ratchanok Intanon. Meski lawannya cedera, itu penampilan terbaik Linda menurut saya," pungkasnya.
Linda sendiri mengaku bangga meski harus tersingkir di babak semifinal. Sebab selain mengalahkan Intanon, Linda juga berhasil menyingkirkan unggulan keempat dunia, Tai Tzu-ying yang berasal dari Taiwan.
(bep)