Terungkap, Strategi Jenius Ganda Putra Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Indonesia akhirnya bisa memenangkan kejuaraan bulu tangkis Total BWF World Championship 2015. Gelar berhasil diraih dari sektor ganda putra setelah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sukses mengalahkan pasangan China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan, Minggu (16/8/2015).
Pada pertandingan final, Hendra/Ahsan langsung menang dalam dua set. Penampilan mereka lebih baik dibandingkan saat awal kejuaraan. Menurut pelatihnya, Hendra/Ahsan sengaja dibuat lambat panas agar bisa menyembunyikan strategi dari pentauan lawan.
"Mereka kan pemain senior, dari awal pertandingan maka prediksinya jadi juara. Untuk itu irama dan strateginya harus benar-benar diatur. Kalau digeber di awal, takut kehabisan bensin," jelas Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra. (Baca juga: Hendra/Ahsan Persembahkan Kado HUT RI)
Pada awal kejuaraan, Hendra/Ahsan selalu dipaksa bermain dalam tiga set. Menghadapi Baptiste Careme/Ronan Labar di babak kedua, Rabu (12/8/2015) Hendra/Ahsan berjuang keras untuk meraih kemenangan 19-21, 21-17 dan 21-18. Sehari kemudian Hendra/Ahsan kembali bermain tiga set. Melawan pasangan Jepang, Kenta Kazuno/Kazushi Yamada, ganda putra terbaik Indonesia itu menang 21-16, 19-21 dan 21-15.
Setelah memasuki babak perempat final, barulah Hendra/Ahsan tampil gemilang dengan menuntaskan dua set pertandingan. Hal terebut berbeda dengan yang dilakukan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Menurut Herry, Angga/Ricky harus digeber sejak awal agar bisa memetik banyak pengalaman dari kejuaraan dunia tahun ini.
"Beda sama pasangan Ricky/Angga, mereka harus diatur tiap pertandingan, biar makin maksimal di babak selanjutnya," ucapnya. (Baca juga: Ini Hasil Lengkap Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015)
Selanjutnya, Hendra/Ahsan membidik ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Namun sebelum itu, mereka harus mengikuti turnamen penting agar memiliki poin tinggi dan melaju mulus ke pesta olahraga multicabang dunia tersebut.
"Yang pasti untuk Ahsan/Hendra, itu sudah harus diatur pertandingannya. Tidak bisa semua turnamen diikuti. Harus benar-benar hitung poin agar poin ke Olimpiadenya mencukupi," jelas Herry
"Target pemain Indonesia yang lolos ke Olimpiade bukan hanya mereka, tapi juga Angga/Ricky. Habis ini ada turnamen di Jepang, selanjutnya Korea, China, Hongkong, Denmark, Prancis dan Final Super Series, mungkin itu yang diikuti," pungkas sang pelatih.
Pada pertandingan final, Hendra/Ahsan langsung menang dalam dua set. Penampilan mereka lebih baik dibandingkan saat awal kejuaraan. Menurut pelatihnya, Hendra/Ahsan sengaja dibuat lambat panas agar bisa menyembunyikan strategi dari pentauan lawan.
"Mereka kan pemain senior, dari awal pertandingan maka prediksinya jadi juara. Untuk itu irama dan strateginya harus benar-benar diatur. Kalau digeber di awal, takut kehabisan bensin," jelas Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra. (Baca juga: Hendra/Ahsan Persembahkan Kado HUT RI)
Pada awal kejuaraan, Hendra/Ahsan selalu dipaksa bermain dalam tiga set. Menghadapi Baptiste Careme/Ronan Labar di babak kedua, Rabu (12/8/2015) Hendra/Ahsan berjuang keras untuk meraih kemenangan 19-21, 21-17 dan 21-18. Sehari kemudian Hendra/Ahsan kembali bermain tiga set. Melawan pasangan Jepang, Kenta Kazuno/Kazushi Yamada, ganda putra terbaik Indonesia itu menang 21-16, 19-21 dan 21-15.
Setelah memasuki babak perempat final, barulah Hendra/Ahsan tampil gemilang dengan menuntaskan dua set pertandingan. Hal terebut berbeda dengan yang dilakukan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Menurut Herry, Angga/Ricky harus digeber sejak awal agar bisa memetik banyak pengalaman dari kejuaraan dunia tahun ini.
"Beda sama pasangan Ricky/Angga, mereka harus diatur tiap pertandingan, biar makin maksimal di babak selanjutnya," ucapnya. (Baca juga: Ini Hasil Lengkap Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015)
Selanjutnya, Hendra/Ahsan membidik ajang Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Namun sebelum itu, mereka harus mengikuti turnamen penting agar memiliki poin tinggi dan melaju mulus ke pesta olahraga multicabang dunia tersebut.
"Yang pasti untuk Ahsan/Hendra, itu sudah harus diatur pertandingannya. Tidak bisa semua turnamen diikuti. Harus benar-benar hitung poin agar poin ke Olimpiadenya mencukupi," jelas Herry
"Target pemain Indonesia yang lolos ke Olimpiade bukan hanya mereka, tapi juga Angga/Ricky. Habis ini ada turnamen di Jepang, selanjutnya Korea, China, Hongkong, Denmark, Prancis dan Final Super Series, mungkin itu yang diikuti," pungkas sang pelatih.
(bep)