Arema Ingatkan Bintang Mudanya Tak Boleh Frustrasi
A
A
A
MALANG - Situasi tidak mengenakkan dialami Ahmad Nufiandani, pemain muda terbaik di Arema Cronus yang tengah bermasalah dengan ligamennya. Dani harus istirahat lumayan lama dan harus melewatkan Piala Presiden 2015.
Tidak ada vonis pasti sampai kapan dia bakal beristirahat walau sempat disebut selama 10 bulan. Melihat perkembangan kondisi yang ada, kemungkinan durasi istirahat pemain kelahiran Kandangan, Kediri, tersebut tidak sampai menyentuh angka di atas.
Pelatih pun menaruh perhatian serius dengan kondisi pemain yang bersinar di SEA Games 2015 beberapa waktu lalu. Sebagai seorang pemain muda berbakat, tentu Arema Cronus tak ingin karir cemerlang yang baru dijalani harus terganggu cedera.
"Berdasar analisis fisioterapis, ada perkembangan bagus soal kondisi Ahmad Nufiandani. Kami tidak bisa memprediksi dengan akurat sampai kapan cederanya pulih, yang pasti Dani sendiri harus sabar dan tidak boleh frustrasi dengan cedera yang dialaminya,"tutur Joko Susilo, asisten pelatih Arema Cronus.
Joko mengakui cedera ligamen tentu menjadi pukulan tersendiri, terutama bagi pemain belia seperti Dani. Itu sangat lumrah karena pemain seusianya sedang giat berlatih, berupaya keras agar terus mendapat kepercayaan pelatih.
"Dani tidak perlu berpikir kapan bisa bermain lagi. Lebih baik fokus penuh pada tahapan-tahapan pemulihan agar cederanya bisa pulih. Tidak perlu terburu-buru bermain, yang terpenting cedera itu sembuh total dan tidak berefek di kemudian hari," pesan Joko Susilo.
Cedera yang dialami Dani, dikatakan Joko, sangat lumrah mengingat dia adalah pemain potensial dengan ambisi ingin menjadi pemain berkualitas. Dituntut berlari kencang di lapangan, sekaligus juga menghadapi risiko tebasan lawan.
"Sejauh Dani memiliki semangat dan disiplin dalam pemulihan kondisi, saya yakin dia bisa cepat pulih,"tandasnya.
Ahmad Nufiandani dihantam cedera ligamen ketika bermain di Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi awal Agustus lalu.
Tidak ada vonis pasti sampai kapan dia bakal beristirahat walau sempat disebut selama 10 bulan. Melihat perkembangan kondisi yang ada, kemungkinan durasi istirahat pemain kelahiran Kandangan, Kediri, tersebut tidak sampai menyentuh angka di atas.
Pelatih pun menaruh perhatian serius dengan kondisi pemain yang bersinar di SEA Games 2015 beberapa waktu lalu. Sebagai seorang pemain muda berbakat, tentu Arema Cronus tak ingin karir cemerlang yang baru dijalani harus terganggu cedera.
"Berdasar analisis fisioterapis, ada perkembangan bagus soal kondisi Ahmad Nufiandani. Kami tidak bisa memprediksi dengan akurat sampai kapan cederanya pulih, yang pasti Dani sendiri harus sabar dan tidak boleh frustrasi dengan cedera yang dialaminya,"tutur Joko Susilo, asisten pelatih Arema Cronus.
Joko mengakui cedera ligamen tentu menjadi pukulan tersendiri, terutama bagi pemain belia seperti Dani. Itu sangat lumrah karena pemain seusianya sedang giat berlatih, berupaya keras agar terus mendapat kepercayaan pelatih.
"Dani tidak perlu berpikir kapan bisa bermain lagi. Lebih baik fokus penuh pada tahapan-tahapan pemulihan agar cederanya bisa pulih. Tidak perlu terburu-buru bermain, yang terpenting cedera itu sembuh total dan tidak berefek di kemudian hari," pesan Joko Susilo.
Cedera yang dialami Dani, dikatakan Joko, sangat lumrah mengingat dia adalah pemain potensial dengan ambisi ingin menjadi pemain berkualitas. Dituntut berlari kencang di lapangan, sekaligus juga menghadapi risiko tebasan lawan.
"Sejauh Dani memiliki semangat dan disiplin dalam pemulihan kondisi, saya yakin dia bisa cepat pulih,"tandasnya.
Ahmad Nufiandani dihantam cedera ligamen ketika bermain di Sunrise of Java Cup 2015 di Banyuwangi awal Agustus lalu.
(aww)