Hamilton Serukan Rombak Mobil Formula 1
Hamilton Serukan Rombak Mobil Formula 1
A
A
A
MONZA - Lewis Hamilton rupanya membawa kekhawatiran tersendiri jelang berlaga di Sirkuit Monza dalam Grand Prix Formula 1 Italia, akhir pekan nanti. Pembalap Inggris itu menyerukan perombakan bentuk mobil Formula 1 akibat maraknya pembalap yang tewas di atas lintasan.
Ketakutan Hamilton kembali mencuat usai pembalap Indycar Justin Wilson meninggal dunia 23 Agustus lalu. Mantan pembalap Formula 1 itu lepas kendali hingga menabrak pembatas lintasan. Meski sudah dilarikan ke rumah sakit, nyawan Wilson tak tertolong. (Baca Juga: Mantan Pembalap F1 Tewas Kecelakaan)
Kejadian itu hanya berselang sebulan sejak kepergian Jules Bianci. Pembalap tim Marussia itu menghembuskan nafas terakhir pada Juli lalu usai koma sembilan bulan akibat kecelakaan di Grand Prix Formula 1 Jepang, Oktober tahun lalu.
Tewasnya dua pembalap dalam waktu singkat rupanya membuat Hamilton buka suara soal keamanan kendaraannya. Juara dunia 2014 itu menyarankan alangkah lebih baiknya jika ruang kemudi atau kokpit pembalap dibuat tertutup.
"Ini pilihan yang sulit. Di satu sisi, anda melihat kokpit tertutup sangat berpotensi digunakan di masa depan. Tapi saya tumbuh dan menyaksikan olah raga ini dengan kemudi terbuka sejak generasi pembalap Ayrton Senna. Sangat sulit mengubah pandangan itu tapi terkadang perubahan mesti dilakukan ke depannya," ucapnya melansir The globe and mail, Kamis (3/9/2015).
"Sudah banyak yang tewas dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Kami harus membuat perubahan untuk meningkatkan Formula 1 itu sendiri," tambahnya.
Bagaimana bentuknya, tambah Hamilton, ia belum tahu secara mendetail. "Mungkin tidak harus ditutup. Ada mekanisme yang perlu dimiliki. Kami masih perlu mempelajarinya," pungkasnya.
Hamilton dan pembalap Formula 1 lainnya bakal berlaga di Italia, Minggu (6/9/2015). Dalam seri balap ke-12 nanti, pembalap asal Inggris itu adalah juara bertahan di Sirkuit Monza yang didapatnya tahun lalu. (Baca Juga: 10 Fakta Tersembunyi di Sirkuit Angker Monza)
Ketakutan Hamilton kembali mencuat usai pembalap Indycar Justin Wilson meninggal dunia 23 Agustus lalu. Mantan pembalap Formula 1 itu lepas kendali hingga menabrak pembatas lintasan. Meski sudah dilarikan ke rumah sakit, nyawan Wilson tak tertolong. (Baca Juga: Mantan Pembalap F1 Tewas Kecelakaan)
Kejadian itu hanya berselang sebulan sejak kepergian Jules Bianci. Pembalap tim Marussia itu menghembuskan nafas terakhir pada Juli lalu usai koma sembilan bulan akibat kecelakaan di Grand Prix Formula 1 Jepang, Oktober tahun lalu.
Tewasnya dua pembalap dalam waktu singkat rupanya membuat Hamilton buka suara soal keamanan kendaraannya. Juara dunia 2014 itu menyarankan alangkah lebih baiknya jika ruang kemudi atau kokpit pembalap dibuat tertutup.
"Ini pilihan yang sulit. Di satu sisi, anda melihat kokpit tertutup sangat berpotensi digunakan di masa depan. Tapi saya tumbuh dan menyaksikan olah raga ini dengan kemudi terbuka sejak generasi pembalap Ayrton Senna. Sangat sulit mengubah pandangan itu tapi terkadang perubahan mesti dilakukan ke depannya," ucapnya melansir The globe and mail, Kamis (3/9/2015).
"Sudah banyak yang tewas dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Kami harus membuat perubahan untuk meningkatkan Formula 1 itu sendiri," tambahnya.
Bagaimana bentuknya, tambah Hamilton, ia belum tahu secara mendetail. "Mungkin tidak harus ditutup. Ada mekanisme yang perlu dimiliki. Kami masih perlu mempelajarinya," pungkasnya.
Hamilton dan pembalap Formula 1 lainnya bakal berlaga di Italia, Minggu (6/9/2015). Dalam seri balap ke-12 nanti, pembalap asal Inggris itu adalah juara bertahan di Sirkuit Monza yang didapatnya tahun lalu. (Baca Juga: 10 Fakta Tersembunyi di Sirkuit Angker Monza)
(rus)
Explore More