Wanita Ini Terima Undangan Duel Mayweather vs Berto
A
A
A
LOS ANGELES - Asisten pelatih Arizona Cardinals Jen Welter, dilaporkan menerima undangan duel unifikasi gelar juara dunia kelas welter WBC dan WBA yang mempertemukan Floyd Mayweather Jr kontra Andre Berto di MGM Grand pada 12 September mendatang.
"Ya, rumor itu benar. Terima kasih Floyd Mayweather dan Mayweather promo," kata Welter seperti dikutip Thenews, Minggu (6/9/2015).
Kendati mendapatkan perlakuan spesial dari kubu Mayweather, namun Welter sedikit menerima beberapa kritikan dari berbagai kalangan. Ini terjadi karena melihat sejarah kelam petinju berkepala plontos itu terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga. (Baca juga: Pengalaman Jimmy Lennon Jr Dampingi Mayweather)
Isu seputar KDRT Mayweather memang sengaja dimunculkan setiap kali petinju berusia 38 tahun itu siap menjalani pertarungan. Terakhir, puluhan masyarakat yang tergabung dalam sebuah kelompok anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Amerika Serikat rela berunjuk rasa di depan MGM Grand Garden Arena, ketika Mayweather akan menjalani mega duel melawan Manny Pacquiao, Mei lalu.
Mereka mendesak agar Komisi Atletik Nevada atau Nevada State Athletic Commission membatalkan mega duel tersebut. Karena Mayweather dianggap telah menerima tujuh tuduhan KDRT dan dia tidak layak menggelar pertarungan ketika tersangkut masalah hukum.
Singkat kata, Welter menganggap undangan Mayweather sebuah langkah positif. "Jadi, Anda akan lebih suka saya berprasangka dari kejauhan. Saya menganggap undangan dari Floyd Mayweather merupakan langkah positif," tutupnya.
Duel melawan Berto disebut-sebut sebagai duel terakhir Mayweather Jr. Jika menang, petinju tujuh tahun lebih tua akan menutup kariernya dengan menyamai prestasi petinju kelas berat AS Rocky Marciano sebagai petinju tak terkalahkan dalam 49 kali pertarungan.
"Ya, rumor itu benar. Terima kasih Floyd Mayweather dan Mayweather promo," kata Welter seperti dikutip Thenews, Minggu (6/9/2015).
Kendati mendapatkan perlakuan spesial dari kubu Mayweather, namun Welter sedikit menerima beberapa kritikan dari berbagai kalangan. Ini terjadi karena melihat sejarah kelam petinju berkepala plontos itu terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga. (Baca juga: Pengalaman Jimmy Lennon Jr Dampingi Mayweather)
Isu seputar KDRT Mayweather memang sengaja dimunculkan setiap kali petinju berusia 38 tahun itu siap menjalani pertarungan. Terakhir, puluhan masyarakat yang tergabung dalam sebuah kelompok anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Amerika Serikat rela berunjuk rasa di depan MGM Grand Garden Arena, ketika Mayweather akan menjalani mega duel melawan Manny Pacquiao, Mei lalu.
Mereka mendesak agar Komisi Atletik Nevada atau Nevada State Athletic Commission membatalkan mega duel tersebut. Karena Mayweather dianggap telah menerima tujuh tuduhan KDRT dan dia tidak layak menggelar pertarungan ketika tersangkut masalah hukum.
Singkat kata, Welter menganggap undangan Mayweather sebuah langkah positif. "Jadi, Anda akan lebih suka saya berprasangka dari kejauhan. Saya menganggap undangan dari Floyd Mayweather merupakan langkah positif," tutupnya.
Duel melawan Berto disebut-sebut sebagai duel terakhir Mayweather Jr. Jika menang, petinju tujuh tahun lebih tua akan menutup kariernya dengan menyamai prestasi petinju kelas berat AS Rocky Marciano sebagai petinju tak terkalahkan dalam 49 kali pertarungan.
(sha)