Berto Ingin Jadikan Mayweather Jr Kado Ulang Tahun
A
A
A
LAS VEGAS - Andre Berto mendapatkan tambahan modal untuk meladeni Floyd Mayweather Jr. Pantas bernafsu ingin mengalahkan Mayweather Jr, sebab itu akan dijadikan hadiah ulah tahunnya ke-32 yang jatuh pada 7 September lalu.
Menang atau kalah pastinya, Berto akan mendapatkan bayaran tinggi. Petinju keturunan Haiti itu bakal mendapatkan bayaran USD 4 Juta atau setara dengan Rp 57 Miliar. Itu mungkin akan menjadi hadiah terbesar dan termewah yang pernah diterima sepanjang hidupnya.
Pertarungan yang disebut-sebut sebagai laga terakhir buat Mayweather Jr sebelumnya bahkan sampai kini terus mengundang kritikan. Berto sendiri sebelumnya sudah mengatakan ogah memikirkan kritikan. Tujuannya hanya satu meraih kemenangan.
Soal kritikan ini seakan membangunkan kenangan masa lalu Berto. Seperti dilansir Dailymail, Selasa (8/9/2015), Berto mengisahkan sejak sekolah kerap mendapatkan perlakuan tidak mengenakan. Bukan hanya cibiran atau cuma sekadar kritikan. Kekerasan fisik pun sering diterimanya. "Saya benci hal ini (kritikan) sejak saya masih sekolah," ucapnya.
Sebab itulah yang membuat ayah Berto memasukannya ke sasana. Tujuannya waktu itu agar Berto kecil bisa mempertahankan diri dari tindak kekerasan.
Walau saat ini namanya tengah menjadi sorotan atas profesinya sebagai petinju profesional, petinju yang dijuluki The Beast itu mengaku tidak akan menularkan ilmu tinju pada anak-anaknya. "Saya tidak ingin anak-anak saya meneruskan karier saya ini kelak. Ini dunia yang brutal," tegasnya.
Menang atau kalah pastinya, Berto akan mendapatkan bayaran tinggi. Petinju keturunan Haiti itu bakal mendapatkan bayaran USD 4 Juta atau setara dengan Rp 57 Miliar. Itu mungkin akan menjadi hadiah terbesar dan termewah yang pernah diterima sepanjang hidupnya.
Pertarungan yang disebut-sebut sebagai laga terakhir buat Mayweather Jr sebelumnya bahkan sampai kini terus mengundang kritikan. Berto sendiri sebelumnya sudah mengatakan ogah memikirkan kritikan. Tujuannya hanya satu meraih kemenangan.
Soal kritikan ini seakan membangunkan kenangan masa lalu Berto. Seperti dilansir Dailymail, Selasa (8/9/2015), Berto mengisahkan sejak sekolah kerap mendapatkan perlakuan tidak mengenakan. Bukan hanya cibiran atau cuma sekadar kritikan. Kekerasan fisik pun sering diterimanya. "Saya benci hal ini (kritikan) sejak saya masih sekolah," ucapnya.
Sebab itulah yang membuat ayah Berto memasukannya ke sasana. Tujuannya waktu itu agar Berto kecil bisa mempertahankan diri dari tindak kekerasan.
Walau saat ini namanya tengah menjadi sorotan atas profesinya sebagai petinju profesional, petinju yang dijuluki The Beast itu mengaku tidak akan menularkan ilmu tinju pada anak-anaknya. "Saya tidak ingin anak-anak saya meneruskan karier saya ini kelak. Ini dunia yang brutal," tegasnya.
(bbk)