Wonderkid Arema Pilih Jadi Tentara
A
A
A
Ahmad Nufiandani, young guns Arema Cronus dengan prospek paling cerah di Malang, sementara harus berpisah dengan rekan setim. Ya, pemain berposisi winger-striker ini menjalani tahap awal sebagai anggota militer.
Wonderkid yang sebenarnya masih pemulihan cedera, pekan ini sudah berada di Bandung dan bergabung di Rindam III Siliwangi. Di sana dia akan menjalani pra-pendidikan TNI Angkatan Darat hingga waktu yang belum diketahui.
Menapaki karir militer tidak asing lagi bagi beberapa pemain muda di Indonesia. Ketidakpastian persepakbolaan menjadikan pemain lebih realistis soal masa depannya dan mencoba memilih karir yang lebih menjanjikan dan menjamin.
Apalagi menjadi anggota militer bukan menjadi halangan dan tetap bisa menjadi pesepak bola profesional. "Saya tertarik karena karir di militer tak menghambat jadi pemain bola profesional. Soal bagaimana prosesnya, lihat saja nanti," tutur Dani.
Pemain berusia 20 tahun ini sejatinya masih dalam proses pemulihan cedera dan sempat bimbang menjalani pra-pendidikan TNI. Namun dokter tim Arema menyatakan tidak ada masalah dan Dani pun mantap menuju Bandung.
Manajemen Arema Cronus juga sudah dipamiti dan memberikan restu untuk pemain mudanya tersebut. Walau menjalani pendidikan militer, manajemen Arema menyatakan status Dani masih terikat kontrak dengan klub.
"Dia boleh meninggalkan Arema selama pendidikan militer, tapi statusnya kontraknya tak berubah. Nanti kalau dia sudah pulih dan bisa bermain, kami akan tetap memakai tenaga Dani. Tentu dengan seizin komandannya," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus.
Arema berharap karir di militer nanti memberikan pengaruh positif pada kemampuan dan kebugaran Dani sebagai pemain sepak bola. Sebab kedisiplinan tinggi pastinya diterapkan di berbagai aspek dalam dunia militer.
Menurutnya sangat wajar pemain muda tertarik menjalani dunia militer karena memang ke depannya lebih memberi jaminan. "Lagipula kan anggota militer tetap bisa bermain secara profesional. Jadi memang itu pilihan bagus," tambah Ruddy.
Sebagai gambaran, di sepak bola Indonesia ada pelatih Rahmad Darmawan yang statusnya anggota militer. Eks pelatih Arema Cronus, Persebaya, Sriwijaya FC dan Persipura itu masih tetap bisa menjalani profesi pelatih secara normal.
Selain Ahmad Nufiandani, ada sejumlah pemain muda yang juga melirik dunia militer, sebut saja Manahati Lestusen, kiper Teguh Amirudin, Ravi Murdianto, Wawan Febrianto, serta Dimas Drajad.
Wonderkid yang sebenarnya masih pemulihan cedera, pekan ini sudah berada di Bandung dan bergabung di Rindam III Siliwangi. Di sana dia akan menjalani pra-pendidikan TNI Angkatan Darat hingga waktu yang belum diketahui.
Menapaki karir militer tidak asing lagi bagi beberapa pemain muda di Indonesia. Ketidakpastian persepakbolaan menjadikan pemain lebih realistis soal masa depannya dan mencoba memilih karir yang lebih menjanjikan dan menjamin.
Apalagi menjadi anggota militer bukan menjadi halangan dan tetap bisa menjadi pesepak bola profesional. "Saya tertarik karena karir di militer tak menghambat jadi pemain bola profesional. Soal bagaimana prosesnya, lihat saja nanti," tutur Dani.
Pemain berusia 20 tahun ini sejatinya masih dalam proses pemulihan cedera dan sempat bimbang menjalani pra-pendidikan TNI. Namun dokter tim Arema menyatakan tidak ada masalah dan Dani pun mantap menuju Bandung.
Manajemen Arema Cronus juga sudah dipamiti dan memberikan restu untuk pemain mudanya tersebut. Walau menjalani pendidikan militer, manajemen Arema menyatakan status Dani masih terikat kontrak dengan klub.
"Dia boleh meninggalkan Arema selama pendidikan militer, tapi statusnya kontraknya tak berubah. Nanti kalau dia sudah pulih dan bisa bermain, kami akan tetap memakai tenaga Dani. Tentu dengan seizin komandannya," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus.
Arema berharap karir di militer nanti memberikan pengaruh positif pada kemampuan dan kebugaran Dani sebagai pemain sepak bola. Sebab kedisiplinan tinggi pastinya diterapkan di berbagai aspek dalam dunia militer.
Menurutnya sangat wajar pemain muda tertarik menjalani dunia militer karena memang ke depannya lebih memberi jaminan. "Lagipula kan anggota militer tetap bisa bermain secara profesional. Jadi memang itu pilihan bagus," tambah Ruddy.
Sebagai gambaran, di sepak bola Indonesia ada pelatih Rahmad Darmawan yang statusnya anggota militer. Eks pelatih Arema Cronus, Persebaya, Sriwijaya FC dan Persipura itu masih tetap bisa menjalani profesi pelatih secara normal.
Selain Ahmad Nufiandani, ada sejumlah pemain muda yang juga melirik dunia militer, sebut saja Manahati Lestusen, kiper Teguh Amirudin, Ravi Murdianto, Wawan Febrianto, serta Dimas Drajad.
(aww)