Persegres Gagal di Piala Presiden, Posisi Liestiadi Dipertahankan

Kamis, 17 September 2015 - 15:48 WIB
Persegres Gagal di Piala...
Persegres Gagal di Piala Presiden, Posisi Liestiadi Dipertahankan
A A A
GRESIK - Gagal mengantarkan Persegres Gresik United menjuarai Piala Presiden 2015 tidak mengendurkan semangat Pelatih Liestiadi. Dia masih menyimpan ambisi bersama Laskar Jaka Samudera.

Dia masih tertantang untuk terus bersama tim setidaknya hingga musim depan atau saat liga reguler bergulir. Disebutnya, sejauh ini Persegres belum benar-benar menunjukkan potensinya sehingga dia merasa pekerjaannya belum tuntas. Ketika melakoni QNB League 2015 dengan rekor bagus, kompetisi akhirnya terhenti permanen. Di Piala Kemerdekaan pun persiapan sangat minim.

"Selama saya di sini ibaratnya belum berbuat apa-apa. Kompetisi terhenti, kemudian bermain di turnamen dengan persiapan mepet. Saya masih tertantang untuk terus memberikan hasil terbaik untuk Persegres. Semoga musim depan bisa," harap Liestiadi.

Dia masih sangat yakin Laskar Jaka Samudra masih memiliki potensi besar untuk menjadi tim yang disegani. Dengan persiapan intensif dan lebih mendetail sebelum turnamen atau kompetisi, daya kompetitif Persegres diyakini akan seperti di QNB League 2015.

"Tugas saya belum selesai dan masih banyak ambisi di Persegres. Soal bagaimana perjalanan Persegres selama ini, termasuk di Piala Presiden, tentunya manajemen pasti sangat memahami. Kondisi seperti ini memang menyulitkan bagi siapa saja," demikian eks pelatih Persiba Balikpapan.

Ambisi Liestiadi mendapat sambutan positif dari manajemen. Persegres menyatakan tetap bakal mempertahankan posisi pelatih kendati baru saja menjadi bulan-bulanan di Piala Presiden. Liestiadi diputuskan masih berdiri pada posisinya sebagai pelatih.

"Tidak ada perubahan komposisi staf kepelatihan Persegres. Liestiadi dan asisten pelatih masih tetap bertahan. Kegagalan di Piala Presiden lalu tidak bisa menjadi acuan untuk mengganti pelatih. Banyak aspek lain yang berpengaruh dibanding kualitas pelatih," ungkap Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres.

Setelah mengamati dan mempelajari posisi Bima Sakti dkk, manajemen meyakini hasil buruk itu karena persiapan yang kurang matang. Baik dari aspek teknis maupun transfer pemain, persiapan Persegres masih di bawah kontestan turnamen lainnya.

"Tidak bijaksana kalau kemudian manajemen menimpakan kegagalan itu pada sosok pelatih saja. Nyatanya komponen tim Persegres tidak beda dengan di liga, sedangkan tim lain berlomba-lomba mencari pemain baru. Persiapan kami memang kurang optimal," tandas Bagoes.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8719 seconds (0.1#10.140)