Persela Ikat Pengatur Serangan asal Negeri Ginseng
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan akhirnya melengkapi slot pemain asing untuk Piala Jenderal Soedirman (PJS) 2015. Setelah mengontrak Kristian Adelmund, Laskar Joko Tingkir memboyong Emmanuel Linkers dan pengatur serangan asal Korea Selatan Kim Dong Chan.
Kedua pemain tersebut sudah lama berkiprah di sepak bola Indonesia, namun sebatas spesialis tim menengah atau bawah. Linkers pernah memperkuat PSIS Semarang, Persepam Madura United, serta terakhir di PSGC Ciamis. Sedangkan Kim sempat membela Persita Tangerang.
Kedua pemain tersebut sudah resmi didaftarkan sebagai skuat Laskar Joko Tingkir. Kendati demikian, Pelatih Persela Didik Ludiyanto belum akan memberi jaminan keduanya bakal menjadi kekuatan utama Persela saat bertanding di PJS 2015 Grup Surabaya.
Ini sama seperti rekrutmen Persela sebelumnya di Piala Presiden. Walaupun memiliki tiga pemain asing, hanya striker Mamadou Diallo yang kala itu rutin dimainkan. Sedangkan dua lainnya, Tassio Bako dan Jules Basile sekadar menjadi pelengkap tim dan minim kesempatan bermain.
"Itu juga berlaku untuk pemain asing yang sekarang. Kalau Linkers dan Kim tidak bisa menunjukkan kontribusi ekstra untuk tim, ya saya akan pilih pemain lainnya. Masih akan dipantau dulu bagaimana perkembangan keduanya," jelas Didik Ludiyanto.
Masih ada waktu beberapa hari bagi skuat anyar Persela untuk memikat hati Didik, yakni sebelum menghadapi Persib Bandung pada 15 November nanti di Sidoarjo. Baik Linkers maupun Kim posisinya sangat vital bagi Laskar Joko Tingkir. Linkers berposisi striker dan diharapkan menjadi mesin gol utama.
Sementara Kim adalah pemain tengah asal Negeri Ginseng yang bertugas menjadi playmaker, sosok yang selama ini tidak dimiliki Persela Lamongan setelah hengkangnya Balsa Bozovic. Paling tidak, keduanya diharapkan bisa menembus tim utama atau lebih baik dibanding pemain asing di Piala Presiden silam.
Mencari pemain asing menjadi hak yang 'susah-susah gampang' bagi tim sekelas Persela. Dengan keterbatasan dana, mereka tidak mungkin mendatangkan pemain asing papan atas. Tetapi juga tidak mau memakai pemain yang terlalu rendah levelnya. Akhirnya pemain yang dipakai kualitasnya nanggung.
"Rekrutmen jelas kami sesuaikan dengan kemampuan manajemen, dalam hal ini finansial. Tidak mudah memang, mencari pemain asing dengan kualitas bagus di turnamen seperti ini. Asalkan bisa memberi kontribusi maksimal buat tim, saya rasa sudah cukup," terang Didik.
Persela sejatinya salah satu klub penemu bintang jika dikaitkan dengan pemain asing. Rekrutmen terdahulu seperti Gustavo Lopez, Fabiano Beltrame, Oscar Aravena, adalah hasil rekrutmen Persela Lamongan yang kemudian menjadi kesohor.
Kedua pemain tersebut sudah lama berkiprah di sepak bola Indonesia, namun sebatas spesialis tim menengah atau bawah. Linkers pernah memperkuat PSIS Semarang, Persepam Madura United, serta terakhir di PSGC Ciamis. Sedangkan Kim sempat membela Persita Tangerang.
Kedua pemain tersebut sudah resmi didaftarkan sebagai skuat Laskar Joko Tingkir. Kendati demikian, Pelatih Persela Didik Ludiyanto belum akan memberi jaminan keduanya bakal menjadi kekuatan utama Persela saat bertanding di PJS 2015 Grup Surabaya.
Ini sama seperti rekrutmen Persela sebelumnya di Piala Presiden. Walaupun memiliki tiga pemain asing, hanya striker Mamadou Diallo yang kala itu rutin dimainkan. Sedangkan dua lainnya, Tassio Bako dan Jules Basile sekadar menjadi pelengkap tim dan minim kesempatan bermain.
"Itu juga berlaku untuk pemain asing yang sekarang. Kalau Linkers dan Kim tidak bisa menunjukkan kontribusi ekstra untuk tim, ya saya akan pilih pemain lainnya. Masih akan dipantau dulu bagaimana perkembangan keduanya," jelas Didik Ludiyanto.
Masih ada waktu beberapa hari bagi skuat anyar Persela untuk memikat hati Didik, yakni sebelum menghadapi Persib Bandung pada 15 November nanti di Sidoarjo. Baik Linkers maupun Kim posisinya sangat vital bagi Laskar Joko Tingkir. Linkers berposisi striker dan diharapkan menjadi mesin gol utama.
Sementara Kim adalah pemain tengah asal Negeri Ginseng yang bertugas menjadi playmaker, sosok yang selama ini tidak dimiliki Persela Lamongan setelah hengkangnya Balsa Bozovic. Paling tidak, keduanya diharapkan bisa menembus tim utama atau lebih baik dibanding pemain asing di Piala Presiden silam.
Mencari pemain asing menjadi hak yang 'susah-susah gampang' bagi tim sekelas Persela. Dengan keterbatasan dana, mereka tidak mungkin mendatangkan pemain asing papan atas. Tetapi juga tidak mau memakai pemain yang terlalu rendah levelnya. Akhirnya pemain yang dipakai kualitasnya nanggung.
"Rekrutmen jelas kami sesuaikan dengan kemampuan manajemen, dalam hal ini finansial. Tidak mudah memang, mencari pemain asing dengan kualitas bagus di turnamen seperti ini. Asalkan bisa memberi kontribusi maksimal buat tim, saya rasa sudah cukup," terang Didik.
Persela sejatinya salah satu klub penemu bintang jika dikaitkan dengan pemain asing. Rekrutmen terdahulu seperti Gustavo Lopez, Fabiano Beltrame, Oscar Aravena, adalah hasil rekrutmen Persela Lamongan yang kemudian menjadi kesohor.
(sha)