Miris, Mau Tampil di Kejuaraan Dunia Atlet Binaraga Patungan Dana

Selasa, 24 November 2015 - 14:40 WIB
Miris, Mau Tampil di Kejuaraan Dunia Atlet Binaraga Patungan Dana
Miris, Mau Tampil di Kejuaraan Dunia Atlet Binaraga Patungan Dana
A A A
JAKARTA - Sebayak 12 atlet binaraga akan membawa nama Indonesia tampil di Kejuaraan Dunia WBPF ke tujuh di Bangkok, Thailand, 24-30 November. Akan tetapi yang sangat disayangkan, usaha mereka untuk mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia di tingkat dunia tanpa adanya dukungan dari organisasi terkait dan juga pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pimpinan delegasi keberangkatan 12 atlet dan empat ofisial ke Bangkok, Indra Kemalsyah Aziz Nasution mengaku, jika keberangkatan timnya tampil di kancah internasional harus dilakukan dengan dana patungan atau swadaya. Termasuk dari PB PABBSI, yang menaungi binaraga, dan juga dua cabang olah raga lainnya seperti Angkat Besi dan juga Angkat Beban.

Padahal, untuk bisa tampil di ajang tersebut tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan oleh masing-masing atlet yang ikut serta dalam kejuaraan itu. Untuk per satu orang atlet saja, minimal dana yang dibutuhkan untuk tampil mencapai Rp 15 juta. Adapun untuk total biaya keseluruhan bisa mencapai angka sebesar Rp240 juta. Untuk memenuhi biaya itu, sampai ada atlet yang harus menjual sepada motornya.

"Kami berangkat dengan biaya sendiri atau swadaya. Tidak ada bantuan dari induk organisasi yang membawahi binagara (PB PABBSI) dan juga pemerintah. Padahal event ini adalah kejuaraan tahunan. Adapun binaraga Indonesia sudah absen di tiga tahun terakhir kejuaraan dunia tersebut dengan masalah tidak adanya biaya," ungkap Kemal di Jakarta, kemarin.

"Kenapa kami sampai istilahnya membela-belakan untuk ikut kejuaraan dunia ini, karena kami paham hal seperti ini harus sering dilakukan. Karena disinilah atlet baru bisa mengukur prestasi mereka sudah sejauh mana. Kami hadir dengan satu tujuan, yaitu ingin sekuat tenaga mengibarkan bendera Merah Putih walau tanpa adanya dukungan dari pemerintah," sambungnya.

Mengambil langkah untuk membiayai diri sendiri untuk bisa tampil di kejuaraan dunia dan direncanakan tampil di 12 kelas baik putera dan juga puteri, lebih dikarenakan atlet-atlet Binaraga sudah gerah dengan sikap PB PABBSI. Di mana menurut salah satu atlet senior mereka, Syafrizaldy, cabang binaraga bisa dibilang sebagai cabang yang kerap tidak diperdulikan oleh para pengurus PB PABBSI.

"PB PABBSI menaungi tiga cabang (angkat besi, angkat beban, dan binaraga). Akan tetapi sejauh ini yang di anak emaskan selalu angkat besi. Soal rencana akan ada kepengurusan baru di PB PABBSI, kami masih pesimis dengan calon-calon pengurus baru tersebut. Apalagi di rencana siapa-siapa anggota di kepengurusan itu sama sekali tidak ada orang yang pernah bergelut di binaraga," papar Syafrizaldy.

Di Bangkok, walau tanpa dukungan, atlet-atlet binaraga Indonesia tetap memasang target yang tidak biasa-biasa saja diajang tersebut. Misalkan dari total 12 kategori yang nanti akan dipertandingkan, mereka tetap memasang target tidak main-main. Menurut Kemal, setidaknya dari masing-masing kategori itu bisa sampai menembus babak final.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0955 seconds (0.1#10.140)