Preview SFC vs Persija: Kehabisan Nafas Kontra Antusias
A
A
A
MALANG - Sriwijaya FC (SFC) harus menghadapi jadwal berat di Piala Jenderal Sudirman (PJS) 2015. Dalam sepekan atau tujuh hari, mereka harus bertarung tiga kali. Kondisi menjadi lebiu berat karena juga harus memulihkan fokus setelah dikalahkan Arema Cronus 2-0.
Tim berjuluk Laskar Wong Kito masih mengalami kelelahan jelang laga kontra Persija Jakarta, Rabu (25/11/2015). Aspek ini menjadi faktor penghambat terbesar bagi SFC untuk bangkit dari kekalahan. Apalagi Persija jelas lebih bugar karena laga terakhir mereka adalah 19 November lalu.
"Kondisi yang sangat tidak menguntungkan bagi SFC. Kami bertanding tiga kali dalam seminggu dan ini jelas sangat berpengaruh pada performa tim. Recovery yang pendek meyulitkan pemain untuk fokus, termasuk lawan Persija Jakarta nanti," kata Hartono Ruslan, Asisten Pelatih SFC.
Asri Akbar dkk disebutnya sudah mengalami efek kelelahan saat dikalahkan Arema. Kini mereka menghadapi tantangan ganda, memulihkan fisik secara cepat sekaligus menata mental tim yang sedang menurun. Padahal idealnya SFC harus bangkit saat lawan Persija untuk menjaga kans lolos.
"Seharusnya memang kami tidak boleh kalah lagi di pertandingan lawan Persija. Namun kondisi fisik pemain kurang menguntungkan dan kami sedang melakukan yang terbaik untuk menangani masalah ini," tambah asisten pelatih yang pernah berkarir di Persik Kediri ini.
Dari komposisi tim, Hartono mengaku tidak ada persoalan serius dan masih bisa menurunkan skema terbaiknya di Stadion Kanjuruhan. Dia yakin Persija bakal menyulitkan karena tengah dinaungi motivasi tinggi dan unggul dalam aspek kebugaran.
Satu-satunya problem yang dihadapi Persija Jakarta adalah kondisi gelandang Mbida Messi yang belum pulih 100% dari sakit demam. Pelatih Bambang Nurdiansyah sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan pemain lain untuk mengganti peran Messi.
Syahroni atau Dirga Lasut, menurut Bambang, diharapkan menjadi serep yang efektif menggantikan Messi di tengah. "Problemnya itu saja kok. Tidak ada masalah berarti dan mungkin juga tidak perlu melakukan perombakan besar di tim," ujar pelatih bersapa Banur ini.
Sekaligus dia meyakini timnya dalam kondisi panas dan siap melanjutkan tren positif di Malang. "Motivasi dan semangat tim sangat bagus. Kami selalu optimistis bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Begitu juga saat lawan Sriwijaya FC, tak ada yang perlu ditakutkan," cetusnya.
Keuntungan recovery lebih lama bakal dioptimalkan, walau Banur sendiri tak yakin itu akan melemahkan Sriwijaya FC. Menurutnya Persija perlu fokus pada peningkatan mutu kualitas, agar jauh lebih baik dibanding ketika mengalahkan Persipasi Bandung Raya lalu.
Tim berjuluk Laskar Wong Kito masih mengalami kelelahan jelang laga kontra Persija Jakarta, Rabu (25/11/2015). Aspek ini menjadi faktor penghambat terbesar bagi SFC untuk bangkit dari kekalahan. Apalagi Persija jelas lebih bugar karena laga terakhir mereka adalah 19 November lalu.
"Kondisi yang sangat tidak menguntungkan bagi SFC. Kami bertanding tiga kali dalam seminggu dan ini jelas sangat berpengaruh pada performa tim. Recovery yang pendek meyulitkan pemain untuk fokus, termasuk lawan Persija Jakarta nanti," kata Hartono Ruslan, Asisten Pelatih SFC.
Asri Akbar dkk disebutnya sudah mengalami efek kelelahan saat dikalahkan Arema. Kini mereka menghadapi tantangan ganda, memulihkan fisik secara cepat sekaligus menata mental tim yang sedang menurun. Padahal idealnya SFC harus bangkit saat lawan Persija untuk menjaga kans lolos.
"Seharusnya memang kami tidak boleh kalah lagi di pertandingan lawan Persija. Namun kondisi fisik pemain kurang menguntungkan dan kami sedang melakukan yang terbaik untuk menangani masalah ini," tambah asisten pelatih yang pernah berkarir di Persik Kediri ini.
Dari komposisi tim, Hartono mengaku tidak ada persoalan serius dan masih bisa menurunkan skema terbaiknya di Stadion Kanjuruhan. Dia yakin Persija bakal menyulitkan karena tengah dinaungi motivasi tinggi dan unggul dalam aspek kebugaran.
Satu-satunya problem yang dihadapi Persija Jakarta adalah kondisi gelandang Mbida Messi yang belum pulih 100% dari sakit demam. Pelatih Bambang Nurdiansyah sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan pemain lain untuk mengganti peran Messi.
Syahroni atau Dirga Lasut, menurut Bambang, diharapkan menjadi serep yang efektif menggantikan Messi di tengah. "Problemnya itu saja kok. Tidak ada masalah berarti dan mungkin juga tidak perlu melakukan perombakan besar di tim," ujar pelatih bersapa Banur ini.
Sekaligus dia meyakini timnya dalam kondisi panas dan siap melanjutkan tren positif di Malang. "Motivasi dan semangat tim sangat bagus. Kami selalu optimistis bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik. Begitu juga saat lawan Sriwijaya FC, tak ada yang perlu ditakutkan," cetusnya.
Keuntungan recovery lebih lama bakal dioptimalkan, walau Banur sendiri tak yakin itu akan melemahkan Sriwijaya FC. Menurutnya Persija perlu fokus pada peningkatan mutu kualitas, agar jauh lebih baik dibanding ketika mengalahkan Persipasi Bandung Raya lalu.
(bbk)