Gagal Pertahankan Juara Umum, Kontingen Indonesia Tetap Bersyukur
A
A
A
BOYOLALI - Keceriaan tampat terlihat dari atlet Paragames Indonesia ketika keluar dari Terminal Internasional Bandara Adi Soemarmo Boyolali Jawa Tengah, Kamis (10/12/2015) sore. Tak ada kesedihan sedikit pun yang tampak dari wajah mereka, meskipun hanya menempati posisi kedua di ajang ASEAN Paragames 2015 di Singapura beberapa hari lalu.
Tak ada upacara khusus yang dilakukan untuk menyambut atlet Indonesia tersebut. Setibanya di bandara mereka hanya disambut oleh beberapa staf dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). Sedangkan Menpora Imam Nahrawi berhalangan hadir untuk menyambut kedatangan pahlawan bangsa di bidang olah raga difabel tersebut.
Dengan berkalung medali para atlet langsung berbaur dengan keluarga dan juga teman-teman mereka yang sengaja datang menjemput ke bandara. Dengan bangganya parlympian itu juga berfoto dengan medali yang didapatkannya selama mengikuti ASEAN Paragames di Singapura.
Presiden National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun, mengaku tetap besyukur dengan apa yang diapatkan oleh anak asuhnya tersebut. Menurutnya usaha yang dilakukan oleh para atlet sudah sangat maksimal, sehingga meski menjadi juara dua, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
“Usaha yang kita lakukan sudah maksimal, atlet-atlet andalan kita banyak yang mendapatkan medali, bahkan tidak hanya satu atau dua saja melainkan ada yang tiga dan ada yang empat,” ucap Senny.
Ia mengatakan gagalnya Indonesia mempertahankan gelar juara umum lebih disebabkan karena jumlah atlet yang dikirim kalah banyak dengan atlet lawan. Menurutnya Thailand yang menjadi juara umum kalil ini mengirimkan 270 atlet, sedangkan Indonesia hanya 190 Atlet. Karenanya, hasil yang didapat harus disyukuri.
Ke depan para atlet tersebut akan terus menjalani pemusatan latihan di Kota Solo untuk mengahadapi berbagai kejuaraan di masa yang akan datang. Pembinaan dan penggemblengan itu penting agar mereka tetap menorehkan prestasi yang bagus di masa mendatang.
Sementara itu atlet yang memperoleh medali emas terbanyak, Setyo Budi Hartanto, mengaku bangga bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia. Menurutnya para atlet sudah berusaha sebaik mungkin, namun karena kalah jumlah Indonesia tidak mampu mempertahankan gelar juara umum yang didapatkan dalam ASEAN Paragames (APG) 2013 Myanmar. “Thailand itu jumlahnya sangat banyak, berbagai cabang olah raga diikuti sehingga mereka mendapatkan juara umum,” katanya.
Perlu diketahui Indonesia hanya mendapatkan 81 medali emas, 74 perak dan 63 perunggu. Sedangkan Thailand di posisi pertama mendapatkan 95 Emas, 76 Perak dan 79 Perunggu. Indonesia memperoleh medali terbanyak di cabang atletik dengan 27 emas, 24 perak dan 16 Perunggu.
Tak ada upacara khusus yang dilakukan untuk menyambut atlet Indonesia tersebut. Setibanya di bandara mereka hanya disambut oleh beberapa staf dari Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora). Sedangkan Menpora Imam Nahrawi berhalangan hadir untuk menyambut kedatangan pahlawan bangsa di bidang olah raga difabel tersebut.
Dengan berkalung medali para atlet langsung berbaur dengan keluarga dan juga teman-teman mereka yang sengaja datang menjemput ke bandara. Dengan bangganya parlympian itu juga berfoto dengan medali yang didapatkannya selama mengikuti ASEAN Paragames di Singapura.
Presiden National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun, mengaku tetap besyukur dengan apa yang diapatkan oleh anak asuhnya tersebut. Menurutnya usaha yang dilakukan oleh para atlet sudah sangat maksimal, sehingga meski menjadi juara dua, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
“Usaha yang kita lakukan sudah maksimal, atlet-atlet andalan kita banyak yang mendapatkan medali, bahkan tidak hanya satu atau dua saja melainkan ada yang tiga dan ada yang empat,” ucap Senny.
Ia mengatakan gagalnya Indonesia mempertahankan gelar juara umum lebih disebabkan karena jumlah atlet yang dikirim kalah banyak dengan atlet lawan. Menurutnya Thailand yang menjadi juara umum kalil ini mengirimkan 270 atlet, sedangkan Indonesia hanya 190 Atlet. Karenanya, hasil yang didapat harus disyukuri.
Ke depan para atlet tersebut akan terus menjalani pemusatan latihan di Kota Solo untuk mengahadapi berbagai kejuaraan di masa yang akan datang. Pembinaan dan penggemblengan itu penting agar mereka tetap menorehkan prestasi yang bagus di masa mendatang.
Sementara itu atlet yang memperoleh medali emas terbanyak, Setyo Budi Hartanto, mengaku bangga bisa menyumbangkan medali untuk Indonesia. Menurutnya para atlet sudah berusaha sebaik mungkin, namun karena kalah jumlah Indonesia tidak mampu mempertahankan gelar juara umum yang didapatkan dalam ASEAN Paragames (APG) 2013 Myanmar. “Thailand itu jumlahnya sangat banyak, berbagai cabang olah raga diikuti sehingga mereka mendapatkan juara umum,” katanya.
Perlu diketahui Indonesia hanya mendapatkan 81 medali emas, 74 perak dan 63 perunggu. Sedangkan Thailand di posisi pertama mendapatkan 95 Emas, 76 Perak dan 79 Perunggu. Indonesia memperoleh medali terbanyak di cabang atletik dengan 27 emas, 24 perak dan 16 Perunggu.
(bbk)