Peraih Emas ASEAN Paragames Terima Bonus Rp100 Juta
A
A
A
SINGAPURA - Gelaran Asean Para Games di Singapura mendapat perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Imam sempat melihat langsung atlet berlomba di OCBC Aquatic Stadium. Imam sangat mengapresiasi prestasi para atlet difabel.
Imam berkata sudah waktunya untuk tidak mendiskriminasi mereka. "Jangan ada diskriminasi pada teman atlet (difabel)," kata Imam, Sabtu (12/12/2015).
Dirinya sangat memperhatikan kebutuhan dan prestasi yang diraih para atlet. Bahkan, dia menjanjikan bonus yang sama dengan atlet umumnya. "Atlet yang terlibat multievent harus mendapat bonus yang sama," katanya.
Menpora menjanjikan akan memberikan bonus uang tunai Rp 100 juta bagi atlet peraih emas. Dengan begitu para atlet terdorong untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Ini bisa jadi semangat baru bagi mereka, baik atlet maupun pelatihnya. Kami memberikan perhatian sama persis bagi mereka," pungkasnya.
Perlu diketahui Indonesia hanya mendapatkan 81 medali emas, 74 perak dan 63 perunggu. Sedangkan Thailand di posisi pertama mendapatkan 95 Emas, 76 Perak dan 79 Perunggu. Indonesia memperoleh medali terbanyak di cabang atletik dengan 27 emas, 24 perak dan 16 Perunggu.
Kegagalan Indonesia mempertahankan gelar juara umum lebih disebabkan karena jumlah atlet yang dikirim kalah banyak dengan atlet lawan. Menurutnya Thailand yang menjadi juara umum kalil ini mengirimkan 270 atlet, sedangkan Indonesia hanya 190 Atlet. Karenanya, hasil yang didapat harus disyukuri.
Presiden National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun, mengaku tetap besyukur dengan apa yang diapatkan oleh anak asuhnya tersebut. Menurutnya usaha yang dilakukan oleh para atlet sudah sangat maksimal, sehingga meski menjadi juara dua, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut. (Baca juga: Gagal Pertahankan Juara Umum, Kontingen Indonesia Tetap Bersyukur)
"Usaha yang kita lakukan sudah maksimal, atlet-atlet andalan kita banyak yang mendapatkan medali, bahkan tidak hanya satu atau dua saja melainkan ada yang tiga dan ada yang empat," ucap Senny.
Imam berkata sudah waktunya untuk tidak mendiskriminasi mereka. "Jangan ada diskriminasi pada teman atlet (difabel)," kata Imam, Sabtu (12/12/2015).
Dirinya sangat memperhatikan kebutuhan dan prestasi yang diraih para atlet. Bahkan, dia menjanjikan bonus yang sama dengan atlet umumnya. "Atlet yang terlibat multievent harus mendapat bonus yang sama," katanya.
Menpora menjanjikan akan memberikan bonus uang tunai Rp 100 juta bagi atlet peraih emas. Dengan begitu para atlet terdorong untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Ini bisa jadi semangat baru bagi mereka, baik atlet maupun pelatihnya. Kami memberikan perhatian sama persis bagi mereka," pungkasnya.
Perlu diketahui Indonesia hanya mendapatkan 81 medali emas, 74 perak dan 63 perunggu. Sedangkan Thailand di posisi pertama mendapatkan 95 Emas, 76 Perak dan 79 Perunggu. Indonesia memperoleh medali terbanyak di cabang atletik dengan 27 emas, 24 perak dan 16 Perunggu.
Kegagalan Indonesia mempertahankan gelar juara umum lebih disebabkan karena jumlah atlet yang dikirim kalah banyak dengan atlet lawan. Menurutnya Thailand yang menjadi juara umum kalil ini mengirimkan 270 atlet, sedangkan Indonesia hanya 190 Atlet. Karenanya, hasil yang didapat harus disyukuri.
Presiden National Paralympic Comitte (NPC) Indonesia Senny Marbun, mengaku tetap besyukur dengan apa yang diapatkan oleh anak asuhnya tersebut. Menurutnya usaha yang dilakukan oleh para atlet sudah sangat maksimal, sehingga meski menjadi juara dua, ia tidak terlalu memikirkan hal tersebut. (Baca juga: Gagal Pertahankan Juara Umum, Kontingen Indonesia Tetap Bersyukur)
"Usaha yang kita lakukan sudah maksimal, atlet-atlet andalan kita banyak yang mendapatkan medali, bahkan tidak hanya satu atau dua saja melainkan ada yang tiga dan ada yang empat," ucap Senny.
(sha)