PT Liga Bikin Kompetisi Independen, Djanur: Solusi Tenangkan Pemain
A
A
A
BANDUNG - Rencana PT Liga Indonesia untuk menggulirkan kompetisi Indonesia Super League (ISL) secara independen direspons Persib Bandung. Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman menyambut baik rencana PT Liga untuk memutar ISL pada Maret 2016 mendatang.
Kendati bersifat independen, setidaknya gelaran itu memiliki durasi satu musim atau satu tahun lamanya. Berbeda halnya dengan beberapa turnamen yang selama ini digulirkan, kata Djanur, kejuaraan itu hanya berlangsung dua hingga tiga bulan lamanya.
Sehingga para pemain pun cukup waswas setelah turnamen itu sendiri berhenti atau timnya mengalami kekalahan di pertengahan jalan. Seperti yang dialami saat mengikuti Turnamen bertajuk Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu.
Persib terhenti di babak penyisihan grup setelah hanya mengantongi satu kali kemenangan dan tiga kali kekalahan secara beruntun. Imbasnya, tim berjulukan Maung Bandung ini tidak memiliki kegiatan lain alias menganggur.
Artinya, dengan kompetisi berdurasi satu tahun itu, Djanur memastikan para pemainnya akan lebih bersemangat dalam menjalani setiap pertandingannya. Sebab secara tidak langsung para pemainnya akan mendapatkan kontrak selama kompetisi itu berjalan.
Namun Djanur tidak terlalu menaruh harapan besar mengingat kompetisi ISL 2016 baru sebatas wacana atau perencanaan. Apalagi konflik yang terjadi antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga kini belum berakhir.
"Itu baru wacana. Tapi kalau memang belum juga ada pencabutan pembekuan PSSI dan sanksi FIFA, itu jalan yang terbaik. Karena untuk sementara, itu solusi untuk ketenangan pemain," tegas Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Futsal Ciujung, Kota Bandung.
Djanur menyadari, turnamen yang sudah digulirkan baik Piala Presiden maupun Piala Jenderal Sudirman mampu menyedot animo masyarakat untuk menyaksikannya, meski berjalan dua hingga tiga bulan saja.
Apalagi kompetisi yang diwacanakan PT Liga akan menjadi perhatian khusus bagi masyarakat untuk menyaksikannya. "Turnamen seperti ini animo dari masyarakat lumayan bagus perhatiannya. Jadi kenapa enggak membikin turnamen seperti itu (durasi satu tahun). Kita, pelatih dan pemain juga kan lebih tenang," tuturnya.
Kendati bersifat independen, setidaknya gelaran itu memiliki durasi satu musim atau satu tahun lamanya. Berbeda halnya dengan beberapa turnamen yang selama ini digulirkan, kata Djanur, kejuaraan itu hanya berlangsung dua hingga tiga bulan lamanya.
Sehingga para pemain pun cukup waswas setelah turnamen itu sendiri berhenti atau timnya mengalami kekalahan di pertengahan jalan. Seperti yang dialami saat mengikuti Turnamen bertajuk Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu.
Persib terhenti di babak penyisihan grup setelah hanya mengantongi satu kali kemenangan dan tiga kali kekalahan secara beruntun. Imbasnya, tim berjulukan Maung Bandung ini tidak memiliki kegiatan lain alias menganggur.
Artinya, dengan kompetisi berdurasi satu tahun itu, Djanur memastikan para pemainnya akan lebih bersemangat dalam menjalani setiap pertandingannya. Sebab secara tidak langsung para pemainnya akan mendapatkan kontrak selama kompetisi itu berjalan.
Namun Djanur tidak terlalu menaruh harapan besar mengingat kompetisi ISL 2016 baru sebatas wacana atau perencanaan. Apalagi konflik yang terjadi antara PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hingga kini belum berakhir.
"Itu baru wacana. Tapi kalau memang belum juga ada pencabutan pembekuan PSSI dan sanksi FIFA, itu jalan yang terbaik. Karena untuk sementara, itu solusi untuk ketenangan pemain," tegas Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Futsal Ciujung, Kota Bandung.
Djanur menyadari, turnamen yang sudah digulirkan baik Piala Presiden maupun Piala Jenderal Sudirman mampu menyedot animo masyarakat untuk menyaksikannya, meski berjalan dua hingga tiga bulan saja.
Apalagi kompetisi yang diwacanakan PT Liga akan menjadi perhatian khusus bagi masyarakat untuk menyaksikannya. "Turnamen seperti ini animo dari masyarakat lumayan bagus perhatiannya. Jadi kenapa enggak membikin turnamen seperti itu (durasi satu tahun). Kita, pelatih dan pemain juga kan lebih tenang," tuturnya.
(aww)