Emile Mbamba Tagih Surabaya United Bayar Utang Rp90 Juta
A
A
A
SURABAYA - Keberanian mantan asisten pelatih, Tony Ho, yang menagih utang kepada manajemen Surabaya United, akhirnya diikuti Emile Mbamba. Pemain asing asal Kamerun itu mengungkapkan bahwa manajemen Surabaya United masih belum melunasi gajinya.
Meski sudah tidak memperkuat Surabaya United lagi, namun Mbamba mengaku gajinya saat tampil di Piala Presiden 2015 belum terbayar. Nilainya lumayan besar Rp90 juta. "Memang benar ada hak saya di Surabaya United yang belum dibayarkan selama Piala Presiden," katanya.
Dijelaskan Mbamba, kekuarangan Rp 90 juta itu terdiri dari kekuarangan uang muka kontrak Rp 50 juta. "Ada juga gajian sebesar 10 persen senilai Rp 10 juta, tambah baru saja dibayar dua kali, jadi masih kurang Rp90 juta" ujarnya.
Mbamba berharap manajemen segera membayarkan haknya. Sebab, mantan pemain Arema Malang ini sudah menjadi kepala keluarga. "Ayah saya baru-baru ini meninggal dunia. Makanya, saya lebih memikirkan keluarga saya dan adik. Terutama ibu saya yang kondisinya sekarang tidak baik," beber pemain bertinggi 177 cm ini.
Sebenarnya, lanjut Mbamba, selama ini tidak ada masalah dengan manajemen Surabaya United. "Perayaan Natal kali ini saya tidak bisa pulang. Padahal setiap Natal kami selalu berkumpul. Saya tidak mau ada masalah apapun. Karena saya dengan bos (Gede Widiade) sudah terjalin hubungan baik dan sering komunikasi. Tapi, saya juga butuh hak saya dan dia sudah berjanji akan bayar," tandasnya.
Terpisah Sekretaris Surabaya United Rahmad Sumanjaya mengakui jika masih ada tunggakan yang belum terbayar, termasuk kepada Mbamba. "Memang kami masih banyak utang yang lain, " ujarnya yang enggan membeberkan nilainya.
Sebelum Mbamba, mantan asisten pelatih Tony Ho menagih haknya di Surabaya United sebesar Rp230 juta. Setelah mencuat ke media, Tony Ho langsung dipecat dengan diberi uang senilai Rp200 juta.
Meski sudah tidak memperkuat Surabaya United lagi, namun Mbamba mengaku gajinya saat tampil di Piala Presiden 2015 belum terbayar. Nilainya lumayan besar Rp90 juta. "Memang benar ada hak saya di Surabaya United yang belum dibayarkan selama Piala Presiden," katanya.
Dijelaskan Mbamba, kekuarangan Rp 90 juta itu terdiri dari kekuarangan uang muka kontrak Rp 50 juta. "Ada juga gajian sebesar 10 persen senilai Rp 10 juta, tambah baru saja dibayar dua kali, jadi masih kurang Rp90 juta" ujarnya.
Mbamba berharap manajemen segera membayarkan haknya. Sebab, mantan pemain Arema Malang ini sudah menjadi kepala keluarga. "Ayah saya baru-baru ini meninggal dunia. Makanya, saya lebih memikirkan keluarga saya dan adik. Terutama ibu saya yang kondisinya sekarang tidak baik," beber pemain bertinggi 177 cm ini.
Sebenarnya, lanjut Mbamba, selama ini tidak ada masalah dengan manajemen Surabaya United. "Perayaan Natal kali ini saya tidak bisa pulang. Padahal setiap Natal kami selalu berkumpul. Saya tidak mau ada masalah apapun. Karena saya dengan bos (Gede Widiade) sudah terjalin hubungan baik dan sering komunikasi. Tapi, saya juga butuh hak saya dan dia sudah berjanji akan bayar," tandasnya.
Terpisah Sekretaris Surabaya United Rahmad Sumanjaya mengakui jika masih ada tunggakan yang belum terbayar, termasuk kepada Mbamba. "Memang kami masih banyak utang yang lain, " ujarnya yang enggan membeberkan nilainya.
Sebelum Mbamba, mantan asisten pelatih Tony Ho menagih haknya di Surabaya United sebesar Rp230 juta. Setelah mencuat ke media, Tony Ho langsung dipecat dengan diberi uang senilai Rp200 juta.
(aww)