Turnamen Independen Kans Skuat PSIS Semarang Nego Kontrak
A
A
A
SEMARANG - Rencana PT Liga Indonesia menggulirkan Turnamen Independen membawa angin segar bagi pemain PSIS Semarang. Turnamen tersebut membuka peluang bagi pemain untuk mendapatkan kontrak ulang dari manajemen PSIS.
Selain akan menggulirkan turnamen di level Divisi Utama (DU), sekaligus juga diputar Indonesia Super League (ISL) dan Liga Nusantara (Divisi Satu). Ada kemungkinan, turnamen tersebut akan dibuat dengan format seperti kompetisi resmi, yakni ada yang promosi dan degradasi.
''Sepertinya memang akan dibuat seperti kompetisi. Tapi nanti akan kami lihat dulu, manual liga atau regulasinya seperti apa, karena kita belum tahu konsepnya,''kata Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, Jumat (1/1).
Setyo mengatakan, jika format yang akan digunakan nanti seperti kompetisi, manajemen akan melakukan nego kontrak ulang terhadap pemain. Durasi kontrak tersebut akan disesuaikan dengan lamanya kompetisi berlangsung. Saat ikut Turnamen Polda Jateng 2015 lalu, memang tidak ada kontrak terhadap pemain karena menerapkan pemberian honor atau match fee.
”Mungkin nanti bisa jangka panjang, kontrak selama Piala Gubernur kemudian dilanjutkan Turnamen Independen selama satu musim jadi nego kontrak jadi satu.
Piala Gubernur, sekaligus juga menjadi ajang persiapan menghadapi Turnamen Independen, karena tinggal melanjutkan saja,” terang dia.
Pelatih Kepala PSIS Semarang M Dofir tidak memungkiri adanya peluang negosiasi ulang kontrak bagi pemain. Turnamen Independen yang digelar PT Liga, kemungkinan membutuhkan durasi waktu yang lama, sehingga harus ada klausul kontrak.
”Jika turnamen 2 atau 3 bulan selesai. Kalau durasinya Turnamen Independen itu mirip kompetisi, yakni sampai satu musim,”ujarnya.
Pihaknya optimistis gawe dari PT LI akan mendapat sambutan baik dari para pemain. Beberapa pilar PSIS pada Piala Polda Jateng lalu memang absen dari turnamen, karena faktor tempat asal yang jauh.
Apalagi levelnya hanya sekadar turnamen, sehingga dianggap tidak sebanding dengan honor yang diterima, sehingga lebih memilih ikut turnamen di sekitar tempat asal. ''Tentu event ini akan menarik minat pemain untuk kembali bergabung,” ucapnya.
Manajemen PSIS Semarang hingga kini belum menetapkan jadwal latihan kembali, meski sudah menyebut pada pertengahan Januari.”Baru dua kali rapat dengan manajemen. Mungkin masih menunggu rapat yang ketiga, baru ditetapkan jadwal latihan,” kata Dofir.
Beberapa pemain PSIS musim lalu pun belum dihubungi manajemen. Eks Kapten PSIS Fauzan Fajri mengaku belum mendapat panggilan resmi dari manajemen.
”Saya belum tahu pemain akan dikumpulkan lagi, karena belum ada panggilan,” kata Fauzan.
Selain akan menggulirkan turnamen di level Divisi Utama (DU), sekaligus juga diputar Indonesia Super League (ISL) dan Liga Nusantara (Divisi Satu). Ada kemungkinan, turnamen tersebut akan dibuat dengan format seperti kompetisi resmi, yakni ada yang promosi dan degradasi.
''Sepertinya memang akan dibuat seperti kompetisi. Tapi nanti akan kami lihat dulu, manual liga atau regulasinya seperti apa, karena kita belum tahu konsepnya,''kata Direktur Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho, Jumat (1/1).
Setyo mengatakan, jika format yang akan digunakan nanti seperti kompetisi, manajemen akan melakukan nego kontrak ulang terhadap pemain. Durasi kontrak tersebut akan disesuaikan dengan lamanya kompetisi berlangsung. Saat ikut Turnamen Polda Jateng 2015 lalu, memang tidak ada kontrak terhadap pemain karena menerapkan pemberian honor atau match fee.
”Mungkin nanti bisa jangka panjang, kontrak selama Piala Gubernur kemudian dilanjutkan Turnamen Independen selama satu musim jadi nego kontrak jadi satu.
Piala Gubernur, sekaligus juga menjadi ajang persiapan menghadapi Turnamen Independen, karena tinggal melanjutkan saja,” terang dia.
Pelatih Kepala PSIS Semarang M Dofir tidak memungkiri adanya peluang negosiasi ulang kontrak bagi pemain. Turnamen Independen yang digelar PT Liga, kemungkinan membutuhkan durasi waktu yang lama, sehingga harus ada klausul kontrak.
”Jika turnamen 2 atau 3 bulan selesai. Kalau durasinya Turnamen Independen itu mirip kompetisi, yakni sampai satu musim,”ujarnya.
Pihaknya optimistis gawe dari PT LI akan mendapat sambutan baik dari para pemain. Beberapa pilar PSIS pada Piala Polda Jateng lalu memang absen dari turnamen, karena faktor tempat asal yang jauh.
Apalagi levelnya hanya sekadar turnamen, sehingga dianggap tidak sebanding dengan honor yang diterima, sehingga lebih memilih ikut turnamen di sekitar tempat asal. ''Tentu event ini akan menarik minat pemain untuk kembali bergabung,” ucapnya.
Manajemen PSIS Semarang hingga kini belum menetapkan jadwal latihan kembali, meski sudah menyebut pada pertengahan Januari.”Baru dua kali rapat dengan manajemen. Mungkin masih menunggu rapat yang ketiga, baru ditetapkan jadwal latihan,” kata Dofir.
Beberapa pemain PSIS musim lalu pun belum dihubungi manajemen. Eks Kapten PSIS Fauzan Fajri mengaku belum mendapat panggilan resmi dari manajemen.
”Saya belum tahu pemain akan dikumpulkan lagi, karena belum ada panggilan,” kata Fauzan.
(aww)