PSIS Semarang Fokus Perkuat Sayap Kiri
A
A
A
SEMARANG - Pelatih Kepala PSIS Semarang M Dofir berfokus untuk memperkuat winger kiri, dalam pembentukan tim musim 2016. Selama mengarungi Turnamen Polda Jateng 2015 lalu, wilayah sayap kiri masih sedikit rapuh, karena minimnya stok pemain di area vital tersebut.
Hadirnya Indra Setiawan, yang didatangkan dari klub Persida Sidoarjo, belum mampu menjawab tantangan krisis di wilayah tersebut. ''Indra kalau bicara mobilitas bagus, dia juga kuat. Tapi untuk crossing atau pun memberi umpan penyerang yang berada di barisan pertahanan lawan masih kurang, kami ingin ada pemain lain agar kompetitif,''kata M Dofir, Sabtu (2/1).
Kendati belum 100% percaya dengan eks pemain Persegres Gresik musim 2012 itu, Indra tetap akan ikut dipanggil bersama para pemain lainnya. Kehadiran Indra memang belum menjadi pemain utama, namun setidaknya dia masih lebih baik dari pemain lokal lainnya yang memiliki posisi tersebut.
Pelatih tidak berani menggeser posisi Bakori Andreas dan Franky Mahendra, karena dua pemain tersebut memiliki spesialisasi di winger kanan. Tim pelatih berharap pada pembentukan tim 2016 ada pelamar yang memiliki spesialisasi di wilayah tersebut.
Dofir akan melihat terlebih dulu, pemain-pemain lokal Semarang, dari klub-klub anggota Pengcab PSSI. Siapa tahu, di klub tersebut memiliki pemain yang bisa berkembang bersama dengan tim. Jika memang tidak ada yang sesuai dengan kebutuhan tim, baru dibuka kran pelamar dari luar.
”Kalau sekarang kan belum tahu, pemain dipastikan kembali atau hengkang. Mungkin nanti penjajakan terhadap pemain Divisi Utama (DU) dulu, jika tidak ada pemain lokal yang sesuai karakter PSIS,”ucapnya.
Skuad PSIS musim 2015, sebenarnya memiliki beberapa pemain tengah seperti Rizky Yulian, dan Yogi Ardianto. Sayang, kedua pemain yang diharapkan bisa menguatkan barisan sayap kiri, belum maksimal.
Malahan, Yogi Ardianto menjadi pemain yang selalu di bangku cadangan oleh tim pelatih. Begitu juga dengan nasib Ozil, biasa Rizky disapa, juga turut memanaskan bangku cadangan. Sementara pemain di posisi gelandang lainnya seperti Edi Anto, Andi Rahmad, lebih banyak beroperasi di wilayah tengah.
Pelatih kelahiran Jember, Jawa Timur itu mengakui, secara keseluruhan, skuad PSIS musim 2015 cukup bagus dan hanya tinggal perlu dikondisikan, setelah sekian lama vakum karena tidak ada kegiatan.
”Mudah-mudahan kondisi mereka tetap baik dan bugar. Supaya, tim pelatih nanti bisa memberikan program latihan yang sama,” kata pria yang juga menjadi pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang tersebut.
Menurut dia, kembali bergabungnya wajah-wajah lama akan mempermudah untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi antarpemain. Namun, jika banyak yang mencari klub lain, tentu akan memaksanya untuk memutar otak. ”Masalahnya di situ, kalau banyak pemain yang sudah direkrut klub lain,” ujar dia.
Hadirnya Indra Setiawan, yang didatangkan dari klub Persida Sidoarjo, belum mampu menjawab tantangan krisis di wilayah tersebut. ''Indra kalau bicara mobilitas bagus, dia juga kuat. Tapi untuk crossing atau pun memberi umpan penyerang yang berada di barisan pertahanan lawan masih kurang, kami ingin ada pemain lain agar kompetitif,''kata M Dofir, Sabtu (2/1).
Kendati belum 100% percaya dengan eks pemain Persegres Gresik musim 2012 itu, Indra tetap akan ikut dipanggil bersama para pemain lainnya. Kehadiran Indra memang belum menjadi pemain utama, namun setidaknya dia masih lebih baik dari pemain lokal lainnya yang memiliki posisi tersebut.
Pelatih tidak berani menggeser posisi Bakori Andreas dan Franky Mahendra, karena dua pemain tersebut memiliki spesialisasi di winger kanan. Tim pelatih berharap pada pembentukan tim 2016 ada pelamar yang memiliki spesialisasi di wilayah tersebut.
Dofir akan melihat terlebih dulu, pemain-pemain lokal Semarang, dari klub-klub anggota Pengcab PSSI. Siapa tahu, di klub tersebut memiliki pemain yang bisa berkembang bersama dengan tim. Jika memang tidak ada yang sesuai dengan kebutuhan tim, baru dibuka kran pelamar dari luar.
”Kalau sekarang kan belum tahu, pemain dipastikan kembali atau hengkang. Mungkin nanti penjajakan terhadap pemain Divisi Utama (DU) dulu, jika tidak ada pemain lokal yang sesuai karakter PSIS,”ucapnya.
Skuad PSIS musim 2015, sebenarnya memiliki beberapa pemain tengah seperti Rizky Yulian, dan Yogi Ardianto. Sayang, kedua pemain yang diharapkan bisa menguatkan barisan sayap kiri, belum maksimal.
Malahan, Yogi Ardianto menjadi pemain yang selalu di bangku cadangan oleh tim pelatih. Begitu juga dengan nasib Ozil, biasa Rizky disapa, juga turut memanaskan bangku cadangan. Sementara pemain di posisi gelandang lainnya seperti Edi Anto, Andi Rahmad, lebih banyak beroperasi di wilayah tengah.
Pelatih kelahiran Jember, Jawa Timur itu mengakui, secara keseluruhan, skuad PSIS musim 2015 cukup bagus dan hanya tinggal perlu dikondisikan, setelah sekian lama vakum karena tidak ada kegiatan.
”Mudah-mudahan kondisi mereka tetap baik dan bugar. Supaya, tim pelatih nanti bisa memberikan program latihan yang sama,” kata pria yang juga menjadi pegawai PDAM Tirta Moedal Kota Semarang tersebut.
Menurut dia, kembali bergabungnya wajah-wajah lama akan mempermudah untuk meningkatkan kerjasama dan komunikasi antarpemain. Namun, jika banyak yang mencari klub lain, tentu akan memaksanya untuk memutar otak. ”Masalahnya di situ, kalau banyak pemain yang sudah direkrut klub lain,” ujar dia.
(aww)