Inilah Transformasi Arema, Apa Saja?

Senin, 04 Januari 2016 - 15:05 WIB
Inilah Transformasi...
Inilah Transformasi Arema, Apa Saja?
A A A
MALANG - Arema Cronus bertransformasi untuk menjaga eksistensi di sepak bola nasional. Sejak pengelolaan diambilalih PT Pelita Jaya Cronus jelang musim 2013 silam, beberapa perubahan signifikan membuat transformasi nyata di tubuh klub yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan.

Terkini adalah perubahan PT (Perseroan Terbatas) yang menaungi manajemen Arema Cronus. Berlarut-larutnya dualisme klub yang saling klaim PT Arema Indonesia, akhirnya membuat Arema Cronus membuat PT baru yakni Dibentuknya PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI).

CEO Arema Cronus Iwan Budianto meyakinkan bahwa perubahan PT bukan lantas menjadikan Arema Cronus sebagai klub baru. "Ini adalah langkah untuk menjaga eksistensi. Konflik PT Arema Indonesia di pengadilan akan tetap kami jalani. Tidak ada klub baru, Arema tetap Arema,"demikian penjelasan Iwan Budianto.

Perubahan PT ini melengkapi perubahan-perubahan yang dialami Arema dalam beberapa musim terakhir. Sebelumnya juga sudah ada perubahan signifikan yang terjadi di manajemen Singo Edan. Setidaknya ada tiga perubahan besar dalam beberapa musim terakhir. Apa saja?

Perubahan Nama
Sejak PT Pelita Jaya Cronus masuk ke tubuh Arema, perubahan pertama yang terjadi adalah nama klub. Arema Indonesia ditinggalkan dan berganti menjadi Arema Cronus. Perubahan ini disesuaikan dengan nama pengelola klub, karena nama Arema Indonesia sendiri masih dalam sengketa dengan kubu Arema IPL. Kendati begitu, soal perubahan pada Desember 2013 tersebut, manajemen saat itu mengatakan tetap bernama Arema Indonesia atau lengkapnya Arema Indonesia Cronus. Perubahan nama semula membuat Aremania kurang nyaman, karena kekhawatiran perubahan tersebut menghilangkan aspek historis Arema Malang. Tapi lambat laun kegelisahan Aremania menguap dan terbukti dukungan mereka ke klub tetap bertahan. Itu terlihat dari dukungan di Stadion Kanjuruhan yang masih tetap stabil.

Perubahan Logo
Setelah mengalami perubahan nama, Arema Cronus kemudian melakukan perubahan logo Arema. Logo khas Arema yang sebelumnya membulat dengan gambar singa mengaum di tengahnya, berubah menjadi bentuk perisai. Gambar singa di tengah perisai masih tetap dipertahankan walau kepala singa tidak sama dengan logo aslinya. Pada 2015 lalu manajemen sempat melakukan perubahan lagi, yakni tulisan 11 Agustus 1987 di pita dalam logo. Manajemen menanggalkan tulisan tanggal lahir Arema tersebut dengan Salam Satu Jiwa. Perubahan ini sebenarnya juga sulit diterima Aremania, karena tanggal lahir dianggap sakral mengingat itu tanggal lahir klub Arema Malang. Walau beberapa elemen Aremania sempat melakukan protes, belakangan perubahan ini juga berlalu tanpa masalah.

Perubahan PT
Ini perubahan paling elementer yang terjadi di klub berjuluk Singo Edan. Berlarutnya sengketa klub Arema Indonesia, akhirnya membuat Arema Cronus menempuh langkah praktis, yakni membuat PT baru. Walau perubahan ini tidak kasat mata alias tak begitu terasa dibanding logo dan nama, tetapi jelas memiliki makna besar pada sejarah Arema Cronus. Perubahan ini masih menyisakan tanya, bagaimana nasib sengketa PT Arema Indonesia? Bagaimana nasib rekonsiliasi? Apakah Arema tak perlu lagi pusing dengan PT Arema Indonesia karena sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sendiri? Atau, melunakkah Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora yang selama ini menyoroti legalitas Arema Cronus? Pertanyaan-pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh waktu. Manajemen sendiri tampaknya sangat percaya diri perubahan itu tak akan memberikan efek apa pun, terutama basis dukungan Aremania.

Perubahan Lain
Perubahan yang sempat terjadi adalah perubahan warna jersey di Arema. Beberapa musim terakhir, Arema tiba-tiba 'disusupi' warna kuning yang porsinya sama dengan warna biru sebagai warna khas Arema. Aremania mulai akrab dengan warna tambahan kuning, hingga beberapa pihak menyebut itu adalah warna 'politis'. Puncaknya adalah awal musim 2015 silam, Arema meluncurkan jersey yang di mata Aremania sangat janggal dengan warna dominan kuning-biru. Mulai pudarnya warna biru sempat memicu keberatan Aremania dan akhirnya membuat manajemen kembali mengembalikan warna dominan biru saat mengikuti beberapa turnamen sepanjang 2015.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1766 seconds (0.1#10.140)