Pacquiao Diramal Sulit Kalahkan Bradley
A
A
A
MANILA - Pemilihan Timothy Bradley sebagai lawan Manny Pacquiao dinilai tak terlalu menguntungkan. Pacquiao sendiri diramalkan sulit meraih kemenangan melawan petinju asal Amerika Serikat.
Pertarungan di kelas welter sudah direncanakan digelar pada 9 April mendatang. Kabarnya ini akan menjadi duel terakhir Pacman sebelum terjun ke dunia politik meski belakangan di bantah. (Baca juga : Pacquiao Tidak Pensiun Usai Hadapi Bradley)
Mantan pelatih Pacquiao, Rick Staheli menilai pertarungan ini adalah laga sulit. Staheli adalah sosok di belakang Pacquiao saat kali pertama merebut gelar juara dunia.
Staheli menilai hasil imbang dalam tarung jilid tiga nanti akan menjadi hasil akhir. "Manny harus bekerja selama 12 ronde dan keinginannya untuk terjun ke dunia politik makin menambah sulitnya duel nanti," ucap Staheli dilansir Newsabs-cbn, Senin (4/1/2015).
Dari sejarah pertarungan kedua petinju tersebut, Pacquiao dan Bradley sudah saling mengalahkan. Bradley kali pertama yang mengalahkan Pacquiao pada 2012 dan kemudian dibalas dua tahun kemudian. (Baca juga : Ini Alasan Utama Pacquiao Tunjuk Bradley Jadi Lawan Terakhir)
Penampilan Bradley nanti akan membawa embel-embel juara dunia versi WBO. Ia telah mempertahankan sabuk tersebut setelah menang atas Brandon Rios pada November lalu.
"Ini akan jadi momen terbesar dalam hidup Manny. Tapi, Anda tetap harus mempertimbangkan faktor umur," tutur Staheli.
Jika boleh memilih Staheli sebenarnya lebih suka Pacquiao tidak bertemu dengan Bradley. "Mereka menyebut nama Adrien Broner dan itu akan jadi pertarungan menarik."
Staheli pun bisa memahami kenapa promotor Bob Arum akhirnya memilih Bradley. Padahal sebelumnya ada dua nama yang lama digadang-gadang sebagai lawan, Amir Khan dan Terrence Crawford. "Arum ingin tetap di rumah," sindir Staheli. (Baca juga : Amir Khan Frustrasi Ditolak Dua Petinju)
Pertarungan di kelas welter sudah direncanakan digelar pada 9 April mendatang. Kabarnya ini akan menjadi duel terakhir Pacman sebelum terjun ke dunia politik meski belakangan di bantah. (Baca juga : Pacquiao Tidak Pensiun Usai Hadapi Bradley)
Mantan pelatih Pacquiao, Rick Staheli menilai pertarungan ini adalah laga sulit. Staheli adalah sosok di belakang Pacquiao saat kali pertama merebut gelar juara dunia.
Staheli menilai hasil imbang dalam tarung jilid tiga nanti akan menjadi hasil akhir. "Manny harus bekerja selama 12 ronde dan keinginannya untuk terjun ke dunia politik makin menambah sulitnya duel nanti," ucap Staheli dilansir Newsabs-cbn, Senin (4/1/2015).
Dari sejarah pertarungan kedua petinju tersebut, Pacquiao dan Bradley sudah saling mengalahkan. Bradley kali pertama yang mengalahkan Pacquiao pada 2012 dan kemudian dibalas dua tahun kemudian. (Baca juga : Ini Alasan Utama Pacquiao Tunjuk Bradley Jadi Lawan Terakhir)
Penampilan Bradley nanti akan membawa embel-embel juara dunia versi WBO. Ia telah mempertahankan sabuk tersebut setelah menang atas Brandon Rios pada November lalu.
"Ini akan jadi momen terbesar dalam hidup Manny. Tapi, Anda tetap harus mempertimbangkan faktor umur," tutur Staheli.
Jika boleh memilih Staheli sebenarnya lebih suka Pacquiao tidak bertemu dengan Bradley. "Mereka menyebut nama Adrien Broner dan itu akan jadi pertarungan menarik."
Staheli pun bisa memahami kenapa promotor Bob Arum akhirnya memilih Bradley. Padahal sebelumnya ada dua nama yang lama digadang-gadang sebagai lawan, Amir Khan dan Terrence Crawford. "Arum ingin tetap di rumah," sindir Staheli. (Baca juga : Amir Khan Frustrasi Ditolak Dua Petinju)
(bbk)